Manusia memerlukan tanaman untuk memenuhi berbagai kebutuhannya,
tetapi pada tempat dan waktu yang sama berbagai jenis organisme lain juga
memerlukan tanaman untuk tujuan yang sama. Hal ini menyebabkan manusia menjadi merasa dirugikan dan oleh karena itu perlu melakukan berbagai
upaya agar tanamannya tidak diganggu, dirusak, atau dimatikan oleh
berbagai organisme lain. Akan tetapi permasalahan perlindungan tanaman timbul
bukan sekedar hanya karena gangguan, kerusakan, atau kematian tanaman yang disebabkan
oleh berbagai organisme lain tersebut merugikan manusia. Permasalahan perlindungan tanaman juga timbul karena gangguan, kerusakan, atau kematin kematian tanaman oleh berbagai jenis
organisme lain dipengaruhi oleh berbagai faktor dan untuk melakukan upaya yang
diperlukan untuk melindungi tanaman dihadapi berbagai kendala.
1.1.1.1. Membaca Uraian Materi Kuliah
Kebutuhan manusia akan hasil tanaman akan terus meningkat seiring dengan terus semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia. Menurut Departemen Urusan Ekonomi dan Penduduk PBB (1999), penduduk dunia tahun 2010 yang berjumlah 6.890.700.000 jiwa diperkirakan akan terus meningkat menjadi 8.011.533.000 jiwa pada 2025 dan 9.149.984.000 jiwa pada 2050. Penduduk yang terus meningkat, disertai dengan perubahan pola konsumsi penduduk negara-negara maju ke arah bahan pangan yang lebih berkualitas dan kebutuhan biji-bijian sebagai bahan pakan untuk memenuhi kebutuhan pangan berkualitas tersebut, akan menyebabkan kebutuhan bahan pangan akan meningkat lebih dari dua kali dari yang dibutuhkan saat ini. Upaya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan bahan pangan pada khususnya, dan kebutuhan lain asal tanaman pada umumnya, menjadi semakin sulit karena organisme yang merusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman, yang lazim disebut organisme pengganggu tumbuhan dan disingkat sebagai OPT, terdiri atas:
1.1.1. URAIAN MATERI KULIAH
Kebutuhan manusia akan hasil tanaman akan terus meningkat seiring dengan terus semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia. Menurut Departemen Urusan Ekonomi dan Penduduk PBB (1999), penduduk dunia tahun 2010 yang berjumlah 6.890.700.000 jiwa diperkirakan akan terus meningkat menjadi 8.011.533.000 jiwa pada 2025 dan 9.149.984.000 jiwa pada 2050. Penduduk yang terus meningkat, disertai dengan perubahan pola konsumsi penduduk negara-negara maju ke arah bahan pangan yang lebih berkualitas dan kebutuhan biji-bijian sebagai bahan pakan untuk memenuhi kebutuhan pangan berkualitas tersebut, akan menyebabkan kebutuhan bahan pangan akan meningkat lebih dari dua kali dari yang dibutuhkan saat ini. Upaya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan bahan pangan pada khususnya, dan kebutuhan lain asal tanaman pada umumnya, menjadi semakin sulit karena organisme yang merusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman, yang lazim disebut organisme pengganggu tumbuhan dan disingkat sebagai OPT, terdiri atas:
- OPT golongan hewan, yang menrusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman dengan cara memakan atau mengeluarkan ekskresi yang beracun terhadap tanaman, lazim disebut hama dalam arti sempit (pests sensu stricto);
- OPT golongan patogen (plant pathogens), yang menrusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman dengan cara menginfeksi sehingga tanaman menjadi sakit;
- OPT golongan tumbuhan, yang menrusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman dengan cara menyaingi tanaman atau menginvasi lahan pertanaman dan/atau mengeluarkan senyawa yang beracun bagi tanaman (disebut gulma atau weeds) atau dengan cara memparasit tanaman (oleh tumbuhan berbunga parasitik atau parasitic floweing plants).
Kurva Penduduk Dunia: Jumlah penduduk (biru) dan laju pertambahan jumlah penduduk (oranye) |
Istilah OPT digunakan di Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu UU No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman yang kini telah digantikan dengan UU No. 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan dan UU No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan yang kini telah diganti dengan UU No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Menurut ketentuan perundang-undangan tersebut, OPT didefinisikan sebagai:
semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan.Perhatikan bahwa dalam definisi ini digunakan istilah:
- Merusak mendahului mengganggu, tanaman terlebih dahulu terganggu sebelum menjadi rusak
- Tumbuhan, bukan hanya tanaman sebagai jenis-jenis tumbuhan yang dibudidayakan, dan
- Pengganggu, yang mencakup pengertian merusak, mengganggu kehidupan, dan/atau menyebabkan kematian.
Menurut UU No. 12 Tahun 1992, perlindungan tanaman (crop protection) dilakukan untuk melindungi tanaman dari kerusakan, gangguan, atau kematian yang disebabkan oleh OPT:
- pencegahan masuknya OPT ke dalam dan tersebarnya dari suatu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
- pengendalian organisme pengganggu tumbuhan;
- eradikasi organisme pengganggu tumbuhan.
Menurut UU No. 22 Tahun 2019, perlindungan pertanian (agricultural protection) untuk melindungi tanaman dari kerusakan, gangguan, atau kematian yang disebabkan oleh OPT dan perubahan iklim melalui:
- pencegahan masuknya OPT dari luar negeri ke dalam wilayah negara Republik Indonesia serta tersebarnya dari suatu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
- pengendalian OPT, dan
- penanganan dampak perubahan iklirn.
Dengan demikian, perlindungan pertanian mempunyai makna yang lebih luas daripada makna perlindungan tanaman.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk melindungi tanaman dari kerusakan, gangguan, dan/atau kematian yang disebabkan oleh ketiga golongan OPT di atas. Meskipun demikian, produksi yang benar-benar dapat dicapai
tetap saja lebih rendah daripada produksi yang seharusnya. Besar kehilangan hasil (yield loss atau crop loss),
yaitu perbedaan antara produksi yang seharusnya dapat dicapai dengan produksi
yang benar-benar dapat dicapai tanpa atau dengan tindakan perlindungan tanaman, tetap saja besar. Untuk tanaman pangan, besar kehilangan hasil
potensial, yaitu perbedaan produksi antara yang seharusnya dapat dicapai dengan yang berhasil dicapai tanpa melakukan tindakan perlindungan tanaman, mencapai 67,4%, sedangkan besar kehilangan hasil aktual,
yaitu perbedaan produksi antara yang seharusnya dapat dicapai dengan yang dapat dicapai dengan melakukan tindakan perlindungan tanaman, masih
tetap tinggi, yaitu sebesar 32,1%. Tanpa melakukan tindakan perlindungan tanaman, kehilangan hasil
tertinggi disebabkan oleh tumbuhan lain yang tumbuh bersaing dengan tanaman
(31,8%), sedangkan dengan perlindungan tanaman, kehilangan hasil tertinggi
disebabkan oleh virus (10,1%) sebagaimana dilaporkan oleh Oerke & Dehne (2004) (baca juga laporan Oerke, 2006) (Tabel 1).
Uraian suram di atas mencakup hanya tanaman pangan, belum kelompok tanaman lain seperti aneka tanaman hortikultura dan aneka tanaman perkebunan yang diperlukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia lainnya di luar kebutuhan pangan. Kehilangan hasil pada berbagai kelompk tanaman lain juga tidak jauh berbeda. Kehilangan hasil besar yang disebabkan oleh organisme yang merusak, mengganggu kehidupan, atau mematikan tanaman dapat terjadi karena berbagai faktor yang berkaitan dengan:
- Karakteristik jenis OPT,
- Jenis tanaman dan keadaan lingkungan budidaya tanaman,
- Tindakan perlindungan tanaman yang dilakukan.
Berbagai jenis OPT dari OPT golongan hewan, OPT golongan patogen, dan OPT golongan tumbuhan binatang, jamur, bakteria, dan virus, maupun
tumbuhan memperoleh status sebagai OPT melalui berbagai cara menyebabkan
kehilangan hasil:
- Memakan bagian-bagian tanaman. Organisme pengganggu tumbuhan dari jenis binatang merusak dan/atau mengganggu kehidupan tanaman atau hasil tanaman dengan cara ini. Bagian-bagian tanaman yang dimakan akan mengalami kerusakan secara mekanik sehingga bila terjadi pada bagian yang merupakan hasil maka akan mengurangi berat atau mutu.
- Mengganggu proses fisiologis tanaman. Kerusakan dengan cara ini ditimbulkan oleh organisme pengganggu dari golongan binatang, patogen, maupun gulma. Serangga penggerek batang dan patogen yang hidup pada pembuluh angkut akan mengganggu transportasi unsur hara dan fotosintat. Jenis gulma tertentu dapat mengganggu proses fisiologis tanaman dengan cara menghasilkan senyawa kimia tertentu.
- Menyaingi atau mengganggu dalam memperoleh sumberdaya kebutuhan hidup tanaman. Kerusakan dan gangguan dengan cara ini ditimbulkan terutama oleh gulma dalam hal memperoleh air, unsur hara, sinar matahari, dan ruang hidup. Patogen tertentu juga dapat menimbulkan gangguan ini, misalnya jamur jelaga yang menutupi permukaan daun sehingga menghambat proses fotosintesis.
- Menjadi perantara penularan organisme lain yang lebih merusak. Organisme tertentu merusak atau mengganggu kehidupan tanaman dengan menjadi perantara penularan bagi organisme lain yang lebih merusak. Misalnya, wereng cokelat, menyebabkan kerusakan langsung yang kurang berarti dibandingkan dengan kerusakan yang disebabkan oleh virus penyebab penyakit tungro yang ditularkannya.
- Menjadi tempat bertahan dan sumber penularan. Pada saat tanaman tidak tersedia, gulma dapat menjadi tempat bertahan hidup bagi jenis-jenis organisme penggangu tertentu sehingga pada musim tanam berikutnya organisme pengganggu yang bertahan tersebut menjadi sumber penular terhadap tanaman yang dibudidayakan.
- Menghasilkan racun yang dapat mengkontaminasi hasil. Berbagai jenis patogen menghasilkan senyawa kimia beracun sebagai metabolit sekunder dan senyawa beracun tersebut dapat mengkontaminasi hasil tanaman. Organisme penggaggu tumbuhan dari jenis jamur tertentu, misalnya Aspergillus dan Fusarium, menghasilkan racun dalam kategori ini.
- Mengkontaminasi dengan keberadaan organisme yang bersangkutan. Organisme pengganggu tumbuhan yang memakan bagian tanaman yang berupa hasil akan menjadi kontaminan tpada hasil pada saat dikonsumsi atau dijual. Keberaadaan organisme pengganggu sebagai kontaminan pada hasil menyebabkan hasil menjadi kurang layak dikonsumsi atau harganya rendah pada saat dijual. Misalnya, kumbang bubuk merupakan kontaminan terhadap hasil jagung.
Meskipun terdapat berbagai cara organisme dapat menyebabkan kehilangan hasil, suatu organisme memperoleh status sebagai OPT bergantung pada:
- Kemampuan merusak yang dimiliki oleh setiap individu organisme
- Jumlah individu jenis organisme, dan
- Kepentingan manusia terhadap jenis tanaman yang dirusak oleh jenis organisme.
Untuk dapat melaksanakan perlindungan tanaman, petani memerlukan:
- Pengetahuan mengenai OPT yang mengganggu kehidupan, merusak, atau mematikan tanaman;
- Pengetahuan mengenai tindakalan perlindungan tanaman, yang mencakup pencegahan masuk dan menyebar, pengendalian OPT, dan eradikasi OPT;
- Biaya untuk mengamati OPT yang mengganggu kehidupan, merusak, atau mematikan tanaman dan untuk melaksanakan perlindungan tanaman.
Uraian di atas menunjukkan
bahwa kerumitan permasalahan perlindungan tanaman terjadi bukan semata-mata karena
banyaknya jenis organisme yang berpotensi menjadi OPT, tetapi juga karena
banyaknya kepentingan manusia yang diharapkan dapat dipenuhi dari tanaman.
Dalam melindungi tanaman dari OPT guna mewujudkan kepentingan yang
diharapkannya dari tanaman, kegiatan yang dilakukan manusia justeru dapat
menimbulkan permasalahan baru. Intensifikasi pertanian sebagai bagian dari
Revolusi Hijau pada awalnya memang seakan-akan dapat mengatasi permasalahan,
tetapi hal itu ternyata bersifat hanya sementara. Pembudidayaan satu jenis
tanaman dalam areal yang luas secara monokultur dan terus menerus, yang
disertai dengan pemupukan dalam dosis tinggi dan penggunaan pestisida yang pada
mulanya dipandang sebagai ‘obat’ untuk melindungi tanaman, ternyata kemudian
justeru menimbulkan eksplosi OPT. Eksplosi OPT (pest explosion),
yang juga lazim disebut ledakan OPT (pest outbreak),
tersebut terjadi karena budidaya monokultur secara terus menerus dengan
pemupukan dosis tinggi menguntungkan pertumbuhan populasi OPT, sedangkan
penggunaan pestisida secara sembarangan dapat menyebabkan OPT menjadi resisten,
yaitu menjadi tahan terhadap herbisida dengan bahan aktif tertentu.
Penggunaan pestisida, yang sesungguhnya bukan obat melainkan racun, selain membunuh OPT sasaran, juga dapat membunuh berbagai organisme bermanfaat, termasuk organisme yang menjadi musuh alami (natural enemies) bagi OPT sasaran. Sebagaimana dengan manusia yang menghadapi OPT sebagai musuh, dalam ekosistem alami OPT menghadapi berbagai organisme lain sebagai musuh. Hal ini terjadi karena dalam ekosistem, berbagai jenis organisme berinteraksi melalui proses makan memakan dalam jejaring makanan. OPT mengganggu kehidupan, merusak, dan/atau menyebabkan kematian tanaman, sementara berbagai organisme lain juga melakukan hal yang sama terhadap OPT sendiri. Namun dalam ekosistem pertanian, yang juga lazim disebut agroekosistem (agroecosystem), penggunaan pestisida menyebabkan sebagian besar musuh alami mati sehingga OPT dapat berkembang biak dengan cepat karena tidak ada yang memakannya sebagaimana yang terjadi pada ekosistem alami.
