Selamat Datang

Belajar Perlindungan Tanaman adalah situs yang dibuat untuk mendukung mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana mempelajari mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Blog ini dibuat sebagai sarana pembelajaran blended learning dan sebagai sarana pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Bila Anda adalah mahasiswa peserta mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman semester ganjil Tahun Ajaran 2021/2022, untuk melaksanakan perkuliahan daring Anda wajib membaca setiap materi kuliah dan melaksanakan petunjuk mengenai hal-hal yang harus dilakukan sebagaimana diberikan pada setiap materi kuliah.

Minggu, 21 April 2019

6.1. Tantangan dan Peluang Perlindungan Tanaman: Mengidentifikasi Tantangan

Print Friendly and PDF
Sejauh ini Anda telah belajar mengenai OPT, kehilangan hasil dan kerugian lain yang ditimbulkan oleh OPT, pelaksanaan kegiatan/tindakan perlindungan tanaman dan pengendalian OPT dengan sistem PHT, dan mengelola program perlindungan tanaman. Pernahkan Anda bertanya, apakah semua itu sudah dapat mengatasi permasalahan perlindungan tanaman? Jika Anda menjawab belum, mengapa demikian? Tantangan apa yang dihadapi oleh perlindungan tanaman ke depan? Materi ini menguraikan berbagai tantangan perlindungan tanaman yang terjadi ke depan dan dilanjutkan dengan materi berikutnya mengenai peluang apa yang bisa dimanfaatkan untuk menghadapi tantangan tersebut.

6.1.1. MATERI KULIAH

6.1.1.1. Membaca Materi Kuliah
Untuk memulai menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, silahkan mulai membaca artikel Food security: the challenge of feeding 9 billion. Intensifikasi pertanian melalui penerapan teknologi budidaya selama setengah abad terakhir telah berhasil meningkatkan produksi pangan secara signifikan sehingga mampu mengurangi masalah kelaparan. Tetapi meningkatnya penduduk dunia menjadi 9 milyar menimbulkan pertanyaan baru, masih mampukah teknologi terus meningkatkan produksi pangan ketika pada waktu yang bersamaan produksi pangan menghadapi tekanan penggunaan lahan, air, dan energi yang terus meningkat dari sektor lain? Pada pihak lain, intensifikasi pertanian dapat menimbulkan tekanan terhadap keanekaragaman hayati dan menimbulkan berbagai dampak negatif lainnya yang berkaitan dengan penggunaan pupuk dan pestisida kimiawi secara berlebihan. Bersamaan dengan itu, permintaan pangan dari kalangan berpenghasilan menengah ke atas meningkat drastis dalam jumlah, kesadaran dan kepedulian lingkungan yang menuntut pangan diproduksi secara sehat dan berkelanjutan, dan tuntutan untuk menjamin bahwa ke depan tidak boleh lagi ada orang yang lapar. Pada saat yang sama pula, pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change) menimbulkan tekanan terhadap keanekaragaman hayati dan kemampuan produksi tanaman serta mendorong perkembangbiakan dan penyebaran OPT ke kawasan baru.

Intensifikasi pertanian yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat dituding sebagai berkontribusi besar terhadap penurunan keanekaragaman hayati melalui konversi lahan, pertanaman monokultur, serta penggunaan pupuk dan pestisida kimiawi sebagaimana diuraikan antara lain dalam artikel Agriculture and biodiversity: A review dan Reconciling biodiversity conservation and food security: scientific challenges for a new agriculture. Mungkin tidak seburam yang diuraikan dalam artikel tersebut sebab artikel lain, Global food security, biodiversity conservation and the future of agricultural intensification, berargumentasi bahwa intensifikasi pertanian dapat dirancang dengan strategi intensifikasi agroekologis (agroecological intensification strategy). Meskipun demikian, intensifikasi tetap dapat menimbulkan ancaman terhadap keanekaragaman hayati sebab, sebagaimana diuraikan dalam artikel Genetic Vulnerability of Modern Crop Cultivars: Causes, Mechanism and Remedies, varietas modern mempunyai basis genetik yang sempit, mempunyai ketahanan vertikal yang mudah dipatahkan, digunakan secara dominan dalam kawasan yang luas, dan tidak disiapkan untuk menghadapi penyakit baru. Meskipun biologi molekuler menyediakan teknologi untuk mengatasi masalah ini, kekhawatiran terus berlanjut sebab teknologi yang sama juga digunakan untuk melakukan cloning dan untuk memproduksi benih kultur jaringan yang secara genetik benar-benar homogen. Lebih daripada itu, melindungi keanekaragaman hayati tanaman juga menghadapi tantangan politis, etis, dan teknis sebagaimana diuraikan dengan gamblang dalam artikel Protecting crop genetic diversity for food security: political, ethical and technical challenges.

