Selamat Datang

Belajar Perlindungan Tanaman adalah situs yang dibuat untuk mendukung mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana mempelajari mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Blog ini dibuat sebagai sarana pembelajaran blended learning dan sebagai sarana pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Bila Anda adalah mahasiswa peserta mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman semester ganjil Tahun Ajaran 2021/2022, untuk melaksanakan perkuliahan daring Anda wajib membaca setiap materi kuliah dan melaksanakan petunjuk mengenai hal-hal yang harus dilakukan sebagaimana diberikan pada setiap materi kuliah.

Sabtu, 20 April 2019

5.3. Pengelolaan Program Perlindungan Tanaman: Evaluasi, Perenungan dan Pembelajaran, serta Pengalihan

Print Friendly and PDF
Pada materi 5.1 telah dijelaskan bahwa PHT sebagai pengelolaan hama terpadu yang penerapannya seharusnya dilaksanakan sesuai dengan daur pengelolaan kegiatan. Pada materi 5.2 telah diuraikan daur pengelolaan kegiatan yang tahap-tahapnya bisa berbeda bergantung pada pelaksana kegiatan, tetapi pada dasarnya terdiri atas penilaian masalah dan tujuan, perencanaan/perancangan kegiatan, pelaksanaan/pemantauan kegiatan, evaluasi program, perenungan/pembelajaran program, dan penyerahan program dan telah diuraikan secara lebih rinci tahap penilaian masalah dan tujuan, perencanaan/perancangan program, pelaksanaan/pemantauan program. Pada materi ini diuraikan secara lebih rinci tahap lainnya, yaitu evaluasi program, perenungan/pembelajaran program, dan penyerahan program.

5.3.1. MATERI KULIAH

5.3.1.1. Membaca Materi Kuliah
Evaluasi program perlindungan tanaman merupakan tahap dalam daur pengelolaan program yang dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data serta menggunakan hasil analisis untuk menjawab pertanyaan mengenai sejauh mana program perlindungan tanaman yang telah dilaksanakan memberikan hasil dan mencapai sasaran sebagaimana yang direncanakan. Dengan demikian, fokus evaluasi adalah pada indikator hasil dan indikator sasaran dalam matriks kerangka kerja logis rencana program perlindungan tanaman yang dievaluasi. Evaluasi program perlindungan tanaman dilakukan untuk menentukan sejauh mana hasil dan sasaran program bermanfaat, bagaimana meningkatkan manfaat hasil dan sasaran program, dan mencari alternatif apakah ada alternatif yang lebih baik terhadap program perlindungan tanaman yang dilaksanakan. Meskipun fokus evaluasi program adalah pada indikator hasil dan indikator sasaran, evaluasi program tetap dapat dilakukan terhadap kebutuhan masyarakat, proses perencanaan program, serta proses pelaksanaan dan pemantauan program. Dalam hal ini, pemantauan program menjadi bagian dari evaluasi program dalam satu kesatuan yang lazim disebut monev program (program monitoring and evaluation). Yang membedakan dalam hal ini adalah pemantauan dilakukan hanya terhadap kelompok sasaran, sedangkan evaluasi dilakukan terhadap kelompok sasaran dan masyarakat di luar kelompok sasaran. Atas dasar ini, evaluasi program sering disebut evaluasi dampak kolektif (collective impact evaluation).

Pelaksanaan evaluasi program perlu diawali dengan penyusunan proposal dan rencana evaluasi program oleh pihak eksternal yang ditunjuk untuk melakukan evaluasi program. Penyusunan proposal dan rencana evaluasi program dilakukan oleh pihak eksternal dengan berkoordinasi dengan pihak pelaksana program, terutama untuk menentukan ketersediaan sumberdaya untuk pelaksanaan evaluasi program, tujuan evaluasi yang diinginkan oleh pelaksana program, paradigma yang digunakan untuk melaksanakan evaluasi, metodologi pelaksanaan evaluasi, pelaporan hasil evaluasi, dan pemanfaatan hasil evaluasi program. Berkaitan dengan ketersediaan sumberdaya, pelaksanaan evaluasi program menghadapi keterbatasan sumberdaya biaya, waktu, dan data. Untuk mengatasi keterbatasan ini telah dikembangkan pendekatan evaluasi tali sepatu (shoestring evaluation approach) yang mengintegrasikan 6 langkah:
  1. merencanakan dan menentukan lingkup evaluasi, 
  2. menentukan pilihan untuk mengatasi keterbatasan biaya
  3. menentukan pilihan untuk mengatasi keterbatasan waktu
  4. menentukan pilihan untuk mengatasi keterbatasan data
  5. mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan rancangan evaluasi
  6. mengambil langkah-langkah untuk mengatasi ancaman dengan memanfaatkan peluang untuk memperkuat rancangan evaluasi
Keenam langkah pendekatan tali sepatu tersebut selanjutnya dikembangkan menjadi pendekatan evaluasi lima tingkat (five-tiered approach to evaluation):
  1. Tingkat 1: evaluasi penilaian kebutuhan (need assessment) program, kadangkala disebut pra-pelaksanaan program
  2. Tingkat 2: pemantauan dan akuntabilitas program
  3. Tingkat 3: evaluasi kualitas dan kejelasan rencana program (kadangkala disebut pemahaman dan perbaikan)
  4. Tingkat 4: evaluasi pencapaian hasil
  5. Tingkat 5: evaluasi pencapaian sasaran
Dari lima tingkat evaluasi ini, sesuai dengan sumberdaya yang tersedia, ditentukan evaluasi akan dilakukan pada tingkat yang mana. Evaluasi pada tingkat 1 sampai tingkat 3 merupakan evaluasi berorientasi proses, sedangkan evaluasi pada tingkat 4 dan tingkat 5 merupakan evaluasi berorientasi dampak program.