Penggunaan pestisida, yang sesungguhnya bukan obat melainkan racun, selain membunuh OPT sasaran, juga dapat membunuh berbagai organisme bermanfaat, termasuk organisme yang menjadi musuh alami (natural enemies) bagi OPT sasaran. Sebagaimana dengan manusia yang menghadapi OPT sebagai musuh, dalam ekosistem alami OPT menghadapi berbagai organisme lain sebagai musuh. Hal ini terjadi karena dalam ekosistem, berbagai jenis organisme berinteraksi melalui proses makan memakan dalam jejaring makanan. OPT mengganggu kehidupan, merusak, dan/atau menyebabkan kematian tanaman, sementara berbagai organisme lain juga melakukan hal yang sama terhadap OPT sendiri. Namun dalam ekosistem pertanian, yang juga lazim disebut agroekosistem (agroecosystem), penggunaan pestisida menyebabkan sebagian besar musuh alami mati sehingga OPT dapat berkembang biak dengan cepat karena tidak ada yang memakannya sebagaimana yang terjadi pada ekosistem alami.
Kerumitan permasalahan
perlindungan tanaman sebenarnya belum selesai sampai di sini. Berbagai
permasalahan lain akan diuraikan lebih lanjut pada modul-modul selanjutnya.
Namun sebelum mengakhiri kegiatan belajar ini, perlu dipahami bahwa gangguan kehidupan, kerusakan, dan/atau kematian tanaman yang disebabkan oleh OPT terhadap tanaman
dapat terjadi setiap saat, mulai sejak benih ditugal sampai dengan ketika hasil
panen telah disimpan. Gangguan kehidupan, kerusakan, dan/atau kematian tanaman yang terjadi menjelang panen atau lebih-lebih lagi ketika hasil sudah
disimpan akan menyebabkan semua biaya produksi, pengangkutan, dan penyimpanan
menjadi sia-sia. Hal ini berbeda dengan produksi rendah yang terjadi karena
petani lalai mengolah tanah, mengairi, atau memupuk, yang karena tidak
dilakukan maka petani tidak perlu mengeluarkan biaya. Dalam hal terjadi
eksplosi OPT, bukan hanya produksi menjadi rendah atau bahkan benar-benar
gagal, tetapi semua biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk mengolah tanah,
membeli benih, melakukan pengairan, memupuk, dan sebagainya, akan hilang
sia-sia. Bila petani memperoleh biaya tersebut dari meminjam, baik dari orang lain
maupun dari bank, maka pinjaman tetap harus dilunasi. Dalam hal petani tidak
mengolah tanah dengan semestinya, tidak mengairi, atau tidak memupuk, petani
tidak perlu mengembalikan apa-apa kepada siapapun.
1.1.1.2. Mengunduh dan Membaca Pustaka Wajib
Silahkan mengklik setiap tautan yang diberikan pada materi kuliah ini dan mengunduh pustaka yang disediakan dari halaman Pustaka Wajib dan membaca judul bab atau sub-bab yang berkaitan dengan materi kuliah ini. Mahasiswa wajib menyampaikan judul buku, judul bab buku, dan isi bab buku yang telah dibaca terkait dengan materi kuliah ini melalui Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas. Silahkan mengunduh materi kuliah 1 dalam format PDF.
1.1.2. PENGERJAAN TUGAS KULIAH
1.1.2.1. Membagikan Blog Mata Kuliah dan Materi Kuliah
Sebagai mahasiswa milenial, setiap mahasiswa tentu mempunyai akun media sosial untuk tujuan menampilkan diri. Gunakan media sosial masing-masing juga untuk tujuan belajar dengan cara membagikan blog mata kuliah dengan mengklik pilihan tombol media sosial untuk membagikan blog secara keseluruhan dan membagikan setiap materi kuliah dengan mengklik tombol pilihan media sosial yang disediakan pada setiap materi kuliah selambat-lambatnya sampai pada Minggu, 3 September 2023 pukul 24.00 WITA. Catat tautan (link) pembagian blog dan pembagian materi kuliah melalui media sosial masing-masing untuk dilaporkan dalam Laporan Melaksanakan Perkuliahan Daring. Setiap mahasiswa juga wajib menyampaikan laporan pembagian blog dan materi kuliah pada saat mengikuti ujian tengah semester.
1.1.2.2. Menyampaikan dan Menanggapi Komentar dan/atau Pertanyaan
Setelah membaca materi kuliah ini, silahkan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai hal-hal berkaitan langsung dengan materi kuliah tetapi belum diuraikan secara jelas, bukan komentar dan/atau pertanyaan mengenai hal yang tidak berkaitan langsung atau yang sudah diuraikan dalam materi dan juga bukan komentar dan/atau pertanyaan yang sama dengan yang sudah disampaikan oleh mahasiswa lain. Ketik komentar dan/atau pertanyaan di dalam kotak komentar yang terletak di sebelah bawah materi kuliah ini selambat-lambatnya sampai pada Minggu, 3 September 2023 pukul 24.00 WITA. Kunjungi kembali materi ini beberapa hari kemudian dan tanggapi komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh minimal satu mahasiswa lain, prioritaskan komentar dan/atau pertanyaan yang belum ditanggapi oleh mahasiswa lain. Komentar dan/atau pertanyaan yang tidak berkaitan dengan materi ini atau yang sama dengan yang telah disampaikan oleh mahasiswa lain akan diabaikan dalam penilaian. Salin (copy) komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan untuk dilaporkan dalam Laporan Melaksanakan Perkuliahan Daring. Setiap mahasiswa juga wajib menyampaikan laporan penyampaian pertanyaan dan/atau komentar dan memberikan tanggapan terhadap pertanyaan dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lain pada saat mengikuti ujian tengah semester.
1.1.2.3. Mengerjakan Projek Kuliah
Untuk mengetahui permasalahan perlindungan tanaman yang dihadapi oleh petani, mahasiswa dibagi menjadi kelompok masing-masing terdiri atas maksimum 5-6 orang anggota yang masing-masing bertugas mengamati satu jenis tanaman (KLIK untuk mengunduh file kelompok mahasiswa dan jenis tanaman). Setiap kelompok mahasiswa wajib mencari seorang petani asuh yang membudidayakan jenis tanaman yang ditugaskan pada lokasi terdekat dari lokasi tinggal/kos salah seorang anggota kelompok.
Selanjutnya, setiap mahasiswa juga perlu memasang aplikasi GPS Data Exa Tools dari Google Play Store di ponsel masing-masing. Setelah aplikasi GPS Data terpasang, berikan aplikasi untuk mengakses fitur GPS ponsel dan lakukan pengaturan dengan menekan tiga garis mendatar di sebelah kiri nama aplikasi lalu pilih Setting dan tekan pilihan Coordinate units lalu pilih Decimal degrees agar satuan koordinat dinyatakan dalam derajat desimal, bukan dalam satuan derajat, menit, dan detik. Setelah menemukan petani yang membudidayakan satu jenis di antara jenis-jenis tanaman di atas dengan umur kurang dari satu bulan dan memasang aplikasi GPS Data di ponsel, silahkan memohon kesediaan kepada petani yang bersangkutan untuk menjadi petani asuh. Jika petani yang diminta tidak bersedia, silahkan mencari petani terdekat lainnya. Setelah menemukan petani yang bersedia menjadi petani asuh, silahkan menyampaikan pertanyaan:
- Nama lengkap, umur, dan nomor ponsel petani
- Nama desa, kecamatan, dan kabupaten alamat petani
- Tanggal tanam dan umur tanaman semusim atau tahun tanam dan jumlah pohon tanaman tahunan
- Luas tanam dalam hektar jika tanaman semusim atau jumlah pohon jika tanaman tahunan.
Kemudian lakukan pengamatan untuk meenentukan:
- Jenis tanaman utama yang ditugaskan untuk diamati.
- Koordinat LS dan BT serta ketinggian tempat lokasi budidaya tanaman yang dipilih
- Pola pertanaman yang dilakukan petani, apakah monokultur atau tumpangsari
- Jika petani melakukan pola pertanaman tumpangsari, jenis tanaman lain yang dibudidayakan bersama dengan tanaman utama
Catat hasil wawancara dan pengamatan untuk disampaikan sebagai bagian dari Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas Projek untuk materi kuliah ini. Laporan disampaikan oleh setiap mahasiswa sebagai laporan perseorangan, bukan sebagai laporan kelompok. Projek kuliah ini merupakan bagian 1 dari Projek Kuliah I yang akan dilanjutkan pengerjaannya pada bagian 2 pada kuliah minggu berikutnya.
1.1.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN KULIAH
Untuk melaksanakan kuliah sesi 1 yang dijadwalkan pada SIADIKNONA pada Jumat, 2 Februari 2024, silahkan klik untuk mengunduh file RPS dan file Kontrak Kuliah untuk didiskusikan bersama semua mahasiswa. Sebagai bukti kehadiran mahasiswa pada Presensi SIADIKNONA, silahkan menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan berikut ini:
- Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Sabtu, 3 Februari 2024 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikan daftar hadir sudah ditandatangani;
- Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Kamis, 8 Februari 2024 pukul 24.00 WITA dan setelah memasukkan, silahkan periksa untuk memastikan laporan sudah masuk.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah dan tidak menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas akan tidak ditetapkan sebagai hadir melaksanakan kuliah pada situs SIADIKNONA.
***********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan pertama kali pada 23 September 2018, diperbarui pada 26 Januari 2023
Diterbitkan pertama kali pada 23 September 2018, diperbarui pada 26 Januari 2023
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.
1. Organisme yang dapat meruak,mengganggu kehidupan tanaman terdiri atas berbagai jenis yang sesuai dengan kemampuannya untuk menyebabkan kehilanga hasil yang sangat beragam. Contohnya dengan cara penularan,menghasilkan racun.
BalasHapus2. Perlu di sadari,penanggulangan OPT yang di lakukan oleh manusia justru menyebabkan meningkatnya populasi OPT yaitu dengan memberikan pemupukan dalam dosis yang tinggi,dan penggunaan pestisida secara sembarang. Itu semua tidak akan bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman,melainkan akan menjadi racun.
Dengan adanya system perlindungan tanaman,maka marilah kita belajar dan mengetahui lebih dalam Cara pemberian pupuk yang baik terhadap tanaman Dan mengetahui faktor-faktor yang merugikan sangat berpengaruh besar terhadap tanaman.
BalasHapusDengan adanya system perlindungan tanaman,maka marilah kita belajar dan mengetahui lebih dalam Cara pemberian pupuk yang baik terhadap tanaman Dan mengetahui faktor-faktor yang merugikan sangat berpengaruh besar terhadap tanaman.
BalasHapusSelamat malam Pak. saya ingin bertanya, dari permaslahan yang di atas, pemerintah Indonesia sudah membuat undan-undang untuk mengurangi permasalahan tersebut. apakah peran lain pemerintah indonesia untuk mengurangi permasalahan yang diatas selain membuat peraturan/undang-undang? terima kasih atas perhatiannya Pak.
BalasHapusSetelah saya membaca dan memahami uraian materi di atas saya menemukan bahwa OPT disebut sebagai status subyektif. Pertanyaan saya mengapa OPT tidak disebut sebagai status obyektif melainkan sebagai status subyektif?
BalasHapusTerimakasih
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusUntuk melindungi tanaman dari gangguan berbagai jenis OPT, petani perlu melakukan perlindungan tanaman, tetapi bagaimana dengan petani yang belum mengetahui permasalahan dan pengendaliannya? Dan bagaimana pemerintah menyikapi hal tersebut?
BalasHapusTerimakasih
pak saya igin bertanya, apakah jika kita membuka lahan budidaya lebih luas berdampak juga pada penambahan jenis opt pada lahan tersebut atau itu tidak menjamin pak?
BalasHapusterimakasih pak
bagaimanakah cara untuk mengatasi hama pada tanaman sayuran selain pestisida yang tentunya kita tau ahwa pestisida mengandung bahan kimia..?
BalasHapusMasalah yang di hadapi oleh bidang perlindungan tanaman di Indonesia sangat rumit dan dinamis, tidak dapat dilepaskan oleh berbagai masalah yang di hadapi oleh sistem yang lebih besar yaitu sistem pembangunan pertanian dan pembangunan nasional pada umumnya. Berbagai faktor strategis yang mempengaruhi sistem perlindungan tanaman selalu berubah dan berkembang. Apa saja yang selalu berubah dan berkembang dari sistem perlindungan tanaman?
BalasHapusfaktor apa yang mempengaruhi penyebabnya kerugian pada perlindungan tanaman dan bagaimana cara untuk mengatasinya?jelaskan
BalasHapusTantangan yang dihadapi perlindungan tanaman adalah bagaimana menurunkan kehilangan hasil menjadi sekecil-kecilnya. Dari kalimat ini, saya ingin bertanya. Apakah upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut ?
BalasHapusApakah di negara berkembang seperti Indonesia dapat mengembangkan pendekatan perlindungan
BalasHapusyang lebih proaktif dan lebih merangkul berbagai sektor?
Selamat sore pak.
BalasHapusSaya ingin bertanya.
Kira-kira permasalahan apa saja yang terjadi pada manusia sehingga mereka belum menyadari betapa pentingnya perlindungan tanaman dan cara mengatasi permasalahan tersebut
Penggunaan pestisida yang sesungguhnyabukan obat melainkan racun, selain membunuh OPT sasaran, juga dapat membunuh berbagai organime yang bermanfaat.
BalasHapusyang saya mau tanya, apakah mungkin ada cara lain untuk mengatasi OPT tanpa mengganggu organisme yang bermanfaat?
Jika masyarakat belum menyadari benar permasalahan perlindungan tanaman , maka kebijakan apa yang harus dilakukan pemerintah agar dapat memberikan solusi kepada masyarakat ?
BalasHapusDari penjelasan diatas tentang perlindungan tanaman berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang di laksanakan melalui3 tindakan yaitu a.pencegahan masuknya opt atau tersebarnya ke area lain,b.pengendalian OPT ,c.edukasi OPT
BalasHapusyang menjadi pertanyaan saya,bagaiamana cara mengendalikan atau memusnahkan secara total tanaman atau seluruh tumbuhan inang yang terserang penyakit?
terima kasih
Selamat pagi pak
BalasHapusDi negara-negara berkembang permasalahan perlindungab tanaman menjadi rumit bukan hanya karna persoalan teknik yang berkaitan dan tanaman,OPT dan lingkungan,tetapi juga karna masyarakat belum benar menyadari permasalahan yang sebenarnya.
Yang ingin saya tanyakan kendala apa yang membuat petani atau masyarakat dalam melakukan perlindungan tanaman tersebut.