Gambar 1. Dampak perubahan iklim
terhadap produksi tanaman
Pemanasan global dan perubahan iklim yang ditimbulkannya berdampak terhadap keanekaragaman hayati, kemampuan produksi tanaman, serta perkembangbiakan dan penyebaran OPT. Pemanasan global dan perubahan iklim berdampak varieabel terhadap keanekaragaman hayati, sebab mahluk hidup dapat menanggapi secara plastis atau genetik untuk berubah dalam dirinya sendiri (fisiologi), dalam ruang (kisaran geografis), atau dalam waktu (fenologi). Namun demikian, dampak di masa depan secara keseluruhan mengkhawatirkan sebagaimana diuraikan dalam artikel Impacts of climate change on the future of biodiversity. Demikian juga terhadap produksi tanaman dan OPT, dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global dan perubahan iklim dinamis dalam ruang dan waktu (Gambar 1), sebagaimana diuraikan dalam arikel Climate change and extreme weather events: Implications for food production, plant diseases, and pests.

Dampak pemanasan global dan perubahan iklim terhadap OPT, sebagaimana juga diulas dalam artikel tersebut di atas, bergantung pada golongan dan jenis OPT, tetapi secara keseluruhan iklim yang lebih panas menyebabkan OPT golongan hama menjadi lebih aktif dalam berkembang biak dan memperluas sebarannya, sebagaimana misalnya ditunjukkan perluasan sebaran geografik kutu loncat jeruk asia dan konsekuensinya terhadap keanekaragaman hayati jeruk di Australia. Dampak terhadap patogen diperkirakan lebih variable sebab perkembangan patogen dipengaruhi oleh lebih banyak peubah iklim terutama suhu, presipitasi, kelembaban, embun, radiasi, kecepatan angin, dan pola sirkulasi angin, tetapi yang mengkhawatirkan terutama adalah berkembangnya penyakit baru (emerging diseases). Dampak pemanasan global dan perubahan iklim diperkirakan akan menguntungkan OPT golongan gulma sebab kekeringan akan meningkatkan kompetisi gulma untuk memperoleh air, iklim basah akan memacu perkembangbiakan gulma, dan suhu yang hangat meningkatkan produksi biomassa gulma golongan rumput. Selain berdampak terhadap OPT, pemanasan global dan perubahan iklim juga berdampak terhadap efikasi cara pengendalian OPT, terutama pengendalian secara kimiawi dalam kaitan dengan pengaruh suhu dan kelembaban terhadap efikasi pestisida dan secara hayati dalam kaitan dengan pengaruh suhu dan kelembaban terhadap perkembangan dan penyebaran musuh alami.

OPT baru merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk kepada penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh organisme yang: (1) meningkat kejadiannya, dalam kawasan geografik maupun dalam kisaran inang, (2) patogenisitasnya meningkat, (3) baru berevolusi, atau (4) baru ditemukan atau baru diketahui keberadaannya. Meminjam istilah dari sektor kesehatan, semua golongan OPT baru tersebut disebut penyakit baru (emerging diseases atau lebih tepatnya emerging infectious diseases, EID). Sebagaimana diuraikan dalam artikel Emerging infectious diseases of plants: pathogen pollution, climate change and agrotechnology drivers, penyakit baru terutama disebabkan oleh virus (47%) dan selebihnya oleh jamur (30%), bakteri (16%), fitoplasma (4%), nematoda (1%), dan tidak diketahui (2%) yang berkembang karena introduksi (56%), iklim (25%), teknik budidaya tanaman (9%), perubahan populasi vektor (7%), dan lainnya (3%). Sebagaimana diuraikan dalam artikel Climate Warming and Disease Risks for Terrestrial and Marine Biota, pemanasan global dan perubahan iklim merupakan faktor pendorong penting terhadap berkembangnya penyakit-penyakit baru karena suhu udara yang bertambah akan meningkatkan sintasan patogen, mempercepat daur hidup patogen dan vektornya, serta meningkatkan sporulasi jamur dan kemampuan jamur menginfeksi daun. Virus yang dalam waktu terakhir ini berkembang sebagai penyakit baru adalah Geminivirus, sebagaimana diuraikan dalam artikel Geminivirus disease complexes: an emerging threat, dan virus lain yang ditularkan oleh kutu putih sebagaimana siuraikan dalam artikel Emerging virus diseases transmitted by whiteflies. Sebagaimana diuraikan dalam artikel Emerging infectious diseases of crop plants in developing countries: impact on agriculture and socio-economic consequences, penyakit-penyakit baru tersebut akan lebih merusak di negara-negara sedang berkembang karena teknologi deteksi dini dan reaksi cepat, teknologi pengendalian, dan tata kelola perlindungan tanaman yang masih ketinggalan daripada di negara-negara maju.