Evaluasi prgram dilakukan dengan tujuan untuk sekedar menentukan keberhasilan pencapaian indikator program guna memastikan keefektifan dan efisiensi pelaksanaan program atau untuk melakukan pemberdayaan (empowerment evaluation). Pada evaluasi untuk memastikan keefektifan dan efisiensi pelaksanaan program, fokus diberikan pada sejauh mana keluaran, hasil, dan sasaran dapat dicapai dengan menggunakan anggaran biaya yang disediakan. Pada evaluasi pemberdayaan, fokus diberikan pada upaya untuk memperkuat pelaksanaan program melalui penetapan visi dan misi, menentukan keterlibatan staf pelaksana program dan kelompok sasaran dalam pelaksanaan program dan melakukan pemeringkatan aktivitas untuk menentukan aktivitas-aktivitas prioritas, dan merencanakan untuk masa depan dengan mengajak staf pelaksana program dan kelompok sasaran untuk memperbaiki rencana program dengan memberikan fokus pada aktivitas prioritas yang telah ditetapkan bersama. Tujuan tersebut masing-masing mempunyai paradigma sendiri sebagai dasar, apakah paradigma positivistik-pascapositivistik, interpretif-kinstruktif, atau transformatif-emansipatori. Evaluasi dengan tujuan pertama biasanya didasari oleh paradigma positivistik-pascapositivistik dan dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian kuantitatif, sedangkan evaluasi dengan tujuan kedua didasari oleh paradigma interpretif-kinstruktif atau transformatif-emansipatori dan dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif atau penelitian dengan metodologi metode campuran.

Pelaporan hasil evaluasi berkaitan dengan bagaimana format laporan yang disepakati dan kepada siapa laporan hasil evaluasi harus dimasukkan. Laporan hasil evaluasi dimanfaatkan untuk tujuan:
  • Persuasif: untuk mempersuasi kelompok sasaran pada khususnya dan masyarakat pada umumnya mengikuti atau menolak program atau menekan pihak pelaksana program untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan program;
  • Instrumental: untuk mengajak staf pelaksana dan kelompok sasaran memperbaiki program;
  • Konseptual: untuk menghasilkan konsep yang lebih baik mengenai perencanaan dan pelaksanaan program.
Pemanfaatan laporan hasil evaluasi program tersebut sedikit banyak berkaitan dengan paradigma dan metodologi pelaksanaan evaluasi program.

Tahap selanjutnya dalam daur pengelolaan program adalah tahap perenungan dan pembelajaran serta tahap pengalihan. Tahap perenungan dan pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada tim pelaksana program dan kelompok sasaran program untuk merenungkan dan mengambil pelajaran dari hasil evaluasi dan membuat keputusan mengenai perubahan yang perlu dilakukan terhadap program yang dilaksanakan. Tahap perenungan dan pembelajaran merupakan tahap pemanfaatan hasil evaluasi dengan tujuan pemberdayaan untuk tujuan instrumental guna mengajak staf pelaksana dan kelompok sasaran secara bersama-sama melakukan perbaikan terhadap rencana dan pelaksanaa program, biasanya melalui pelaksanaan lokakarya perenungan dan pembelajaran. Hasil lokakarya perenungan dan pembelajaran digunakan secara bersama-sama untuk melakukan perbaikan terhadap rencana dan pelaksanaan program. Untuk program perlindungan tanaman yang dikelola secara mendiri, tahap ini merupakan tahap terakhir dalam daur pengelolaan program. Namun untuk program yang dikelola untuk pihak kedua, misalnya untuk kelompok tani di suatu hamparan, tahap ini diikuti dengan tahap berikutnya, yaitu tahap pengalihan program, dalam hal ini pengalihan kepada kelompok tani untuk selanjutnya mengelola program secara mandiri.