Apa upaya perlindungan tanaman yang perlu dilakukan untuk melindungi pertumbuhan tanaman ?
BalasHapusSeiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan pangan juga semakin meningkat sedangkan lahan pertanian semakin sempit.
BalasHapusBagaimana cara meningkatkan produksi pangan pada lahan pertanian yang semakin sempit?
Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mencegah kerusakan atau kematian pada tanaman yang disebabkan oleh faktor iklim dan cuaca??
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJika dengan menggunakan pestisida dapat menambah OPT dan membunuh musuh alami OPT, apakah ad cara lain untuk mencegah OPT tanpa menggunakan pestisida?
BalasHapusEradikasi :tindakan pemusnahan terhadap tanaman,organisme tumbuhan dan benda lain yang menyebabkan tersebarnya organisme penggangu tumbuhan di lokasi tertentu. Benda lain seperti apa yg di maksudkan ??
BalasHapusPak saya ingin bertanya, Jenis jamur Aspergillus dan Fusarium dapat menghasilkan racun, bagaimanakah cara jamur tersebut merusak atau bekerja merusak tanaman. Terima kasih
BalasHapus1. Mengonsumsi sel inang secara terus menerus
Hapus2. Mengganggu transportasi air atau nutrisi
3. Membunuh sel atau merusak aktivitas metabolisme.
Dengan cara apa kita dapat menanggulangi kerusakan dan kematian yang di sebabkan oleh hewan, jamur, bakteria, dan virus. jelaskan?
BalasHapusSudah menjelaskan bahwa:
BalasHapusPertumbuhan dan perkembangan populasinya yaitu jumlah individu-individu jenis organisme tersebut pada tempat dan waktu tertentu, di pengaruhi oleh keadaan lingkungan dan aktivitas manusia.
Yang ingin saya tanyakan adalah yang berpengaruh oleh keadaan lingkungan dan aktivitas manusia itu contohnya seperti apa ?
DEWALOTTO>TOGEL>POKER>CASINO_GAMES>TEMBAK_IKAN>NUMBER_GAME dan masih banyak lagi DEPO/WD 20rb
BalasHapusPROSES CEPAT TERBONAFIT DAN TERLENGKAP yukk...
Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.COM
BalasHapusminimal depo dan wd cuma 20 ribu
dengan 1 userid sudah bisa bermain 8 games
pin BB : D_8_E_B_A_A_7_C
apakah dalam mengelolah lahan secara bersamaan dapat mengatasi serangan OPT
BalasHapusmenurut saya tidak, mengapa? karena meskipun kita mengolah lahan secara bersamaan tetap saja OPT tersebut akan menyerang tanaman kita.
Hapusingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
BalasHapusPromo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusupaya apa yang dilakukan untuk melindungi tanaman dari gangguan, kerusakan atau kematian dari organisme lain?
BalasHapusBerdasarkan tabel 1.1 presentasi penurun produksi lebih tinggi disebabkan oleh tanaman pesaing.
BalasHapusYang ingin saya tanyakan,kira kira strategi apa yang paling tepat untuk meminimalisir pertubuhan tanaman pesaing ???
Nama : Yohana Ina Lestari
Nim : 1904020165
Menurut saya, Untuk mengurangi atau meminimalisir pertumbuhan tanaman pesaing (gulma), dapat dilakukan dengan cara memberi unsur hara (pupuk) dengan
Hapusdosis yang tepat , memilih jenis tanaman yang cepat, membentuk tajuk (mengetahui proses adaptasi dan bagaimana suatu tanaman bertahan hidup di tempatnya tumbuh), mengatur jarak tanam
secara tepat dan melakukan penyiangan terhadap gulma atau tanaman pesaing.
Nama : Michael Genaro Lewa
Hama yang mengganggu dan mematikan tanaman dan cara apakah yang baik dan benar untuk mengatasi hama yang merusak dan mematikan tanaman dalam waktu yang singkat?
BalasHapusMenurut saya Hama yang mengganggu dan mematikan tanaman yaitu : 1). Hama Tikus dan untuk mengatasinya yaitu dengan menutup lubang yang ada disekitar sawah yang digunakan sebagai tempat persembunyian lalu menangkap tikus atau dengan menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun, namun dalam penerapan cara ini harus berhati - hati
Hapus2). Ulat . Biasanya ulat akan memakan daun serta batang tumbuhan . Cara mengatasi yaitu dengan mengecek bagian bawah daun apabila terdapat telur kupu berwarna putih maka segera dibersihkan dan apabila cara sebelumnya tidak efektif maka untuk mengatasinya dengan menggunakan pestisida
Setelah saya menyimak materi di atas, salah satu OPT adalah gulma. Gulma gulma itu sendiri adalah tumbuhan pengganggu bahkan sebagai tumbuhan pesaing nutrisi bagi tanaman yang dibudidayakan. Yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimanakah cara kita untuk mengendalikan gulma tersebut, apakah ada cara lain selain menggunakan pestisida?
BalasHapusApa perbedaan antara ekosistem alami dan agroekosistem dalam hal pengelolaan OPT, jelaskan
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuspada materi diijelaskan bahwa : tetapi menurut ketentuan peraturan perundang-undangan, hal itu dilakukan “terutama dilakukan apabila terjadi eksplosi.”
BalasHapusNa pertanyaannya adalah bagaimana jika Eksplosi terjadi sangat cepat tanpa diimbangi oleh perkembangan sarana yang memadai sehingga merusak keseimbangan ekosistem ? tanpa adanya upaya dari pemerintah dan juga informasi yang minim bagi petani? apa yang harus dilakukan?
nama : Elisabeth lusitania Ngongo
Nim : 1904020061
NAMA: ARIF ALEXANDER HERE
BalasHapus"perlu dipahami bahwa gangguan kehidupan, kerusakan, dan/atau kematian tanaman yang disebabkan oleh OPT terhadap tanaman dapat terjadi setiap saat, mulai sejak benih ditugal sampai dengan ketika hasil panen telah disimpan".
Bagaimanakah upaya yg harus petani lakukan agar OPT tidak menggangu tanaman sejak masih benih ditugal sampai dengan hasil panen disimpan?
Nama : Paulina T. N. Keupung
BalasHapusMengapa OPT tidak disebut sebagai status Obyektif tetapi disebut sebagai status Subyektif ? Terimakasih
bukan merupakan status obyektif, melainkan status subyektif. Status subyektif tersebut terjadi karena pengaruh faktor lingkungan, pengaruh manusia terhadap organisme lain dan lingkungan hidupnya, dan kepentingan manusia terhadap hasil tanaman.
HapusTrimaksih
Sebaiknya petani tidak menggunakan pestisida, karena pestisida menyebabkan sebagian besar musuh alami dari opt mati, sehingga opt dapat berkembang biak dengan cepat karena tidak ada yang memakannya sebagaimana yang terjadi pada ekosistem alam.
BalasHapusNama : Yohanes Aditya Kopong Raya
Nim : 1904020069
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Wahyuni Samsudin
BalasHapusSesuai penjelasan yang ada bahwa
" Manusia memerlukan tanaman untuk memenuhi berbagai kebutuhan tetapi pada tempat dan waktu yang sama, berbagai jenis organisme lain juga memerlukan tanaman untuk tujuan yang sama. Hal ini menyebabkan manusia menjadi merasa di rugikan dan oleh karena itu perlu dilakukan berbagai upaya agar tanaman tidak di ganggu, dirusak,atau dimatikan oleh berbagai organisme lain, pertanyaannya kira" upaya seperti apa saja yang harus di lakukan agar manusia tidak lagi merasa di rugikan?
Bagaimana upaya yang tepat untuk melindungi tanamman dari kerusakan,gangguan atau kematian agar produksi yang benar-benar dapat dicapai lebih besar dari pada produksi yang seharusnya dicapai
BalasHapusNama:senofik i. Radja kudji
Nim :1904020077
Selamat Pagi pak
BalasHapusNama saya:Irma Irawati Sinlae
Di negara-negara berkembang permasalahan perlindungan tanaman menjadi rumit bukan hanya karena persoalan teknis yang berkaitan dengan tanaman, OPT, dan lingkungannya, tetapi juga karena masyarakat belum benar menyadari permasalahan yang sebenarnya dan pemerintah belum sepenuhnya dapat melayani masyarakat sebagaimana yang dilakukan oleh pemerintah negara-negara maju.
Pertanyaan saya, Bagaimana tanggapan atau tindakan pemerintah yang dimana sudah mengetahui bahwa kurangnya Kesadaran atau pengetahuan masyarakat, khusunya di (pedesaan) tentang permasalahan perlindungan tanaman? Apakah sudah ada solusi dari pemerintah untuk permasalahan ini?
Nama:Aristia yuliana rini
BalasHapusSeperti yg kita katahiu bahwa OPT dapat merusak pertumbuhan tanaman yg menjadi pertayaan saya upaya apa yg perlu di lakukan agar tanaman terhindar dari serangan OPT?
Menurut saya cara yang dilakukan adalah menggunakan peptisida berupa pembasmi OPT,penggunaan peptisida juga harus sesuai dengan opt yang menyerang
HapusNama: Fransiska Gayoni
BalasHapusDijelaskan bahwa, kebutuhan manusia akan hasil tanaman akan terus meningkat seiring dengan terus semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia.
Penduduk yang terus meningkat disertai dengan perubahan pola konsumsi penduduk negara-negara maju ke arah bahan pangan yang lebih berkualitas dan kebutuhan biji-bijian sebagai bahan pakan untuk memenuhi kebutuhan pangan berkualitas tersebut. Akan tetapi menyebabkan kebutuhan bahan pangan akan meningkat lebih dari dua kali dari yang dibutuhkan saat ini.
Pertanyaannya, Apakah upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia sementara dengan posisi penduduk yang terus semakin meningkat, serta perubahan pola konsumsi yang terjadi di negara- negara maju.
apakah dengan sektor pertanian sekarang bisa menjamin keberlansungan kehidupan kita di 5 tahun yg akan datang,dan faktor faktor apa saja yg menjamin kehidupan di sektor pertania
BalasHapusNama : Achmadi Z.I Abdullah
BalasHapusSetelah mempelajari mata kuliah Dasar Perlindungan Tanaman, Saya sudah membaca UU No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman. Salah satu pasal dalam peraturan perundang-undangan tersebut menyatakan bahwa pengendalian OPT dilakukan dengan menggunakan sistem pengendalian hama terpadu (PHT). Bila setelah melakukan pengamatan populasi hama dan musuh alami petani memutuskan tidak melakukan tindakan apa-apa,
Pertanyaan saya jelaskan apakah keputusan tersebut dapat dikatakan telah melaksanakan PHT?
selamat pagi pak
BalasHapusNAMA:SIRILUS N.GANDUT
dari beberapa pembahsaan yg saya baca di situ menjelasakan bahawa peluang di sektor pertanian masih sangat besar
pertanyaan saya
apakah hal tersebut bisa menjamin keberlansungan kehedupan kita di sektor pertanian entah itu untuk 5 thn kedepan atau bahkan lebih
Selamat siang pak
BalasHapusNama:Elisa S.Bistolen
Bagaimana cara yang tepat dilakukan oleh para petani agar terhindar dari OPT golongan hewan dan OPT golongan tumbuhan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik
cara mengatasi OPT golongan hewan dan OPT golongan tumbuhan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik,yaitu
HapusContoh macam-macam hama..
Tikus
Hama dan penyakit tanaman tentunya memang sangat merugikan bagi petani. Salah satu hama yang paling banyak merugikan petani adalah tikus. Hal ini disebabkan karena tikus memiliki mobilitas yang tinggi serta daya adaptasi dan perkembangbiakan yang juga sangat tinggi.
Tikus biasanya menyerang tanaman padi, dan sering bergerak pada malam hari. Biasanya target utama tikus dalam menyerang padi adalah biji dan batangnya. Dengan giginya yang tajam, tikus dapat memakan biji-bijian padi. Biasanya tikus membuat lubang didekat sawah dan bersembunyi diantara semak-semak.
Kamu bisa mengendalikan hama satu ini dengan beberapa cara, yaitu:
- Menutup lubang yang ada disekitar sawah yang digunakan sebagai tempat persembunyian, lalu menangkap tikus
- Gunakan ular yang sudah dijinakkan untuk mengusir atau memangsa tikus.
- Menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun, namun dalam menerapkan cara ini harus berhati-hati
Ulat
Hama selanjutnya adalah ulat. Biasanya ulat akan memakan daun serta batang tumbuhan. Hal ini bahkan mungkin sering kamu lihat di lingkungan sekitar.
Cara mengendalikan hama ulat ini adalah sebagai berikut:
- Mengecek bagian bawah daun, apabila terdapat telur kupu berwarna putih maka segera dibersihkan
- Genangilah tempat persemaian dengan air agar ulat naik ke atas dan mudah untuk dibasmi
- Apabila cara sebelumnya tidak efektif, maka opsi terakhir adalah dengan menggunakan pestisida
Walang Sangit
Walang sangit merupakan salah satu hama yang cukup meresahkan para petani. Walang sangit dapat merusak tanaman dengan meloncat ataupun terbang dari satu tanaman ke tanaman lain sambil mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Adapun cara mengendalikan hama walang sangit adalah sebagai berikut:
- Menerapkan sistem tanam serentak
- Menjaga kebersihan sawah dari rumput liar
- Menangkap walang sangit
- Menggunakan predator seperti laba-laba
- Menanam jamur yang memberikan efek bagi walang sangit
- Menggunakan insektisida
Wereng
Hama selanjutnya adalah hama wereng. Wereng biasanya menyerang daun dan batang pada tumbuhan sehingga menyebabkan tumbuhan tersebut menjadi mati. Hama wereng ini menjadi salah satu penyebar virus yang menyebabkan penyakit tungro.
Adapun cara untuk menangani hama wereng adalah sebagai berikut:
- Mengatur Pola Tanam pada tanaman dengan melakukan penanaman bersamaan atau bergilir untuk memutus siklus hidup hama wereng.
- Menggunakan Predator seperti kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata dan laba-laba Lycosa Pseudoannulata.
- Menggunakan insektisida. Namun cara ini harus dilakukan dengan efisien dan tetap dengan menjaga lingkungan
Selain berbagai hama yang telah disebutkan, ada beberapa hama lagi yang juga termasuk ke dalam hama dan penyakit tanaman. Diantaranya adalah Kutu kecil atau tungau, babi hutan, belalang, lalat buncis, kumbang, lalat buah, serta burung pipit.