Perkembangan penyakit baru melalui introduksi meningkat karena didorong oleh faktor globalisasi (globalization) dan perdagangan bebas (free trade), tetapi globalisasi dan perdagangan bebas juga mendorong penyebaran OPT lainnya. Peningkatan arus orang dan barang seiring dengan globalisasi dan perdagangan bebas akan disertai dengan meningkatnya peluang penyebaran OPT, terutama dari negara-negara maju yang mendominasi ekspor dan menjadi tempat asal wisatawan ke negara-negara sedang berkembang yang bergantung pada impor dan kunjungan wisatawan mancanegara. Karena itu, globalisasi dan perdagangan bebas yang mampu memobilisasi orang dan barang bigger, better, farther, dan faster diplesetkan menjadi trade, tansport, dan trouble (perdagangan, transportasi, dan kekacauan) sebagaimana diuraikan dalam artikel Evolution of the international regulation of plant pests and challenges for future plant health dan Trade, transport and trouble: managing invasive species pathways in an era of globalization. Besarnya peluang OPT menyebar melalui globalisasi dan perdagangan bebas berkaitan dengan:
  • Kekuatan asosiasi antara OPT dengan komoditas/vektor/koridor di titik ekspor
  • Volume komoditas/vektor/koridor yang diimpor
  • Frekueansi impor
  • Sintasan dan perkembangan populasi OPT selama transportasi/penyimpanan
  • Kesesuaian lingkungan untuk pemapanan OPT di negara pengimpor
  • Kesesuaian waktu impor dengan pemapanan OPT di negara pengimpor
  • Kemudahan deteksi OPT dalam media pembawa/vektor/koridor
  • Keefektifan tindakan karantina 
  • Luas wilayah komoditas/vektor didistribusikan di negara pengimpor
  • Peluang pengalihan dari komoditas/vektor/koridor ke habitat yang sesuai di negara pengimpor
Bersamaan dengan itu, pendekatan karantina tumbuhan yang digunakan oleh World Trade Organization (WTO) menyulitkan penerapan cara yang efisien untuk melindungi ekosistem dari invasi OPT sebagaimana diuraikan dalam artikel The Science of Risk Assessment for Phytosanitary Regulation and the Impact of Changing Trade Regulations. Oleh karena itu, globalisasi dan perdagangan bebas merupakan ancaman serius terhadap ketahanan hayati (biosecurity) dan ketahanan pangan (food security) sebagaimana dibahasa dalam buku teks The Role of Plant Pathology in Food Safety and Food Security.