Untuk program perlindungan tanaman yang dikelola untuk pihak kedua, tahap terakhir dalam daur pengelolaan program adalah pengalihan program. Pengalihan merupakan tahap untuk mengakhiri atau mengubah dukungan dan mengalihkan pelaksana program dari pelaksana program kepada masyarakat untuk melanjutkan hasil-hasil yang telah dicapai selama program dikelola oleh pengelola program. Pengalihan program kepada masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain:
  • Proses yang dilakukan untuk mengalihkan program sebagai direncanakan dalam rencana pengelolaan program.
  • Penyiapan dokumen program, mulai dari dokumen perencanaan sampai ke dokumen pemantauan dan dokumen evaluasi program
  • Penyiapan masyarakat untuk menerima pengalihan program, termasuk penyiapan masyarakat untuk mampu mengelola program secara mandiri dan berkelanjutan.
Pengalihan program dilakukan apabila masyarakat telah siap menerima dan mengelola program secara berkelanjutan. Pengalihan program ketika masyarakat belum siap menerima dan mengelola program secara berkelanjutan hanya akan menyebabkan program tidak dapat melanjutkan memberikan manfaat kepada masyarakat.

5.3.1.2. Mengunduh dan Membaca Pustaka Daring
Silahkan mengklik setiap tautan yang diberikan pada materi kuliah ini dan mengunduh pustaka yang disediakan dari halaman Pustaka Daring dan tautan (link) yang disediakan pada setiap materi kuliah lalu membaca bagian dari pustaka yang berkaitan dengan materi kuliah ini. Mahasiswa wajib menyampaikan judul dan isi buku/bab buku/situs yang telah dibaca terkait dengan materi kuliah ini melalui Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas.

5.3.2. TUGAS KULIAH

5.3.2..1. Mendiskusikan dengan Cara Menyampaikan dan/atau Menanggapi Komentar
Setelah membaca materi kuliah, silahkan buat minimal satu pertanyaan dan atau komentar mengenai materi kuliah. Buat pertanyaan secara langsung tanpa perlu didahului dengan selamat pagi, selamat siang, dsb., sebab belum tentu akan dibaca pada jam sesuai dengan ucapan selamat yang diberikan. Ketik pertanyaan atau komentar secara singkat tetapi jelas, misalnya "Mohon menjelaskan apakah memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pendekatan ilmiah mempunyai kelebihan dan kelemahan". Pertanyaan dan/atau komentar diharapkan ditanggapi oleh mahasiswa lainnya dan setiap mahasiswa wajib menanggapi minimal satu pertanyaan dan/atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Pertanyaan dan/atau komentar maupun tanggapannya disampaikan paling lambat pada Kamis, 4 Mai 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.

5.3.2.2. Mendiskusikan dengan Cara Membagikan Materi Kuliah
Setelah membaca materi kuliah, silahkan bagikan materi kuliah melalui media sosial yang dimiliki disertai dengan mencantumkan status tertentu, misalnya "Saya sekarang sudah tahu bahwa ternyata pengetahuan terdiri atas beberapa macam ... dst." Untuk membagikan lauar klik tombol Beranda dan kemudian klik tombol pembagian memalui media sosial dengan mengklik tombol media sosial yang tertera di sebelah kanan judul materi kuliah. Jika media sosial yang dimiliki tidak tersedia dalam ikon yang ditampilkan, klik ikon paling kanan untuk membuka ikon media sosial lainnya. Materi kuliah dibagikan paling lambat pada Kamis, 4 Mai 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.