Selamat siang pak🙏
BalasHapusNama saya eka putra junaedi joheins ndolu
Nim 1904020015
di jelaskan bahwa penggunaan pestisida, yang sesungguhnya bukan obat melainkan racun, selain membunuh OPT sasaran, juga dapat membunuh berbagai organisme bermanfaat, termasuk organisme yang menjadi musuh alami (natural enemies) bagi OPT sasaran. bagaimana jika pestisida tersebut perpengaruh buruk pada tanaman? dan bagaimana juga OPT yang menjadi sasaran tersebut tidak betul betul musnah?
Selamat siang pak,
BalasHapusNama : Yuita Henderika Lellie
Telah di jelaskan bahwa Berbagai upaya telah dilakukan untuk melindungi tanaman dari kerusakan gangguan dan kematian yang disebabkan oleh ketiga golongan OPT yang telah di jelaskan, meskipun demikian produksi yang benar- benar dapat dicapai tetap saja lebih rendah daripada produksi yang seharusnya. Bagimana cara agar produksi tanaman tetap stabil?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSelamat siang pak
BalasHapusNama: Maria Yosefina Fallo
Pada materi di atas yang sudah dijelaskan " berbagai upaya telah dilakukan untuk melindungi tanaman dari kerusakan, gangguan,dan /atau kematian yang disebabkan boleh ketiga golongan OPT di atas.Meskipun demikian produksi yang benar- benar dapat dicapai tetap saja lebih rendah daripada produksi yang seharusnya.
Pertanyaan nya: produksi yang benar-benar dapat dicapai itu seperti produksi ap saja? Dan produksi yang seharusnya dilakukan itu juga seperti apa?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSelamat pagi pak
BalasHapusNama:Virminus mariano ganor
Setelah saya membaca materi ini,sebagian dari materi menjelaskan tentang masalah perkembangan dan perrumbuhan tanaman yang disebabkan oleh OPT.
Pertanyaan saya,apakah ada cara lain yang lebih efektif untuk menghilangkan OPT dari tanaman,selain daripada pemberian obat kimia atau pestisida.
Karna yang saya tau pestisida sangat berbahaya bagi kesehatan.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk melindungi tanaman dari gangguan, kerusakan maupun kematian. Pertanyaannya sejauh mana peran pemerintah mengupaya perlindungan tanaman?
BalasHapusNama: Sonya Santika Swastri Ndaong
Nim : 1904020075
Kenapa OPT selalu ada pada tanaman
BalasHapusMeskipun berbagai cara dilakukan tetap saja muncul pada tanaman" berikutnya?
Nama :Moritius M.J.Tana
Nim. :1904020059
Setelah menyimak materi diatas.saya ingin bertanya : ketika seorang petani menyiapkan lahan untuk bertani, ia menebas belukar dan kemudian membakarnya. Jelaskan, membakar termasuk cara pengendalian yang mana menurut UU No.12 Tahun 1992 dan ditujukan terutama untuk mengendalikan OPT golongan apa dan jelaskan juga mengapa ditujukan terutama untuk OPT golongan tersebut!
BalasHapusNama : Delfiana Olla
Nim : 1904020031
Selamat siang pak dan teman2,
BalasHapusSaya mau bertanya.
Nama:Nikolaus R.B Larantukan
NIM: 1904020189
Kehilangan hasil besar yang disebabkan oleh organisme yang merusak, mengganggu kehidupan, atau mematikan tanaman dapat terjadi karena berbagai faktor yang berkaitan salah satunya adalah karakteristik OPT, Apa yg membuat karakteristik OPT menjadi faktor kehilangan hasil besar produksi tanaman?
Nama Ifoni B.Daka
BalasHapusBagamana cara agar tanaman terhindar dari OPT golongan hewan dan OPT golongan tumbuhan dan apakah tanggapan dari pemerintah tentang OPT
Nama Ifoni B.Daka
BalasHapusBagamana cara agar tanaman terhindar dari OPT golongan hewan dan OPT golongan tumbuhan dan apakah tanggapan dari pemerintah tentang OPT
Menurut UU No. 22 Tahun 2019, perlindungan pertanian (agricultural protection) ada salah satu poin yang berbunyi tentang pencegahan masuknya OPT dari luar negri ke dalam wilayah Indonesia. Yang ingin saya tanyakan disini adalah bagaiamana cara masuknya OPT tersebut kewilayah Indonesia,apakah melalui media udara atau media yang lainnya? Mohon penjelasannya! Dan juga bagaimana cara untuk mengatasinya!
BalasHapusNama : Bryan L.U.D Juruman
HapusNim : 1904020161
Selamat siang pak,saya mhasiswa atas
BalasHapusNama:Vinsensa Harmin Gombor
Nim:1904020039
Setalah saya menyimak materi diatas saaya mau bertanya,Bagaimanakah agar para petani dapat mengatasi masalah OPT dari golongan apa pun sehingga hasil pertanian mereka tidak mengalami penurunan kualitas serta harga pasaran yg mereka peroleh nantinya stabil?
Nama:Kelvin Honoratus Toba Ende
BalasHapusNim :1904020171
mengapa sehingga produksi yang benar-benar dapat dicapai tetap saja lebih rendah daripada produksi yang seharusnya terjadi?
Karena OPT telah merusak tanaman yang telah di usahakan oleh petani,dan jenis dari OPT sendiri dibagi dalam 3 bagian •OPT golongan hewan, yang menrusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman dengan cara memakan atau mengeluarkan ekskresi yang beracun terhadap tanaman,
Hapus•OPT golongan patogen (plant pathogens), yang menrusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman dengan cara menginfeksi sehingga tanaman menjadi sakit;
•OPT golongan tumbuhan, yang menrusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman dengan cara menyaingi tanaman atau menginvasi lahan pertanaman dan/atau mengeluarkan senyawa yang beracun bagi tanaman,ke tiga OPT inilah yang menyebabkan produksi yang benar-benar di capai lebih rendah daripada produksi yang seharusnya terjadi,karena kurangnya pengetahuan dari petani tentang cara untuk melindungi tanaman dari serangan-serangan OPT..
Hal tersebut terjadi mungkin karena pengaruh OPT yang merusak tanaman sehingga produktivitas tanaman menurun
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusNama : Julius Ronaldo Lasi Seran
BalasHapusN I M : 1904020053
Menurut UU No. 12 Tahun 1992, perlindungan tanaman (crop protection) dilakukan untuk melindungi tanaman dari kerusakan, gangguan, atau kematian yang disebabkan oleh OPT:
pencegahan masuknya OPT ke dalam dan tersebarnya dari suatu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku .
pertanyaannya bagaimana jika pemerintah gagal dalam pencegahan masuknya OPT ke dalam wilayah negara ?
Nama:Ruben Nomleni
BalasHapusNim:1904020063
Dengan Mengikatnya jumlah Penduduk di Indonesia.Upayah Apa saja Yang Di Lakukan dalam Mencegah kerusakan Dan Kematian pada budidaya Tanaman Di Indonesia.Sehingga mengurangi Jumlah Busung Lapar Di Indonesia.
Selamat siang pak, saya
BalasHapusNama:Klara Embu Aga
Dijelaskan bahwa status subjektif OPT terjadi karena pengaruh faktor lingkungan.
Pertanyaan saya pengaruh faktor lingkungan seperti apakah yang membuat suatu organisme berstatus sebagai OPT?
selamat malam pak,saya Tassya Giri akan menjawab pertanyaan dari klara.
Hapusfaktor yang membuat suatu organisme berstatus sebagai OPT adalah organisme tersebut memberikan gejala sakit,menurunkan imunitas,atau menganggu metabolisme tanaman sehingga terjadi abnormal pada sistem tanaman tersebut.
Shalom,selamat sore pak.
BalasHapusNama : Marni Orince Banunaek
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa,setiap tahun penduduk di Negara ini semakin bertambah,kebutuhan penduduk akan pangan otomatis akan meningkat,sedangkan lahan dimana petani mengusahakan berbagai jenis tanaman semakin sedikit...
Yang menjadi pertanyaan saya,Upaya seperti apa yang harus di lakukan,supaya kebutuhan penduduk akan pangan terpenuhi,sementara ketersediaan lahan terbatas,terlebih lagi tanaman yang di usahakan mengalami gangguan dari berbagai macam organisme pengganggu??
Suatu organisme berstatus sebagai OPT atau hama dalam arti luas bukan karena bawaan, atau karena kelahiran melainkan karena keadaan.
BalasHapusYang menjadi pertanyaan saya, mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Nama: Maria yunita
Nim :1904020009
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusApa yang dilakukan pemerintah jika Kebutuhan manusia akan hasil tanaman akan terus meningkat seiring dengan terus semakin meningkatnya jumlah penduduk kususnya di Indonesia
BalasHapusNama : Wempi O. Ardiyan Lusi
Nim : 1704020389
Nama:Yan Piter Lainpen
BalasHapusNIM :1904020245
pada tabel 1.1 di jelaskan bahwa masuknya OPT dari luar negeri ke wilayah indonesia.
Yang ingin saya tanyakan,bagemana sehingga OPT dari luar negara bisa masuk ke Indonesia,dan sebutkan Gejala-gejala apa saja yang terjadi ketika tanaman di serang OPT...!
Nama: Gloria A. Bunga
BalasHapusNim: 1904020185
Hama yang mengganggu atau mematikan tanaman dan bagaimana cara yang baik dan benar untuk mengatasi permasalah tersebut?
Cara yang terbaik adalah menjaga tanaman tersebut dari OPT bila perlu menggunakan peptisida yang dapat mencegah OpT
HapusCaranya adalah dengan menyemprotkan hebrisida untuk mematikan OPT tapi sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang organik
HapusNama: Liliosa Raham
BalasHapusNim: 1904020057
Gulma apa yang merusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman dengan cara menyaingi tanaman atau menginvasi lahan pertanaman dan/atau mengeluarkan senyawa dan bagaimanakah cara mengatasi permasalahan tersebut??
Nama : Cenus I. C Hana
BalasHapusNim : 1904020002
Dari materi di atas menunjukkan bahwa kerumitan permasalahan perlindungan tanaman terjadi bukan semata-mata karena banyaknya jenis organisme yang berpotensi menjadi OPT, tetapi juga karena banyaknya kepentingan manusia yang diharapkan dapat dipenuhi dari tanaman. Dalam melindungi tanaman dari OPT guna mewujudkan kepentingan yang diharapkannya dari tanaman, kegiatan yang dilakukan manusia justeru dapat menimbulkan permasalahan baru karna informasi dari pemerintah menganai perlindungan tanaman dari OPT sangat sulit di dapatkan petani.
semua petani ingin tanamanya tetap subur dan produktif.jika perlindungan tanaman dari OPT dikaitan dengan membasmi,apakah bisa dijamin keseimbangan ekosistem d daerah tersebut tetap aman?jika ia, bagaimana caranya membasmi.jika tidak, manakan cara efektif untuk membasmi?
BalasHapusAlfrandi renaldi sia
1904020067
Setelah saya menyimak materi yang sudah bapa paparkan,saya ingin bertanya, di dalam materi ada tertera tentang pencegahan masuknya OPT.bagaimana cara pencegahan tersebut atau dengan cara apa pencegahan tersebut dilakukan?
BalasHapusTerimakasih bapa
Magdalena yernina ndaro
1904020023
Hapuscara fisik, melalui pemanfaatan unsur fisika tertentu;
cara mekanik, melalui penggunaan alat dan atau kemampuan fisik manusia;
cara budidaya, melalui pengaturan kegiatan bercocok tanam;
cara biologi, melalui pemanfaatan musuh alami organisme pengganggu tumbuhan;
cara genetik, melalui manipulasi gen, baik terhadap organisme pengganggu tumbuhan maupun terhadap tanaman;
cara kimiawi, melalui pemanfaatan pestisida; dan/atau
cara lain sesuai perkembangan teknologi.
Pada materi di atas terdapat 3 hal yang diperlukan petani untuk melaksanakan perlindungan tanaman. Apa solusinya jika ketiga hal tersebut tidak terpenuhi?
BalasHapusLidwina Novalia Satris
1904020003
Mahasiswa peserta kuliah DPT Semester Ganjil 2020/2021, perhatikan bahwa untuk menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan, tolong melakukan login dengan menggunakan akun Gmail. Komentar dan/atau pertanyaan dengan nama Unknown tidak akan dimasukkan sebagai telah menyampaikan komentar dan atau pertanyaan.
BalasHapusGulma atau tumbuhan yang merusak mematikan atau mengganggu tanaman
BalasHapusPertanyaan saya bagaimana cara untuk mengatasi gulma/ tumbuhan tersebut
Nama : Jovita Leba
Menurut saya gulma diatasi dengan penyemprotan herbisida pada gulma atau tumbuhan yang tidak diiginkan untuk tumbuh.
HapusGulma atau tumbuhan yang merusak mematikan atau mengganggu tanaman
BalasHapusPertanyaan saya bagaimana cara untuk mengatasi gulma/ tumbuhan tersebut
Nama : Jovita Leba
Menurut saya gulma dapat diatasi dengan penyemprotan herbisida.
HapusBagaimana jika OPT dari jenis tumbuha yang dianggap mengganggu tapi bisa digunakan sebagai pembutan pupuk organik
BalasHapusSetelah saya menyimak materi yang sudah bapa paparkan,saya ingin bertanya, di dalam materi ada tertera tentang pencegahan masuknya OPT.bagaimana cara pencegahan tersebut atau dengan cara apa pencegahan tersebut dilakukan?
BalasHapusTerimakasih bapa
Magdalena yernina ndaro
1904020023
Memang sudah ada sistem dan tata cara perlindungan tanaman dan mungkin sudah di ketahui oleh beberapa petani, tetapi jika petani yang tempat nya di pelosok dan kurang media , bagaimana mengatasinya?
BalasHapusApa kebijakan pemerintah dalam melindungi tanaman dari kerusakan, gangguan atau kematian yabg di sebabkan oleh OPT dan perubahan iklim ?
BalasHapusApa yang harus di lakukan petani untuk melindungi tanaman dari OPT
BalasHapusApa perbedaan Opt golongan hewan dengan Opt patogen?jelaskan!
BalasHapusSetelah mempelajari materi tentang Permasalahan dan pengertian perlindungan tanaman, saya ingin bertanya mengenai penggunaan pestisida oleh para petani. Seiring dengan perkembangan teknologi,banyak para petani sekarang lebih memilih cara cepat dalam proses pengendalian OPT. Salah satunya ialah penggunaan pestisida.Apakah dengan penggunaan pestisida bisa secara langsung memberantas OPT ataukah hanya sebagian kecil saja? Lalu apakah ada dampak bagi tanaman inti,jika kita mengaplikasikan pestisida secara terus-menerus?