Bersamaan dengan meningkatkan peredaran orang dan barang, globalisasi dan pasar bebas juga mempercepat peredaran jasa (services). Termasuk dalam peredaran jasa ini adalah jasa dalam kaitan dengan ideologi (ideology) dan gaya hidup (lifestyles). Dalam kategori ideologi termasuk demokrasi (democracy), desentralisasi pemerintahan (governmental decentralization), dan environmentalisme (environmentalism), sedangkan dalam kategori gaya hidup termasuk konsumsi organik (organic consumption) semacam pangan organik, sayur organik, buah organik, dsb. Tidak ada yang salah dengan ideologi dan gaya hidup tersebut, tetapi ideologi dan gaya hidup yang baik di suatu negara belum tentu juga baik di negara lain. Hal ini bisa menjadi semakin buruk di negara-negara yang mempunyai pemerintahnya (geovernment) yang kurang mampu melaksanakan tata kelola pemerintahan (governance). PHT, misalnya, pernah berhasil di Indonesia, tetapi menghilang dari kebijakan pembangunan pertanian pemerintahan demokratis dan sangat terdesentralisasi sejak tumbangnya Orde Baru. Demikian juga dengan pengendalian OPT jeruk keprok soe di Timor Barat, Provinsi NTT, pada era pasca-reformasi pemerintah daerah justru menutupi keberadaan penyakit huanglongbing (HLB, dahulu bernama CVPD), karena unsur rent seeking sangat dominan di kalangan pengambil keputusan, sebagaimana diuraikan secara komprehensif dalam disertasi Community biosecurity in West Timor, Indonesia : the role of local communities and governments in managing huanglongbing and other diseases and pests of citrus. Pemerintahan negara-negara berkembang seperti membiarkan negaranya hanya menjadi laboratorium bagi badan-badan internasional untuk menguji coba PHT, sebagaimana diuraikan dalam artikel The rise and demise of integrated pest management in rice in Indonesia. Menurut artikel tersebut, melemahnya dukungan politik pemerintah terhadap PHT memberikan kesempatan kepada produsen pestisida untuk mengambil kesempatan untuk memasarkan produk secara agresif sampai ke pelosok negeri, melobi pemerintah daerah memperoleh otonomi dalam membuat kebijakan pembangunan pertanian untuk kembali menggunakan pestisida. 

Sementara itu, atas nama ideologi environmentalisme, khususnya environmentalisme pasar bebas (free market environmentalism), organisasi penerbit lisensi organik dari negara-negara maju gencar memasarkan konsep pertanian organik. Akibat gencarnya pemasaran konsep ini, bahkan petani di negara maju pun menjadi 'environmentalis kecelakaan' karena melakukan kegiatan pro-lingkungan dengan alasan bukan lingkungan, sebagaimana diuraikan dalam artikel The accidental environmentalists: Factors affecting farmers’ adoption of proenvironmental activities in England and Ontario. Maka jangan heran ada kelompok tani di bagian hilir hamparan irigasi mengklaim membudidayakan padi organik tanpa menggunakan pupuk dan pestisida, tanpa sadar bahwa pupuk dan pestisida terbawa dalam aliran air irigasi dari areal kelompok tani di bagian hulu yang tidak membudidayakan padi secara organik. Karena gencarnya pemasaran konsep organik ini, banyak pihak tidak bisa membedakan antara pertanian organik yang berbasis lisensi dengan sistem pertanian yang dikembangkan dengan dasar pendekatan ekologis yang kuat untuk mengendalikan OPT, seperti agroekologi, pertanian ekologis, pertanian konservasi, dan agroforestri. Karena kurang kuatnya landasan ekologis tersebut maka, sebagaimana diuraikan dalam artikel Plant Diseases and Management Approaches in Organic Farming Systems dan Plant disease management in organic farming systems, pertanian organik memungkinkan penyakit-penyakit daun menjadi problematik.