5.3.2.3. Mengerjakan Latihan Pembelajaran Kasus
silahkan lanjutkan mengerjakan latihan pembelajaran kasus yang diberikan pada materi kuliah 5.2 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Menyampaikan matriks kerangka kerja logis perencanaan pengendalian penyebaran penyakit darah pada tanaman pisang kepada kelompok dengan nomor kelompok 1 angka lebih besar dan untuk kelompok dengan nomor angka terbesar menyerahkan kepada kelompok dengan nomor angka paling kecil. Minta kepada kelompok yang diserahi untuk melakukan evaluasi seakan-akan kelompok telah melaksanakan program berdasarkan matriks kerangka kerja logis yang telah dibuat. 
  2. Kelompok yang diserahi matriks kerangka kerja logis kemudian melakukan evaluasi sebatas untuk menentukan sejauh mana kegiatan memenuhi syarat SMART dan atas dasar itu tentukan sejauh mana hasil dan sasaran yang telah ditetapkan mungkin untuk dicapai.
  3. Hasil evaluasi pada langkah 2 kemudian disampaikan kembali oleh kelompok yang bertugas melakukan evaluasi kepada kelompok yang menyusun matriks kerangka kerja lgis disertai dengan rekomendasi perbaikan terhadap kegiatan, luaran, hasil, dan dampak yang perlu diperbaiki.
Catat hasil pengamatan, wawancara, dan diskusi kelompok untuk disampaikan sebagai bagian dari Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas materi kuliah ini.

5.3.3. ADMINISTRASI MELAKSANAKAN KULIAH

Untuk membuktikan telah melaksanakan perkuliahan daring materi kuliah ini, Anda wajib mengakses, menandatangani presensi, dan mengumpulkan tugas di situs SIADIKNONA. Sebagai cadangan, silahkan juga menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan berikut ini: 
  1. Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Sabtu, 29 April 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikkan telah menandatangani daftar hadir; dan
  2. Memasukkan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Kamis, 4 Mai 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikan bahwa laporan sudah masuk.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan memasukkan Daftar Hadir Melaksanakan Perkuliahan Daring dan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas akan ditetapkan sebagai tidak melaksanakan kuliah.

**********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan: 28 Maret 2019

Creative Commons License
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.

11 komentar:

  1. Terima kasih bapak atas materi yang sudah dipaparkan kepada kami. Saya ingin bertanya dalam program evaluasi, Perenungan dan Pembelajaran, serta Pengalihan
    Manakah yang paling sulit yang dialami oleh pemerintah maupun masyarakat.

    BalasHapus
  2. Pengalihan program dilakukan apabila masyarakat telah siap menerima dan mengelola program secara berkelanjutan.
    Yang menjadi pertanyaan sya adalah
    Bagaimana jika petani yang mendapatkan sasaran tersebut mereka tidak menerima program yang di jalankan?apakah ada alternatif yang di gunakan agar para petani bisa menerima?, karna sifat petani yang berada di lapangan berbeda-beda.

    BalasHapus
  3. Pengalihan program dilakukan apabila masyarakat telah siap menerima dan mengelola program secara berkelanjutan.
    Yang menjadi pertanyaan sya adalah
    Bagaimana jika petani yang mendapatkan sasaran tersebut mereka tidak menerima program yang di jalankan?apakah ada alternatif yang di gunakan agar para petani bisa menerima?, karna sifat petani yang berada di lapangan berbeda-beda.

    BalasHapus
  4. pengalihan program: tahap untuk mengakhiri atau mengubah dukungan dan mengalihkan pelaksana program dari pelaksana program kepada masyarakat untuk melanjutkan hasil-hasil yang telah dicapai selama program dikelola oleh pengelola program dan program yang diterima oleh masyarakat harus dilanjutkan oleh Masyarakat dengan baik

    BalasHapus
  5. Pengalihan program dilakukan apabila masyarakat telah siap menerima dan mengelola program secara berkelanjutan.
    Yang menjadi pertanyaan sya adalah
    Bagaimana jika petani yang mendapatkan sasaran tersebut mereka tidak menerima program yang di jalankan?apakah ada alternatif yang di gunakan agar para petani bisa menerima?, karna sifat petani yang berada di lapangan berbeda-beda.

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Baik terima kasih bapak atas materi yang sudah dipaparkan kepada kami. Saya ingin bertanya dalam program evaluasi, Perenungan dan Pembelajaran, serta Pengalihan
    Manakah yang paling sulit yang dialami oleh pemerintah maupun masyarakat.

    BalasHapus
  8. Dari lima tingkat evaluasi ini, sesuai dengan sumberdaya yang tersedia, ditentukan evaluasi akan dilakukan pada tingkat yang mana. Evaluasi pada tingkat 1 sampai tingkat 3 merupakan evaluasi berorientasi proses, sedangkan evaluasi pada tingkat 4 dan tingkat 5 merupakan evaluasi berorientasi dampak program.
    Yang menjadi pertanyaan saya di sini adalah evaluasi berorientasi proses itu seperti apa dan evaluasi berorientasi dampak program itu seperti apa? Jelaskan

    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasi bapa telah mmemberih kami materi

      Hapus
  9. Terimakasi bapa telah memberi kami materi atau kuis

    BalasHapus
  10. Terimakasi Bapa tela memberi kami materi

    BalasHapus