BalasHapusTerimakasih 🙏
NAMA: PASKALINA F.LIDIA MURTI
NIM:2004060113
KELAS/SEMESTER: AGROTEKNOLOGI 4/2
Penggunaan pestisida, yang sesungguhnya bukan obat melainkan racun, selain membunuh OPT sasaran, juga dapat membunuh berbagai organisme bermanfaat, termasuk organisme yang menjadi musuh alami (natural enemies) bagi OPT sasaran. Sebagaimana dengan manusia yang menghadapi OPT sebagai musuh, dalam ekosistem alami OPT menghadapi berbagai organisme lain sebagai musuh. Hal ini terjadi karena dalam ekosistem, berbagai jenis organisme berinteraksi melalui proses makan memakan dalam jejaring makanan. OPT mengganggu kehidupan, merusak, dan/atau menyebabkan kematian tanaman, sementara berbagai organisme lain juga melakukan hal yang sama terhadap OPT sendiri. Namun dalam ekosistem pertanian, yang juga lazim disebut agroekosistem (agroecosystem), penggunaan pestisida menyebabkan sebagian besar musuh alami mati sehingga OPT dapat berkembang biak dengan cepat karena tidak ada yang memakannya sebagaimana yang terjadi pada ekosistem alami.penggunaan pestisida yang pada mulanya dipandang sebagai ‘obat’ untuk melindungi tanaman, ternyata kemudian justeru menimbulkan eksplosi OPT. Eksplosi OPT (pest explosion), yang juga lazim disebut ledakan OPT (pest outbreak), tersebut terjadi karena budidaya monokultur secara terus menerus dengan pemupukan dosis tinggi menguntungkan pertumbuhan populasi OPT, sedangkan penggunaan pestisida secara sembarangan dapat menyebabkan OPT menjadi resisten, yaitu menjadi tahan terhadap herbisida dengan bahan aktif tertentu.
HapusNama : Marta Ea
BalasHapusNIM : 2004060058
Kelas/semester : Agroteknologi 4/2
Saya ingin bertanya
Mengapa kerusakan yang terjadi pada setiap jenis tanaman suatu organisme Yang disebabkan oleh hama disebut sebagai status subjektif??
Terimakasih
Status subjektif terjadi Karena pengaruh faktor lingkungan, pengaruh manusia terhadap organisme lain dan lingkungan hidupnya serta kepentingan manusia terhadap hasil tanaman.
HapusNama : Angela Siu
BalasHapusNIM : 2004060015
Kelas : Agroteknologi 4
Semester : 2
Apa upaya yang dapat dilakukan oleh manusia untuk mengurangi kematian dan kerusakan tanaman akibat organisme penganggu?
pencegahan masuknya OPT ke dalam dan tersebarnya dari suatu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Hapuspengendalian organisme pengganggu tumbuhan;
eradikasi organisme pengganggu tumbuhan.
Nama : Mikael E.Kaka Wawo
BalasHapusNIM : 2004060063
Kelas/semester : Agroteknologi 4/2
Saya ingin bertanya
jelaskan organisme apa yang sebenarnya menjadi akar permasalahan perlindungan tanaman?
Terimakasih
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMenurut saya
HapusOrganisme yang menjadi akar permasalahan perlindungan tanaman adalah hama.
Karena berdasarkan caranya mengganggu tanaman, organisme hama dapat dipilahkan menjadi golongan binatang, golongan patogen, dan golongan tumbuhan.
* Organisme golongan binatang
mengganggu dengan cara
memakan
* organisme golongan
patogen dengan cara
menimbulkan penyakit.
* organisme golongan tumbuhan
mengganggu dengan cara
menyaingi tanaman dalam
memperoleh air, unsur
haraa,cahaya, dan ruang yang
lazimm disebut gulma.
Terimakasih
Nama: Martyn B. Radja Riwu
BalasHapusNim:2004060059
Kelas: Agroteknologi4
Semester:2
Saya ingin bertanya .
Jenis tumbuhan yang tergolong dalam OPT, dan juga ciri dari tumbuhan tersebut?
1.Gulma dan tumbuhan Berbiji Parasitik
HapusGulma merupakan tumbuhan berbunga yang mengganggu tanaman dengan cara menyaingi dalam memperoleh ruang, air, unsur hara, dan sinar matahari.
Tumbuhann berbunga parasitik tidak menyaingi tanaman, melainkan memarasit, yaitu mengambil zat makanan langsung dari dalam sel tanaman.
Keduanya adalah tumbuhan berbunga, yaitu tumbuhan yang menghasilkan biji dalam buah yang dibentuk dari bunga. Tumbuhan berbunga ini memiliki ciri yang sama:
✓ Bunga sebagai organ
perkembangbiakann seksual
✓ Organ reproduksi jantan
(benang sari) halus dan
termodifikasii untuk
mengurangii penyerbukan
sendirii (self-fertilization)
✓ Organ reproduksi betina
(putik) yang tereduksi dan
termodifikasi untuk
menghasilkann biji dengan
cepat
✓ Karpel tertutup untuk lebih
menghindarkan terjadinya
penyerbukan sendiri
✓ Gametofit betina tereduksi
untuk mempercepat pembentukan
biji
✓ Endosperma yang berisi
makanann cadangan untuk
perkecambahann biji
2. Tumbuhan Invasif
Tumbuhan ini didefinisikan sebagai tumbuhan yang bukan merupakan spesies setempat (not native) melainkan merupakan spesies introduksi (introduced species) yang berkecenderungan menyebar ke dan mapan di tempat baru dengan sangat cepat, mengalahkan spesies setempat, sehingga berdampak negatif terhadap lingkungan, perekonomian, dan kesehatan manusia.
Nama : Melisa Tangasa
BalasHapusNIM. : 2004060061
Kelas: Agroteknologi 4
Kerumitan permasalah perlindungan tanaman yang sampai sekarang belum bisa diatasi ini menjadi pertanyaan buat saya apakah pemerintah tidak bisa mengupayakan setidaknya satu upaya saja untuk mengatasi kerumitan permasalahan perlindungan tanaman tersebut? Apakah kerumitan itu akan terus dibiarkan begitu saja tanpa memberikan solusi? Ada begitu banyak kerumitan yang di hadapi oleh parah petani setidaknya pemerintah bisa mengupayakan untuk mengatasi kerumitan tersebut mengingat para petani yang telah berjuang dan negara yang nanti akan jadi apa kalau tidak bisa mengatasi kerumitan-kerumitan tersebut.
Terimakasih🙏
Nama :Maria Margaretha R.Malo
HapusNIM :2004060109
Kelas:Agroteknologi 4
Semester 2
Menurut saya upaya melaksanakan perlindungan tanaman bisa dilakukan dengan berbagai cara namun yang paling mendasara ialah memberikan pembelajaran/mengedukasikan kepada petani atau pelaku pertanian yang dilakukan oleh pemerintah. Dan pastinya kegiatan tersebut dilakukan oleh orang yang mengerti tentang dunia pertanian, ilmu alam dan perkembangan teknologi . Di era sekarang teknologi harus digunakan secara efektif agar dapat mengatasi permasalahan yang terjadi .
Selain itu untuk menerapkan langsung ke lapangan solusi yang di miliki oleh pemerintah tidaklah mudah karena akan berhadapan dengan masyarakat dan petani yang sebagian besar masih menggunakan tradisi lama sehingga harus dilakukan secara bertahap
Terima Kasih
Nama : Maria Margaretha Rosario Malo
BalasHapusNIM : 2004060109
Kelas: Agroteknologi 4
Semester 2
Saya ingin bertanya
Pada tabel 1.1 dapat kita ketahui bahwa virus menempati posisi kedua sebagai kelompok organisme perusak, pengganggu kehidupan, dan/atau penyebab kematian tanaman . Namun , walaupun menempati posisi kedua dalam beberapa jenis tanaman virus dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar dan parah karena virus menginfeksi tanaman dan penyebaran ke tanaman di sekitarnya juga cepat sehingga menyebabkan kerusakan bahkan kematian tanaman.
Apakah mungkin ada teknologi pertanian yang dapat membuat tanaman sejak dini dibuat tahan terhadap serangan virus sehingga meminimalisir kerusakan dan kematian tanaman
Terima kasih
Menggunakan pestisida yang berlebihan dapat merusak ekosistem alam, adakah cara lain untuk mengatasi OPT selain menggunakan pestisida?
BalasHapusSalah satu upaya yang bisa dilakukan untuk melindungi tanaman selain penggunaan pestisida adalah dengan melakukan pengendalian hama secara terpadu, atau yang biasa dikenal dengan istilah PHT (Pengendalian Hama Terpadu).
HapusPHT sendiri adalah suatu konsep pengendalian populasi atau tingkat serangan hama dengan menerapkan berbagai teknik pengendalian yang dipadukan dalam satu kesatuan untuk mencegah kerusakan tanaman dan timbulnya kerugian secara ekonomis serta mencegah kerusakan lingkungan dan ekosistem.
Nama: claudia yosephine brigita sesfaot
BalasHapusNIM : 2004060017
Kelas: Agroteknologi 4
Semester 2
Saya ingin bertanya
Dari ketiga jenis OPT(OPT golongan hewan, OPT golongan patogen, dan OPT golongan tumbuhan).
Manakah yang lebih merugikan untuk tanaman ? Atau Manakah dri ke 3 OPT tersebut yang lebih cepat merusak pertumbuhan tanaman?
Nama:Ardisen Natonis
BalasHapusNim :2004060016
Kelas:Agroteknologi 4
Semester :II
Untuk dapat melaksanan perlindunagan tanaman petani diharuskan agar petani memiliki pengatahuan tentang OPT yang mengganggu kehidupan ,merusak atau mematikan tanaman.Nah petani yang ada didaerah-daerah terpencil tentunya tidak mengetahui tentang hal itu.
Bagaimana upaya agar petani dapat mengetahui atau cukup tahu tentang OPT?
Nama: Intan Sola Gratia Simarmata
BalasHapusNim : 2004060051
Kelas: Agroteknologi 4
Semester genap (2)
OPT golongan tumbuhan, yang menrusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman dengan cara menyaingi tanaman atau menginvasi lahan pertanaman dan/atau mengeluarkan senyawa yang beracun bagi tanaman (disebut gulma atau weeds) atau dengan cara memparasit tanaman (oleh tumbuhan berbunga parasitik atau parasitic floweing plants).
Apakah ada keuntungan dan kerugian para petani dalam menggunakan OPT golongan Tumbuhan ?
Nama: Intan Sola Gratia Simarmata
BalasHapusNim : 2004060051
Kelas: Agroteknologi 4
Semester genap (2)
OPT golongan tumbuhan, yang menrusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman dengan cara menyaingi tanaman atau menginvasi lahan pertanaman dan/atau mengeluarkan senyawa yang beracun bagi tanaman (disebut gulma atau weeds) atau dengan cara memparasit tanaman (oleh tumbuhan berbunga parasitik atau parasitic floweing plants).
Apakah ada keuntungan dan kerugian para petani dalam menggunakan OPT golongan Tumbuhan ?
Nama : Lusia Ani Fatima
BalasHapusNim : 2004060019
Kelas : Agroteknologi 4
Semester : 2
Penggunaan pestisida menyebabkan populasi hama yang lama terkendali namun muncul hama baru yang sebelumnya tidak menjadi masalah,
Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut???
para pelaku pertanian kita sekarang ini masih banyak yang tidak mengetahui apa itu OPT berdasarkan jenisnya yang terbagi menjadi 3 golongan.maka dari itu seperti apa langkah nyata yang dilakukan oleh pemerintah terkait,yaitu dinas pertanian untuk memberikan pemahaman agar para pelaku pertanian dapat memahami permasalahan dan juga mereka mendapatkan pemahaman terkait dengan cara untuk mengatasinya berdasarkan jenis golongannya?
BalasHapusMUSUH ALAMI
HapusMusuh alami merupakan pengendalian alami utama hama yang berkerja secara “tergantung kapadatan populasi” sehingga tidak dapat dilepaskan dari kehidupan dan perkembangbiakan hama. Musuh alami hama bisa berupa predator (pemangsa), parasitoid, dan patogen.
a.Predator (pemangsa).
Pemangsa adalah serangga atau hewan pemakan serangga yang selama masa hidupnya banyak memakan mangsa. Secara fisiologis, ciri pemangsa adalah bentuknya lebih besar dari mangsanya. Jenis pemangsa, antara lain kumbang, lalat, laba-laba, tawon, dan seranga-serangga kecil lainnya.
Aktivitas serangga pemangsa hama tanaman yang disebut musuh-musuh alami (predator dan parasitor),secara tidak langsung ikut membantu manusia khususnya petani dalam menekan perkembangan hama tanaman. Predator sebagai serangga liar yang berguna ini perlu mendapat perhatian kita karena seringkali akibat perbuatan manusia, jumlah musuh-musuh alami ini cenderung menjadi sedikit, bahkan musnah sama sekali. Kita sudah maklum bahwa hama tanaman merupakan salah satu penyebab rendahnya produksi tanaman.
Penurunan hasil karena serangan hama dapat mencapai lebih dari 50%. Karena itu banyak dilakukan usaha-usaha untuk menanggulangi kehadiran hama tanaman. Usaha penanggulangannya dilakukan dengan berbagai cara, antara lain, yaitu dengan perbaikan cara bercocok tanam, menggunakan musuh alami, menggunakan pestisida, menanam varietas tahan, dan kombinasi dari cara-cara pengendalian tersebut. Semua orang mengira dan memang tidak kita sangsikan bahwa pestisida merupakan satu-satunya alat yang paling ampuh untuk mengendalikan serangan hama, terutama jika populasi serangga hama telah melampaui atau mencapai tingkat “ambang kerusakan ekonomi”, yaitu suatu tingkat serangan hama yang segera akan menyebabkan kerugian ekonomi apabila tidak dikendalikan.