Sementara itu, perbedaan ideologi, ketimpangan sosial, dan radikalisme dapat mendorong penggunaan OPT yang mempunyai daya rusak tinggi untuk kepentingan perang hayati (biological warfare), kriminal hayati (biological crime), dan terorisme hayati (bioterrorism) sebagaimana diuraikan dalam artikel Biological warfare, bioterrorism, and biocrime. Bila OPT berpotensi sebagai senjata hayati, kriminal hayati, dan terorisme hayati tersebut digunakan terhadap pertanian sebagai sasaran maka diistilahkan agroterorisme (agroterrorism), yaitu upaya jahat pelepasan secara sengaja OPT berbahaya terhadap tanaman dan/atau hama dan penyakit ternak untuk mengganggu atau menghancurkan pertanian dan/atau rantai pasokan pangan dengan motif ideologi, politik, agama atau kepercayaan lainnya. Agroterorisme memang tidak menimbulkan dampak yang bisa menarik perhatian dalam waktu singkat sebagaimana misalnya yang ditimbulkan dengan menggunakan bom, tetapi merupakan ancaman serius terhadap keamanan hayati (biosavety) dan ketahanan hayati (biosecurity) sebagaimana diuraikan dalam artikel Agroterrorism: Where Are We in the Ongoing War on Terrorism? dan Preserving Biodiversity, Promoting Biosecurity and Biosafety: Australian Perspectives. Keamanan hayati dan ketahanan hayati mempunyai makna yang belum benar-benar disepakati antar sektor. Namun demikian, untuk sektor pertanian keamanan hayati diartikan sebagai prinsip, teknologi, dan praktik yang diterapkan untuk mencegah dan mengendalikan paparan terhadap dan/atau penyebaran patogen maupun racun, sedangkan ketahanan hayati diartikan sebagai prinsip, teknologi, dan praktik yang diterapkan untuk melindungi kehidupan, perekonomian, dan lingkungan hidup dari kerusakan yang ditimbulkan oleh OPT berbahaya. Dalam kaitan dengan agroteroriesme, pihak yang sedang berperang, kelompok kriminal, dan kelompok teroris berpotensi memanfaatkan OPT untuk mewujudkan agenda jahat mereka.

Seluruh permasalahan sebagaimana saya uraikan di atas, bila tidak kita antisipasi dengan baik, berpotensi menimbulkan kehilangan hasil tanaman yang semakin besar di masa depan. Kehilangan hasil selama ini, di negara-negara maju sekalipun, masih cukup besar, sebagaimana diuraikan dalam artikel Safeguarding production - losses in major crops and the role of crop protection. Besar kehilangan hasil (BKH) yang dinyatakan sebagai besar kehilangan hasil potensial (BKHp) dan besar kehilangan hasil aktual (BKHa) gandum, padi, jagung, barlei, kentang, bit gula, dan kapas disajikan pada Gambar 2. Dalam hal ini BKHp merupakan BKH tanpa pelaksanaan pengendalian dan BKHa merupakan BKH dengan pelaksanaan pengendalian. Di antara ketiga golongan OPT, yang menimbulkan BKHa terbesar adalah OPT golongan gulma, diikuti oleh OPT golongan patogen dan terendah OPT golongan hama. Namun BKHa terbesar ditimbulkan oleh OPT golongan patogen, diikuti oleh OPT golongan hama dan terendah OPT golongan gulma. Dalam hal ini, efisiensi pengendalian tertinggi adalah terhadap OPT golongan gulma, diikuti oleh OPT golongan patogen, dan terendah OPT golongan hama.

Gambar 2. BKHp dan BKHa yang disebabkan oleh jamur dan bakteria serta vitus (OPT golongan patogen), OPT golongan hama, dan OPT golongan gulma di seluruh dunia tahun 2004
Secara regional, efisiensi pengendalian tertinggi tercapai di Eropa bagian Barat Laut, diikuti di Eropa bagian Selatan, dan di Amerika Utara, dan efisiensi pengendalian di semua negara lainnya lebih rendah daripada rata-rata efisiensi pengendalian global (Gambar 3).

Gambar 3. Efisiensi pengendalian OPT secara regional
Tingginya efisiensi pengendalian OPT golongan gulma dan pengendalian OPT seluruh golongan di Eropa bagian Barat Laut, Eropa bagian Selatan, dan Amerika Utara ternyata seiring dengan besar biaya pengendalian yang dikeluarkan untuk pestisida (Gambar 3).

Gambar 4. Besar biaya pengendalian untuk pengadaan pestisida
Gambar 4 menunjukkan bahwa efisiensi pengendalian yang tinggi di Eropa bagian Utara, Eropa bagian Selatan, dan Amerika Utara dicapai melalui penggunaan pestisida, khususnya herbisida. Hal ini menunjukkan bahwa pestisida masih memegang peranan yang penting dalam pengendalian OPT, termasuk di negara-negara yang masih melaksanakan PHT.