Namun, kenyataan menunjukkan bahwa penggunaan pestisida yang berspektrum luas secara terus-menerus dan berlebihan ternyata dapat menimbulkan dampak negatif antara lain yaitu serangga hama menjadi lebih tahan, pencemaran lingkungan, bahaya langsung terhadap pemakai, bahaya residu terhadap manusia dan hewan peliharaan, serta akibat yang lebih serius adalah matinya serangga berguna seperti predator, parasitoid dan serangga penyerbuk, dan selanjutnya dapat menimbulkan terjadinya peningkatan populasi hama setelah penggunaan pestisida (resurgensi) dan terjadinya ledakan hama sekunder.
b.Parasitoid
Parasitoid adalah serangga yang sebelum tahap dewasa berkembang pada atau di dalam tubuh inang (biasanya serangga juga). Parasitoid mempunyai karakteristik pemangsa karena membunuh inangnya dan seperti parasit karena hanya membutuhkan satu inang untuk tumbuh, berkembang, dan bermetamorfosis.
Parasitoid sering juga disebut parasit. Kebanyakan serangga parasitoid hanya menyerang jenis hama secara spesifik.Serangga parasitoid dewasa menyalurkan suatu cairan atau bertelur pada suatu hama sebagai inangnya. Ketika telur parasitoid menetas, larva akan memakan inang dan membunuhnya.
Setelah itu keluar meninggalkan inang untuk menjadi kepompong lalu menjadi serangga lagi.Sebagian besar parasitoid ditemukan di dalam dua kelompok utama bangsa serangga, yaitu Hymenoptera (lebah, tawon, semut, dan lalat gergaji) dan bangsa Diptera (lalat beserta kerabatnya). Meskipun tidak banyak, parasitoid juga ditemukan pada bangsa Coleoptera, Lepidoptera, dan Neuroptera. Sebagian besar serangga parasitoid yang bermanfaat adalah dari jenis-jenis tawon atau lalat.
Patogen (mikroorganisme penyebab penyakit)
Cara pengendalian biologis lainya adalah menggunakan musuh alami patogen, yaitu makhluk hidup yang menjangkitkan penyakit pada inang. Dalam kondisi tertentu, seperti kelembapan yang tinggi secara alami, suatu organisme rawan terhadap serangan patogen. Patogen dapat dimanfaatkan untuk dijadikan musuh alami dari hama pertanian. Contoh patogen di antaranya, bakteri, virus, dan jamur.
Nama : Martinus Rerung Sanggu
BalasHapusNim : 2004060111
Kelas : Agroteknologi 4
Dengan meningkatnya populasi hama akan membuat ketergantungan tanaman terhadap pestisida. Apakah ada cara lain yang dapat mengurangkan populasi hama tanaman, tanpa memberi efek samping juga terhadap tanaman?
Nama: Marselina Ratu Tibo
BalasHapusNim : 2004060110
Kelas: Agroteknologi 4
Semester: 2
Setelah saya membaca pada UU no.22 tahun 2019 Tentang sistem budidaya pertanian berkelanjutan, pada pasal 1 point 13 berbunyi: "Semua organisme yang dapat merusak,mengganggu kehidupan atau mengakibatkan kematian tumbuhan.Sedangkan pada PP no. 06 tahun 1995 tentang perlindungan tanaman pada pasal 1 point 2 berbunyi:"Semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan atau mengakibatkan kematian tumbuhan. Tentang budidaya pertanian yang berkelanjutan dan Bagaimana cara
para petani untuk mencegah terjadinya kerusakan dan kematian pada tanaman yang dibudidayakan oleh para petani?
Nama :Angelina Ngozo Naitily
BalasHapusNIM :2004020009
Kelas :Agribisnis 1
Semester:3
Setelah saya membaca materi diatas salah satu cara untuk mencegah berkembangnya OPT adalah dengan pemberian pestisida. Namun penggunaan pestisida bukan menjadi obat melainkan menjadi racun, bila digunakan secara terus menerus pestisida dapat membunuh organisme-organisme yang bermanfaat bagi tanaman.
Pertanyaan saya apakah ada cara lain yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya OPT pada tanaman? apakah ada cara yang lebih sederhana tanpa menggunakan bahan kimia? Jelaskan!
Terima kasih🙏
Nama : Lusia Yasinta kous
HapusNim : 2004020003
Kelas/SM : Agribisnis 1/3
Dosen PA : Prof.Ir.Fredrik L.Benu,M.Si.,Ph.D
Baik saya akan menjawab pertanyaan dari Angelina Ngozo Naitily,ya ada. Cara yang lebih sederhana dan tidak berbahaya adalah menggunakan pestisida nabati yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan, seperti daun, batang, akar dan buahnya. Pestisida ini relatif mudah dibuat dan bahan-bahannyapun mudah didapatkan, karena semua bahan-bahan tersebut ada dilingkungan kita, dan murah yang pasti aman dan tidak beracun. Karena itu bahan alami/nabati ini merupakan jenis pestisida yang bersifat mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah hilang.
Terimakasih 🙏
Nama: Viktoriana Sri Sulastri
HapusNim: 2004020008
Kelas: Agribisnis 1
Semester:3
Dosen Pa: Dr.Ir. Doppy Roy Nendissa, Mp
Baik,saya akan menjawab pertanyaan dari Angelina Ngozo Naitily
Adapun Cara lain yang dapat mencegah terjadinya opt pada tanaman yaitu Dengan membersihkan tanaman setiap hari dengan cara mencabut daun tanaman yang sudah rusak dan berwarna kekuningan, memberikan pupuk kandang secukupnya, serta menyiram tanaman untuk memberi nutrisi pada tanaman.
Terimakasih
Nama :Alexia Febrianti Bate
BalasHapusNim :2004020020
Kelas :Agribisnis 1
Semester : III(Tiga)
Saya ingin bertanya,bagaimana upaya pemerintah untuk membudidayakan tanaman yang terserang OPT dan apa dampak negatif dan positif dari OPT itu sendir.
Terimakasih
Nama:Angelina Ngozo Naitily
HapusNIM:2004020009
Kelas:Agribisnis 1
Semester:3
Upaya pemerintah untuk membudidayakan tanaman yang terserang OPT adalah memberikan sosialisasi kepada petani seperti sosialisasi tentang pola tanam. Sosialisai pola tanam dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:pola tanam monokultur,pola tanam polikultur,dan pola tanam rotasi tanaman. Setiap pola tanam memiliki kelebihan dan kekurangan dalam mengatasi OPT pada tanaman.
1.Monokultur
Pola tanam ini memiliki kelebihan antara lain dapat mengurangi serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), hal ini dikarenakan tanaman yang satu dapat mengurangi serangan OPT lainnya, selain itu siklus hidup hama atau penyakit dapat terputus.
2.Polikultur atau tumpangsari
Polikultur adalah pola tanam yang lebih dianjurkan. Keuntungan menggunakan pola tanam polikultur adalah bisa menambah kesuburan tanah. Dengan menanam tanaman yang mempunyai perakaran berbeda, misalnya tanaman berakar dangkal ditanam berdampingan dengan tanaman berakar dalam, maka tanah di sekitarnya akan lebih gembur.Polikultur juga bisa memberikan keuntungan lebih untuk petani. Petani bisa memperoleh hasil panen yang beragam. Penanaman lebih dari satu jenis tanaman akan menghasilkan panen yang beragam.
3.Rotasi tanaman
Tujuan rotasi tanaman yaitu :
-Memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.
-Menambah penghasilan tiap kesatuan luas tanah
-Merotasi tanaman budidaya.
-Menjaga kesuburan lahan/memperbaiki tekstur tanah.
-Menghindari peledakan hama/ penyakit tanaman.
-Penyesuaian lahan dengan setiap musim.
terima kasih🙏
Nama: Viktoriana Sri Sulastri
HapusNim: 2004020008
Kelas: Agribisnis 1
Semester: 3
Dosen PA: Dr.Ir Doppy Roy Nendissa, Mp
Baik saya ingin menanggapi pertanyaan dari Alexia Febrianti Bate tentang upaya pemerintah untuk membudidayakan tanaman yang terserang opt. Pemerintah mampu Membangun “Terwujudnya pengamanan areal tanaman pangan dari serangan OPT dan
terkena DPI (banjir dan kekeringan) melalui penerapan sistem pengendalian
hama terpadu dan adaptasi perubahan iklim”
Meningkatkan pengamatan dan sistem peringatan dini OPT dan DPI.
Meningkatkan gerakan pengendalian OPT dan penanganan DPI.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia perlindungan
tanaman.
Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan perlindungan tanaman
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan mempunyai tugas
mengamankan areal tanaman pangan dari gangguan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) untuk
mendukung upaya pencapaian target produksi baik secara kualitas,
kuantitas, maupun kontinuitas.
Nama : Viktoriana Sri Sulastri
BalasHapusNim: 2004020008
Kelas: Agribisnis 1
Semester:3
Dosen Pa: Dr.Ir. Roy Nendissa, Mp
Maaf sebelumnya bapak, saya ingin bertanya mengenai cara sederhana untuk mencegah masuknya opt dari luar negeri? Bagaimana Upaya kita Sebagai seorang petani untuk melindungi tanaman dari serangan Opt yang dapat merusak dan mematikan tanaman? Apa yang menyebabkan opt tidak memperoleh hasil yang lebih baik?
Terimakasih
Nama :Alexia Febrianti Bate
HapusNim :2004020020
Kelas :Agribisnis 1
Semester : III(Tiga)
Dosen PA :DRA.SONDANG S.P PUDJIASTUTI,MM
Baik saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Viktoriana,menurut saya cara yang paling sederhana adalah dengan cara mengkarantinakan tumbuhan yang baru datang dari luar negri agar tumbuhan yang diterima bisa diperiksa dulu apakah didalam tumbuhan tersebut terdapat hama atau penyakit tanaman lainnya.
Upaya yang dapat dilakukan petani,misalnya dengan menggunakan pestisida alami,tanamam penangkal tanaman.
Karena OPT bisa mengganggu,menghambat bahkan mematikan tanaman yang dibudidayakan.
Terimakasih
Nama: Lusia Yasinta kous
BalasHapusNim: 2004020003
Kelas/SM : Agribisnis 1/3
Dosen PA: Prof.Ir.Fredrik L.Benu,M.Si.,Ph.D
Kapan saat yang tepat untuk melakukan pengendalian penyakit tanaman?
Nama : Angelina Ngozo Naitily
HapusNIM : 2004020009
Kelas : Agribisnis 1
Semester : 3
Baik saya akan menjawab pertanyaan dari Lusia Yasinta kous
Pengendalian penyakit tanaman dilakukan jika secara ekonomi menguntungkan, jenis penyakit yang menyerang tergolong ganas, cepat menyebar, dan merupakan penyakit yang baru.
terima kasih🙏
Nama: Viktoriana Sri Sulastri
BalasHapusNim: 2004020008
Kelas: Agribisnis 1
Semester:3
Dosen Pa: Doppy Roy Nendissa, Mp
Baik,saya akan menanggapi pertanyaan dari Lusia Yasinta Kous. Kapan saat yang tepat untuk melakukan pengendalian penyakit tanaman. Sebelum opt menyerang tanaman agar tanaman tetap terlihat baik. Mencegah lebih baik agar tanaman tetap terjaga.
Nama: Angela Leni Marlina Manek
BalasHapusNim :2004020024
Kelas: Agribisnis 1
Semester:3
Dosen PA : Dr.Ir.Maximilian M.J.Kapa M Agr,Sc
Saya ingin bertanya .
Jenis tumbuhan yang tergolong dalam OPT, dan juga ciri dari tumbuhan tersebut?
Terimakasih
Nama: Agiltami lestero Pandie
HapusNim: 2004020004
Kelas : Agribisnis 1
Semester : 3
Saya ingin menjawab pertanyaan dari saudari Angela Leni Marlina Manek OPT golongan tumbuhan merupakan salah satu golongan OPT, selain OPT golongan hewan dan OPT golongan patogen. OPT golongan tumbuhan dapat dibedakan menjadi gulma (weeds), tumbuhan berbunga parasitik (parasitic floweing plants), dan tumbuhan invasif (invasive plants). OPT golongan tumbuhan menempati posisi yang berbeda dalam jejaring makanan dibandingkan dengan OPT golongan lainnya karena sebagaimana halnya tanaman, gulma juga merupakan produsen. OPT golongan gulma mengganggu tanaman dengan cara menyaingi tanaman dalam memperoleh sumberdaya, khususnya ruang, cahaya matahari, air, unsur hara, dan sinar matahari.
Terima kasih🙏
"""Nama : Bernadus snae
HapusNim : 2004020033
Kelas : Agribisnis 1
Ingin menanggapi pertanyaan dari @.Angela leni marlina manek. Pertanyaannya jenis tumbuhan yang tergolong dalam OPT dan juga ciri-ciri dari timbuhan tersebut?
Jawab
Jenis tanaman yang tergolong dalam OPTadalah
1. Hama
2. Penyakit tanaman
Gulma
Ciri-cirinya adalah
1. Ciri-ciri hama adalah Hama dapat dilihat oleh mata telanjang.
Umumnya dari golongan hewan (tikus, burung, serangga, ulat dan.
2. Ciri-ciri penyakit tanaman adalah
- lubang pada tanah
- Hilangnya tunas atau daun
- Adanya bulat-bulat hitam pada daun
- Daun berbintik-bintik dll
3. Ciri-ciri gulma adalah penampang lintang batang berbentuk segitiga membulat, dan tidak berongga, memiliki daun yang berurutan sepanjang batang dalam tiga baris, tidak memiliki lidah daun, dan titik tumbuh tersembunyi. Kelompok ini mencakup semua anggota Cyperaceae (suku teki-tekian) yang menjadi gulma.
Terimakasih."
Nama : Agiltami Lestero Pandie
BalasHapusNim :2004020004
Kelas : Agribisnis 1
Semester :3
Dosen PA : Prof. Ir. Fredrik L.Benu ,M.Si.,pH.D
Saya ingin bertanya,sebutkan dan jelaskan sakit/penyakit yang ditimbulkan oleh patogen
?
Nama: Lusia Yasinta kous
HapusNim : 2004020003
Kelas/SM; Agribisnis 1/2
Baik saya akan menjawab pertanyaan dari Agiltami Lestero Pandie.
Penyakit yang ditimbulkan oleh patogen adalah;
1. Melemahkan/menghambat pertumbuhan inang karena mengabsorbsi makanan yang digunakan untuk pertumbuhan patogen
2. Mengganggu metabolisme sehingga berlangsung tidak normal(cepat/lambat) akibat toksin, enzim, atau ZPT yang dihasilkan patogen
3. Memblok jaringan pembuluh sehingga transportasi air, hara mineral, makanan(fotosintat) terhenti
4. Mengambil isi sel selama terjadi kontak antara patogen-inang. Ini biasa akibat virus yang merusak kerja organel sel.
Terimakasih
Nama :Angela leni Marlina Manek
BalasHapusNim :2004020024
Kelas :Agribisnis1
Semester:3
Dosen PA:Dr.Ir.Maximilian M. J. KapaM Agr, Sc
Saya ingin menanggapi pertanyaan dari saudari Agiltami lestero pandie
Penyakit yang timbul oleh potogen yaitu mikroorganisme yang mampu menyebabkan penyakit. Mikroba ini dapat membuat kekebalan tubuh anda dan tidak menyebar melalui populasi manusia dengan berbagai cara.
NAMA. : Chevie Kens Junior Angelo Nikodemus
BalasHapusNIM. :2004020035
KELAS. : Agribisnis 1
SEMESTER. :3
DOSEN PA. :Ir.Marthen R Pellokila. MP. Ph. D
Maaf sebelumnya Bapak, saya ingin bertanya mengenai Upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi kematian dan kerusakan tanaman akibat OPT?
Terimakasih 🙏
Nama : Angelina Ngozo Naitily
HapusNIM : 2004020009
Kelas: Agribisnis 1
Semester: III
Dosen PA: Dr.Ir.Doppy R.Nendissa,MP
Saya akan menjawab pertanyaan dari saudara Chevie Kens Junior Angelo Nikodemus :
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kematian dan kerusakan tanaman akibat OTP adalah dengan cara memodifikasi lingkungan. Upaya memodifikasi lingkungan dapat dilakukan secara kultur teknis seperti pengaturan pola tanam, pengaturan sistem tanam, pemilihan varietas, pengolahan tanah, pengapuran, solarisasi, memodifikasi iklim mikro, dan pemupukan.
Upaya lainnya yang bisa dilakukan adalah pemasangan perangkap OPT. Pemasangan perangkap OPT bertujuan untuk menekan populasi awal OPT agar perkembangannya tidak menimbulkan kerugiaan.
Terima kasih🙏
Nama: Anjelina S. Luju
BalasHapusNim:2004020028
Kelas: Agribisnis 1
Semester:lll
Dosen PA: dr.ir.damianus Adar,M.Ec
Maaf sebelumnya bapak saya ingin bertanya,Apa saja Dampak negatif dari penggunaan pestisida?
Nama : Maria Febriani Nanga
HapusNIM : 2004020007
Kelas : Agribisnis 1
Dosen PA : Dr. Ir. Doppy Roy Nendisa, MP
Saya ingin menjawab pertanyaan dari Anjelina Luju tentang dampak negatif dari penggunaan pestisida.
Penggunaan pestisida secara berlebihan akan menyebabkan menurunnya kesuburan tanah dan tanaman, membuat air tercemar, dan menyebabkan resistensi OPT serta pertumbuhan tanaman yang tidak normal.
Terima kasih🙏
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Alfi Luthfiah M
BalasHapusNim : 2004020021
Kelas/Semester : Agribisnis 1 / III
Dosen Wali : Dr. Ir. Maximilian M.J. Kapa, M. Agr. Sc
Saya ingin bertanya mengapa terjadi persaingan antara OPT dengan tanaman?
Nama : Maria Febriani Nanga
HapusNIM : 2004020007
Kelas / Semester: Agribisnis 1/III
Dosen Wali : Dr. Ir. Doppy. Roy Nendisa, MP
Saya ingin menjawab pertanyaan dari Alfi Luthfiah M
Organisme pengganggu tanaman (OPT) ialah hewan atau tumbuhan baik berukuran mikro ataupun makro yang mengganggu, menghambat, bahkan mematikan tanaman yang dibudidayakan. Berdasarkan jenis seranganya OPT dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu hama, vektor penyakit, dan gulma.
Hama adalah hewan yang merusak secara langsung pada tanaman. Seperti Sapi, Kerbau dan Kambing. Vektor penyakit atau biasa disebut sebagai faktor pembawa penyakit merupakan organisme yang memberikan gejala sakit, menurunkan imunitas, atau mengganggu metabolisme tanaman sehingga terjadi gejala abnormal pada sistem metabolisme tanaman tersebut. Gulma merupakan tumbuhan liar yang tidak dikehendaki tumbuhnya dan bersifat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dibudidayakan. Meskipun biasanya tidak menimbulkan kematian, tetapi gulma akan menyerap makanan yang dibutuhkan oleh tamanan yang dibudidaya.
Jadi, persaingan antara OPT dengan tanaman dipengaruhi karena adanya seleksi alam dimana organisme yang mampu bersaing untuk bertahan hidup dapat terus tumbuh dan berkembang, sedangkan yang tidak mampu akan mengalami kemunduran bahkan kematian. OPT merupakan organisme yang bersaing dengan tanaman untuk bertahan hidup, karena OPT hidup dengan zat-zat senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan, bahkan OPT juga akan bertahan hidup dengan memakan tanaman itu sendiri. OPT akan saling berebut makanan ataupun zat-zat senyawa yang dibutuhkannya dengan tanaman karena zat/senyawa dan atau makanan itu sendiri tersedia sangat sedikit.
Terima kasih
Nama : Maria Febriani Nanga
BalasHapusNIM : 2004020007
Kelas/ semester : Agribisnis 1/III
Dosen Wali : Dr. Ir. Doppy Roy Nendisa, MP
Saya ingin bertanya apa saja upaya untuk mengatasi petani yang ketergantungan menggunakan pestisida kimia dalam mengatasi OPT?
Nama : Alfi Luthfiah M
HapusNim : 2004020021
Kelas/Semester : Agribisnis 1 / III
Dosen Wali : Dr. Ir. Maximilian M.J. Kapa, M. Agr. Sc
Saya ingin menjawab pertanyaan dari saudara Maria Febriani Nanga
Upaya untuk mengatasi petani yang ketergantungan menggunakan pestisida kimia yaitu yang pertama jika terjadi ledakan serangan hama dan penyakit dilahan pertanian sebaiknya petani menggunakan metode-metode ramah lingkungan seperti konsep pengendalian hama terpadu (PHT).
Solusi yang kedua yaitu penggunaan pestisida nabati. Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan-bahan pembawanya berasal dari alam atau tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman. Penggunaan pestisida nabati terbukti tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan dan keberadaan musuh alami di sekitar lahan pertanian tetap terjaga kelestariannya. Banyak tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati seperti daun dan biji mimba yang memiliki senyawa aktif bernama azadiraktin, daun sirsak yang di dalamnya mengandung senyawa resin dan annanoin dan lain sebagainya.
Nama:Fatimah
BalasHapusNim : 2004020012
kelas: Agribisnis 1
semester: 3
Dosen Pa: Dra. Sondang S P Pudjiastuti, MM
Saya ingin bertanya Ketika seorang petani menyiapkan lahan untuk berladang, ia menebas belukar dan kemudian membakarnya. Jelaskan, membakar termasuk cara pengendalian yang mana menurut UU No. 12 Tahun 1992 dan PP No. 6 Tahun 1995 dan ditujukan terutama untuk mengendalikan OPT golongan apa. Jelaskan mengapa ditujukan terutama untuk OPT golongan tersebut?
Nama : Maria Febriani Nanga
HapusNIM : 2004020007
Kelas/ Semester : Agribisnis 1/III
Dosen Wali : Dr. Ir. Doppy Roy Nendisa, MP
Saya ingin menjawab pertanyaan dari Fatimah.
Cara tersebut ditujukan untuk OPT golongan tumbuhan. Karena tumbuhan merupakan salah satu golongan OPT, selain OPT golongan hewan dan OPT golongan patogen. OPT golongan tumbuhan dapat dibedakan menjadi gulma (weeds), tumbuhan berbunga parasitik (parasitic floweing plants), dan tumbuhan invasif (invasive plants). OPT golongan tumbuhan menempati posisi yang berbeda dalam jejaring makanan dibandingkan dengan OPT golongan lainnya karena sebagaimana halnya tanaman, gulma juga merupakan produsen. OPT golongan gulma mengganggu tanaman dengan cara menyaingi tanaman dalam memperoleh sumberdaya, khususnya ruang, cahaya matahari, air, unsur hara, dan sinar matahari.
Jadi dengan membakar lahan sebelum ditanam bisa mengurangi OPT tanaman.
Terima kasih🙏
Nama : Shanas Ivon Helbert Suswati Poy
BalasHapusNim : 2004020001
Kelas/Semester : Agribisnis 1/lll
Dosen PA : Ir. Fredrik L.Benu. M,Si. Ph.D
Saya ingin bertanya pak🙏
Hama yang mengganggu dan mematikan tanaman dan cara apakah yang baik dan benar untuk mengatasi hama yang merusak dan mematikan tanaman dalam waktu yang singkat?
Nama : Fatimah
HapusNim :2004020012
Kelas/ semester: Agribisnis 1/111
Dosen Wali: Dra. Sondang S P Pudjiastuti, MM
Saya ingin menjawab pertanyaan dari saudari Shanas ivon helbert suswati poy.
7 Tips Atasi Hama Tanaman secara Aman dan Efektif
-Atasi Secara Manual. Cara ini biasanya dilakukan saat serangan hama dan penyakit masih tergolong rendah
-Gunakan Perangkap
-Lem Serangga
-Cairan Antraktan
-Perangkap Tikus
-Gunakan Tanaman Penangkal Hama
-Gunakan Pestisida Alami
Terimakasih🙏
Nama: Lusia Yasinta kous
HapusNim: 2004020003
Kelas/SM : Agribisnis 1/3
Baik saya akan menjawab pertanyaan dari Shanas Ivon Helbert Suswati Poy
Menurut saya Hama yang mengganggu dan mematikan tanaman yaitu : 1). Hama Tikus dan untuk mengatasinya yaitu dengan menutup lubang yang ada disekitar sawah yang digunakan sebagai tempat persembunyian lalu menangkap tikus atau dengan menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun, namun dalam penerapan cara ini harus berhati - hati
2). Ulat . Biasanya ulat akan memakan daun serta batang tumbuhan . Cara mengatasi yaitu dengan mengecek bagian bawah daun apabila terdapat telur kupu berwarna putih maka segera dibersihkan dan apabila cara sebelumnya tidak efektif maka untuk mengatasinya dengan menggunakan pestisida
Nama : Putri regina Indri Yuliyanti Kale
BalasHapusNim : 20040020010
kelas : Agribisnis 1
semester : 3
Dosen Pa : Dr.Ir. Doppy R. Nendissa, MP
mohon maaf semuanya
saya ingin bertanya tentang jelaskan mengapa kita harus melakukan perlidungan tanah dan apa manfaatnya ?
terima kasih
Nama: Fatimah
HapusNim:2004020012
kelas/ semester: Agribisnis 1/111
Dosen Wali: Dra.Sondang S P Pudjiastuti, MM
Saya ingin menjawab pertanyaan dari saudari Putri regina indri yuliyanti kale.
Tujuan perlindungan tanaman pada dasarnya adalah memperkecil resiko DPI dan serangan OPT sehingga produksi hortikultura mantap pada taraf tinggi baik kualitas maupun kuantitas, menguntungkan petani, menjamin kesehatan manusia, dan mempertahankan kelestarian lingkungan hidup, melalui upaya-upaya.
Terimakasih🙏
Nama: Fatimah
BalasHapusNim:2004020012
kelas/ semester: Agribisnis 1/111
Dosen Wali: Dra.Sondang S P Pudjiastuti, MM
Saya ingin menjawab pertanyaan dari saudari Putri regina indri yuliyanti kale.
Tujuan perlindungan tanaman pada dasarnya adalah memperkecil resiko DPI dan serangan OPT sehingga produksi hortikultura mantap pada taraf tinggi baik kualitas maupun kuantitas, menguntungkan petani, menjamin kesehatan manusia, dan mempertahankan kelestarian lingkungan hidup, melalui upaya-upaya.
Terimakasih🙏
Nama: Bernaldy Dehans Tanosy
BalasHapusNIM: 2004020034
Kelas: Agribisnis 1
Semester: 3(tiga)
Saya ingin bertanya, cara-cara apa saja yang dapat dilakukan petani untuk dapat membasmi OPT tanpa mengeluarkan biaya yang lebih? , karena seperti yang saya harga untuk obat atau bahan untuk membasmi OPT tergolong mahal yang dimana untuk petani-petani yang tidak memiliki biaya lebih akan kesulitan untuk menyediakan barang-barang tersebut.
Nama Aprilianto Yavet Molo
BalasHapusKelas Agribisnis 1
Nim 2004020031
Semester 3
Saya ingin bertanya tentang pengendalian hama pada tanaman tomat pada saat musim hujan bapak. Karena pengelaman sebelumnya banyak ulat buah
Nama :Asry yanti Lusi
HapusNim : 2004020032
Kelas: Agribisnis 1
Saya akan menjawab pertanyaan Aprilianto yavet Molo
PRODUK DAN TANAMAN
TENTANG KAMI
INOVASI
KEBERLANJUTAN
MASA DEPAN PERTANIAN
PERAN KAMI
MERGER
MERGER
DIREKSI
SEJARAH
KEBERAGAMAN
KOMUNITAS
BERITA
ARTIKEL
INFORMASI AGRONOMI
PODCAST AGRONOMI
INFO PROGRAM
CLUBPREMIERE
GOSOK BERHADIAH
PANEN HEBAT
PERAYAAN 35 TAHUN PIONEER
Kontak
Situs Perusahaan
IndonesiaChange
/
Berita
/
Blog • 26/06/2020
6 Jenis Hama Yang Merusak Tanaman Tomat dan Cara Pengendaliannya
Hama merupakan hal yang paling ditakutkan oleh petani tomat. Pasalnya hama dapat mengganggu pertumbuhan tomat. Akibatnya jika tanaman tomat diserang oleh hama adalah tanaman tomat dapat saja tidak berproduktivitas tinggi lagi atau bahkan tanaman tomat dapat saja mati.
Hama dapat menyerang tanaman tomat bukan karena tidak ada sebab. Penyebab dari adanya hama adalah karena gulma tidak pernah disiangi atau dibersihkan.
Selain itu, genangan air yang diakibatkan dari penyiraman yang terlalu berlebihan juga menjadi penyebab dari serangan hama.
1. Kutu daun thrips tomat
Ciri-ciri dari kutu daun thrips adalah memiliki panjang 1 mm dan berwarna hitam. Kutu daun thrips ini menyerang bagian daun tanaman. Akibatnya proses fotosintesis pada tanaman akan terganggu karena proses fotosintesis terganggu atau bahkan terhenti.