Berbagai tantangan sebagaimana yang telah diuraikan menunjukkan dengan jelas bahwa permasalahan perlindungan tanaman tidak lagi sekedar permasalahan biologi. Permasalahan perlindungan tanaman dipengaruhi oleh lingkungan fisik, kimia, hayati, ekonomi, politik, dan budaya. Dengan berubahnya faktor-faktor tersebut menjadi lebih menguntungkan OPT maka ke depan, permasalahan perlindungan tanaman akan menjadi semakin kompleks. Benar bahwa ilmu-ilmu yang berkaitan dengan perlindungan tanaman juga akan berkembang dan seiring dengan itu berbagai terobosan akan terjadi. Misalnya, teknologi informasi dan komunikasi yang kini berkembang dengan pesat diharapkan dapat mendukung mendeteksi dini pemencaran OPT di masa depan. Namun untuk memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut, diperlukan pemerintahan yang semakin mengutamakan pelayanan masyarakat. Untuk mengantisipasi permasalahan perlindungan tanaman yang akan menjadi semakin kompleks ke depan tersebut maka para pakar perlindungan tanaman juga perlu mengembangkan disiplin perlindungan tanaman berkembang tidak hanya secara linier melainkan juga secara lintas disiplin. Selain itu, para pakar perlindungan tanaman perlu membangun lobi kepada pemerintah agar pemerintah dapat mengembangkan program perlindungan tanaman yang berorientasi ke depan agar dapat mengantisipasi permasalahan yang semakin kompleks.

6.1.1.2. Mengunduh dan Membaca Pustaka Daring
Silahkan mengklik setiap tautan yang diberikan pada materi kuliah ini dan mengunduh pustaka yang disediakan dari halaman Pustaka Daring dan tautan (link) yang disediakan pada setiap materi kuliah lalu membaca bagian dari pustaka yang berkaitan dengan materi kuliah ini. Mahasiswa wajib menyampaikan judul dan isi buku/bab buku/situs yang telah dibaca terkait dengan materi kuliah ini melalui Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas.

6.1.2. TUGAS KULIAH

6.1.2..1. Mendiskusikan dengan Cara Menyampaikan dan/atau Menanggapi Komentar
Setelah membaca materi kuliah, silahkan buat minimal satu pertanyaan dan atau komentar mengenai materi kuliah. Buat pertanyaan secara langsung tanpa perlu didahului dengan selamat pagi, selamat siang, dsb., sebab belum tentu akan dibaca pada jam sesuai dengan ucapan selamat yang diberikan. Ketik pertanyaan atau komentar secara singkat tetapi jelas, misalnya "Mohon menjelaskan apakah memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pendekatan ilmiah mempunyai kelebihan dan kelemahan". Pertanyaan dan/atau komentar diharapkan ditanggapi oleh mahasiswa lainnya dan setiap mahasiswa wajib menanggapi minimal satu pertanyaan dan/atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Pertanyaan dan/atau komentar maupun tanggapannya disampaikan paling lambat pada Kamis, 11 Mei 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.

6.1.2.2. Mendiskusikan dengan Cara Membagikan Materi Kuliah
Setelah membaca materi kuliah, silahkan bagikan materi kuliah melalui media sosial yang dimiliki disertai dengan mencantumkan status tertentu, misalnya "Saya sekarang sudah tahu bahwa ternyata pengetahuan terdiri atas beberapa macam ... dst." Untuk membagikan lauar klik tombol Beranda dan kemudian klik tombol pembagian memalui media sosial dengan mengklik tombol media sosial yang tertera di sebelah kanan judul materi kuliah. Jika media sosial yang dimiliki tidak tersedia dalam ikon yang ditampilkan, klik ikon paling kanan untuk membuka ikon media sosial lainnya. Materi kuliah dibagikan paling lambat pada Kamis, 11 Mei 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.

6.1.2.3. Mengerjakan Latihan Pembelajaran Kasus
Silahkan kerjakan latihan pembelajaran kasus untuk materi 6.1 dan materi kuliah 6.2 sekalgus secara mandiri dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Pelajari analisis SWOT (strengths, meaknesses, oportunities, threats) untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam melaksanakan perlindungan tanaman saat ini dan ke depan berdasarkan uraian materi kuliah 6.1 dan materi kuliah 6.2. Kekuatan dan kelemahan merupakan sesuatu yang ada pada pemerintah, petani, dan masyarakat; ancaman dan peluang merupakan segala sesuatu yang berasal dari luar, misalnya dari luar negeri, dari luar sektor pertanian, dan sebagainya. Untuk mempelajari apa itu analisis SWOT dan bagaimana cara melakukan analisis SWOT, silahkan kunjungi halaman SWOT pada situs Wikipedia, Gramedia, dan CPSSoft. Perhatikan bahwa dalam konteks bisnis analisis SWOT dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko kerugian, sedangkan dalam perlindungan tanaman analisis SWOT dilakukan untuk memaksimalkan efektivitas program perlindungan tanaman dan meminimalkan risiko kehilangan hasil yang ditimbulkan oleh OPT.
  2. Tentukan tujuan yang ingin dicapai secara SMART dalam menghadapi tantangan perlindungan tanaman saat ini dan ke depan dan kemudian lakukan analisis SWOT dengan terlebih dahulu mengunduh tabel analisis SWOT dan kemudian menyebutkan masing-masing 5 kekuatan, 5 kelemahan, 5 ancaman, dan 5 peluang yang dihadapi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  3. Berdasarkan pada hasil analisis SWOT, tentukan kontribusi yang dapat Anda berikan sebagai mahasiswa agar tujuan  tujuan yang ingin dicapai dalam menghadapi tantangan perlindungan tanaman saat ini dan ke depan dapat diwujudkan. Sebutkan secara jelas bentuk kontribusi Anda dan apa yang perlu Anda lakukan untuk mewujudkan kontribusi tersebut.
Catat hasil pengamatan, wawancara, dan diskusi kelompok untuk disampaikan sebagai bagian dari Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas materi kuliah ini.

6.1.3. ADMINISTRASI MELAKSANAKAN KULIAH

Untuk membuktikan telah melaksanakan perkuliahan daring materi kuliah ini, Anda wajib mengakses, menandatangani presensi, dan mengumpulkan tugas di situs SIADIKNONA. Sebagai cadangan, silahkan juga menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan berikut ini: 
  1. Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Sabtu, 6 Mei 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikkan telah menandatangani daftar hadir; dan
  2. Memasukkan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Kamis, 11 Mei 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikan bahwa laporan sudah masuk.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan memasukkan Daftar Hadir Melaksanakan Perkuliahan Daring dan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas akan ditetapkan sebagai tidak melaksanakan kuliah.

**********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan: 28 Maret 2019

Creative Commons License
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.

3 komentar:

  1. Ebobet merupakan situs slot online via deposit pulsa aman dan terpercaya, Dengan menggunakan Satu User ID bisa bermain semua game dari Bola, Live Casino, Slot online, tembak ikan, poker, domino dan masih banyak yang lain.

    Sangat banyak bonus yang tersedia di ebobet di antaranya :
    Bonus yang tersedia saat ini
    Bonus new member Sportbook 100%
    Bonus new member Slot 100%
    Bonus new member Slot 50%
    Bonus new member ALL Game 20%
    Bonus Setiap hari 10%
    Bonus Setiap kali 3%
    Bonus mingguan Cashback 5%-10%
    Bonus Mingguan Rollingan Live Casino 1%
    Bonus bulanan sampai Ratusan Juta
    Bonus Referral
    Minimal deposit hanya 10ribu

    EBOBET juga menyediakan berbagai layanan transaksi deposit dan withdraw Bank Lokal terlengkap Indonesia seperti Bank BCA - Bank BNI46 - Bank BRI - Bank Mandiri - Bank Danamon - Bank Cimb Niaga, OVO, Deposit via Ovo. Deposit via Dana, Deposit via Go Pay, Telkomsel dan XL.

    Situs :EBOBET
    WA : +855967598801

    BalasHapus
  2. Hai bosku......
    binggung cari situs judi online langsung gabung aja di situs kami : Deposit Via Pulsa
    EBOBET situs Master Agen Bola88, IDN Poker, Agen Slot, IDN live casino online terpercaya dan terbaik Asia

    Berikut keuntungan bergabung dengan Ebobet :
    - Bonus Member Baru Bola 100%
    - Bonus Member Baru slot 100%
    - Bonus Member Baru 20%
    - Bonus Deposit Harian 10 %
    - Bonus mingguan Live Casino & Slots 0,8% s/d 1 %
    - Bonus Cashback Bola 5% s/d 10 %


    -Minimal Deposit Rp . 10.000
    -Minimal Withdraw Rp. 20.000

    BalasHapus