Kutu daun thrips menghisap cairan pada daun tanaman. Tanda-tanda dari serangan kutu daun thrips adalah daun tanaman akan berubah warna menjadi putih. Serangan yang sudah parah akan mengakibatkan daun menjadi kering dan lama kelamaan akan mati.
Bagaimanakah cara membasmi hama kutu daun thrips ini?
Cara mengendalikannya adalah dengan cara menyemprotkan cairan insektisida sesuai dengan dosis. Sedangkan untuk pencegahan serangan hama ini adalah dengan membersihkan gulma disekitar tanaman tomat karena kutu daun thrips kebanyakan berlindung pada gulma.
Ulat buah tomat
Ulat buah tomat ini menyerang bagian daun, bunga, dan buah tanaman tomat. Ciri-ciri dari hama ulat buah tomat adalah memiliki panjang tubuh sekitar 3 cm.
Warna tubuh dari ulat ini adalah cokelat hingga hitam. Tubuhnya diselubungi oleh bulu-bulu halus. Yang akan terjadi jika ulat buah tomat ini menyerang salah satu bagian tanaman seperti buah tomat adalah munculnya lubang yang mengelilingi buah. Lama kelamaan buah tomat akan mengalami infeksi dan terjadi busuk lunak.
( Cara pengendaliannya )
Pengendalian ulat buah tomat ini dapat dilakukan dengan memasang perangkat yang memiliki cahaya ultraviolet, membunuh telur beserta ulatnya, dan membersihkan tanaman liar di sekitar tanaman tomat.
Terima kasih.
Nama : Rolista Alves
BalasHapusNim : 20040200
Kelas: Agribisnis 1
Semester: 3
Pertanyaan:
Hama yang mengganggu dan mematikan tanaman dan cara apakah yang baik dan benar untuk mengatasi hama yang merusak dan mematikan tanaman dalam waktu yang singkat?
Nama : Angela Leni Marlina Manek
HapusNim :2004020024
Kelas: Agribisnis 1
Sementar:3
Dosen PA :Dr.Ir.Maximilian M.J Kapa M Agr,Sc
Saya ingin menanggapi pertanyaan dari saudari Rolista Alves
Menurut saya Hama yang mengganggu dan mematikan tanaman yaitu : 1). Hama Tikus dan untuk mengatasinya yaitu dengan menutup lubang yang ada disekitar sawah yang digunakan sebagai tempat persembunyian lalu menangkap tikus atau dengan menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun, namun dalam penerapan cara ini harus berhati - hati
2). Ulat . Biasanya ulat akan memakan daun serta batang tumbuhan . Cara mengatasi yaitu dengan mengecek bagian bawah daun apabila terdapat telur kupu berwarna putih maka segera dibersihkan dan apabila cara sebelumnya tidak efektif maka untuk mengatasinya dengan menggunakan pestisida
Terimakasih
Nama: Asry yanti Lusi
BalasHapusNim : 2004020032
Kelas : Agribisnis 1
Saya ingin bertanya, cara apakah yang baik dan benar untuk mengatasi hama yang merusak dan mematikan tanaman dalam waktu yang singkat? Terima kasih.
Nama : Yasinta Oktaviani Daus
HapusNim : 2004020017
Kelas:Agribisnis 1/lll
Baik ,menurut saya cara yang baik dan benar mengatasi hama dan penyakit yang ada pada tanaman itu, langkah yg pertama kita harus mengetahui dahulu jenis hama nya apa, lalu kemudian baru kita menentukan cara pengendalian nya dengan jenis obat apa. Terimakasih
Nama Bernadina Siana Mein
HapusNim 2004020152
Kls Agribisnis 1
Baik saya akan menjawab pertanyaan dari teman asri yanti lusi
Pengendalian Mekanis
Mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara mekanis adalah dengan tindakan nyata untuk mengurangi hama dan penyakit tersebut. Cara ini dapat dikatakan sebagai cara tradisional, dikarenakan tidak menggunakan zat kimia semacam insektisida, akan tetapi dengan alat-alat seperti sabit, gunting tanaman dan lain sebagainya. Cara ini membutuhkan waktu yang lama, hasilnya pun tidak maksimal dikarenakan perkembangan hama dan penyakit pada tanaman yang menyebar luas.
Pengendalian Biologis
Mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara biologis adalah mengendalikan hama dengan menggunakan predator untuk memangsa para hama tersebut. Akan tetapi pengendalian secara biologis ini dapat dikatakan kurang maksimal, hal tersebut dikarenakan hewan predator yang kadang sulit ditemukan.
Pengendalian Kimia
Mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara kimia adalah cara terakhir apabila cara sebelumnya tidak membuahkan hasil yang maksimal. Cara pengendalian hama dan penyakit dengan kimia adalah dengan menggunakan pestisida seperti insektisisa, fungisida dan herbisida. Pengendalian ini memang terbilang mudah dan hasilnya maksimal, akan tetapi memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitar, salah satunya adalah menimbulkan polusi udara
Nama : Bernadina Siana Mein
BalasHapusNim :2004020151
Kls : Agribisnis 1
Pertanyaan:
Sebut dan jelaskan golongan OPT?
Nama : Lusia Yasinta kous
HapusNim : 2004020003
Kelas : Agribisnis 1
OPT golongan hewan, yang menrusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman dengan cara memakan atau mengeluarkan ekskresi yang beracun terhadap tanaman, lazim disebut hama dalam arti sempit (pests sensu stricto);
OPT golongan patogen (plant pathogens), yang menrusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman dengan cara menginfeksi sehingga tanaman menjadi sakit;
OPT golongan tumbuhan, yang menrusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman dengan cara menyaingi tanaman atau menginvasi lahan pertanaman dan/atau mengeluarkan senyawa yang beracun bagi tanaman (disebut gulma atau weeds) atau dengan cara memparasit tanaman (oleh tumbuhan berbunga parasitik atau parasitic floweing plants).
Nama :Yasinta Oktaviani Daus
BalasHapusnim. :2004020017
Kelas: Agribisnis 1/ll
Baik saya ingim beetanya
Bagaimana atau langkah awal Kita dalam mengatasi hama dan penyakit? Selain dengan cara pengendalian dengan bahan kimia?
Terimakasih
Nama : Asry yanti Lusi
HapusNim. : 2004020032
Kelas : Agribisnis 1
Saya akan menjawab pertanyaan Yasinta oktaviabi Daus
Langka awal dalam mengatasi hama dan penyakit selain dengan bahan kimia, cara alalami mengendalikan hama penyakit adalah menggunakan pestisida nabati, Pestisida nabati adalah suatu petisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan, seperti daun, batang, akar dan buahnya. Pestisida ini relatif mudah dibuat dan bahan-bahannyapun mudah didapatkan, karena semua bahan-bahan tersebut ada dilingkungan kita, dan murah yang pasti aman dan tidak berbahaya. karena bahan alami/nabati ini merupakan jenis pestisida yang bersifat mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak ada lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah hilang. Terima kasih
Nama: Yohanista Listra
BalasHapusNIM : 2104060036
Saya ingin bertanya
Apakah ada akibat dari penggunaan pestisida secara terus menerus?dan apakah yang akan terjadi jika hama di kendalikan terus menerus menggunakan pestisida?
Terima kasih.
Nama: Novita Erlina De'es
BalasHapusNim : 2104060024
Kelas: Agroteknologi 4
Pertanyaan:
Bagaimana cara kita untuk mengupayakan agar tanaman kita tidak diganggu, dirusak atau dimatikan oleh berbagai organisme?,dan faktor lingkungan apa yang berpengaruh terhadap meningkatnya populasi OPT pada tanaman?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMenurut saya penggunaan pestisida secara terus menerus atau berlebihan dalam pengendalian hama dapat merusak organisme bermanfaat pada tumbuhan karena pestisida pada umumnya bukanlah obat tetapi racun untuk memusnahkan OPT
BalasHapusNama : Stefania Cahyani Jelita
BalasHapusNIM : 2104060032
Kelas : Agroteknologi 4
Semester 2
Mengenai mikroorganisme perusak tanaman yang tentunya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang pada tumbuhan. Bagaimana cara kita atau para petani mengenal jenis mikroorganisme agar dapat mengendalikanya atau dengan pestisida jenis apa yang cocok untuk memusnahakan OPT tersebut.
Nama: Diana Jeniawel Burga
BalasHapusKelas/semester : Agroteknologi 4/2
Jawab pertanyaan:
-Upaya
Bahwa upaya yang dilakukan adalah dengan cara mencegah atau menanggulanginya harus menggunakan bahan-bahan organik dan teknis yang ramah lingkungan. Zat yang digunakan untuk mencegah dan menaggulangi OPT secara organik biasa disebut sebagai pestisida nabati(Pesnab).Berdasarkan kegunaannya Pesnab dibagi menjadi 3 yaitu: Pesnab yang bersifat repellant (penolak)artinya dengan menggunakan pesnab tersebut tentunya dia akan menolak semua organisme yamg akan merusak tanaman.
Pesnab antraktant(penarik).
Pesnab antifeedant ( mengurangi nafsu makan).
Ahsol Hasyim (2015) mengatakan bahwa pengendalian OPT dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan memiliki resiko yang sangat kecil, tidak menyebabkan hama kebal ataupun resurgensi serta aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Serta meningkatnya kapasitas petani dalam pengedalian Organisme Pengganggu Tanaman(OPT).
-Faktor Lingkungn : Tingginya intensitas pola tanaman campuran dan pengaruh suhu dan kelemban.
Nama : Hilda Maria Magdalena Gele Mugs
BalasHapusNIM : 2104060016
kelas : Agroteknologi 4
semester 2
jika suatu tanaman terinfeksi OPT dan sudah diberikan penanganan yang tepat, apakah ada kemungkinan tanaman tersebut terinfeksi kembali?
Nama : Hilda Maria Magdalena Gele Muga
BalasHapusNIM : 2104060016
Kelas : Agroteknologi 4
Semester 2
Jika Suatu tanaman terinfeksi OPT dan sudah diberikan penanganan yang tepat, apakah ada kemungkinan tanaman tersebut terinfeksi kembali?
Nama:Elgandis santika uru
HapusNim:2104060058
Kelas:Agroteknelogi 4
Saya akan mncoba menjawab pertanyaan dari Hilda Maria Magdalena Gele Muga
Menurut saya dengan adanya penanganan OPT ini maka hasil dari produk pertanian akan lebih baik lagi. Akan tetapi jika OPT tersebut sudah dapat dikendalikan oleh pemerintah maupun petani sendiri maka untuk kedepannya lagi para petani harus bisa menjaga tanaman dari OPT agar tidak terjadi hal yang sama lagi..
Terimakasihh
Nama : Dominikus Darmiyanto
BalasHapusNim : 2104060057
Kelas: Agroteknologi 4
Semester: 2
Menurut saya dengan adanya upaya mengenai perlindungan tanaman dan pertanian yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia yang tertera dalam undang-undang dari Organisasime Pengganggu (OTP) dapat diharapkan agar hasil pertanian para petani di Indonesia dapat meningkat supaya dapat menunjang kebutuhan masyarakat yang semakin hari semakin meningkat.
Nama: Dionisia Fatima Rangung
BalasHapusNIM:2104060056
Kelas: Agroteknologi 4
Semester:2
Menurut saya cara yang baik dan benar untuk mengatasi hama penyakit pada tanaman yaitu, langkah pertama yang harus kita lalui atau kita lewati yaitu kita harus mengetahui terlebih dulu jenis penyakitnya apa baru kita menentukan cara pengendaliannya seperti apa dan jenis obatnya juga seperti apa.Terimakasih
BalasHapusNama: Hieronimus Eferistus Suhardi
Kelas: Agroteknologi 4
Semester:2
faktor apa yang mempengaruhi penyebabnya kerugian pada perlindungan tanaman?
Nama:Marselina Yohana Aku
BalasHapusKelas:Agroteknologi 4
Semester:2
Apakah setelah pemerintah menerapkan undang-undang masalah OTP di Indonesia bisa ditangani.Berikan contoh nyata pencegahan OTP pada suatu daerah berhasil ditangani disalah satu daerah di Indonesia setelah diterapkan undang -undang
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Yohanes Franyklino Neranai
BalasHapusSemester : 2
Kelas : Agroteknologi 4
Berbagai upaya telah dilakukan untuk melindungi tanaman dari kerusakan, gangguan, dan/atau kematian yang disebabkan oleh ketiga golongan OPT di atas. Meskipun demikian, produksi yang benar-benar dapat dicapai tetap saja lebih rendah daripada produksi yang seharusnya. Bagaimana tindak lanjut pemerintah setelah mengetahui beragam peraturan yang sudah dikeluarkan belum efisien?
Nama : Beniditus jerahu
BalasHapusSemester: 2
Kelas : Agroteknologi 4
Bagaimana cara mengatasi semua organisme yang dapat merusak,mengganggu kehidupan atau menyebabkan kematian tumbuhan?
Nama:Marselina yohana Aku
HapusNim:2104060089
Kelas:Agroteknologi 4
Menurut saya hal utama yang harus dilakukan adalah mencari tau dulu apakah organisme perusak ini termasuk dalam golongan hewan, patogen atau golongan tumbuhan. Dengan demikian setelah kita mengetahui organisme golongan apa yang menyerang tanaman kita maka kita bisa mengatasi organisme perusak ini dengan tepat sasaran menggunakan obat-obat pembasmi organisme tersebut sesuai golongan dan dengan dosis yang tepat sesuai kebutuhan
Nama: Paskalis Februarius Ruliarta
BalasHapusKelas: agroteknologi 4
Semester: 2
Bagaimana upaya mengatasi agar dalam penggunaan pestisida yang kita aplikasikan tidak dapat membuat berbagai organisme yang bermanfaat bagi tanaman ikut mati, melainkan hanya untuk OPT sasaran saja?
Nama : Shiddiqqie R.F Al Amin
HapusNIM : 2104060031
Kelas/Semseter : Agroteknologi 4/2
Menurut saya, sebaiknya kita menggunakan pestisita sesuai takarannya atau sesuai dosisnya supaya organisme yang bermanfaat bagi tanaman tidak ikut terbasmi. Dan juga kita bisa menggunakan pestisita yang ramah lingkungan, Yaitu pestisida yang terbuat dari bahan-bahan alami.
nama : Anjelia usatnesi
BalasHapusnim : 2104060048
kelas/semester : Agroteknologi 4/2
di sini saya ingin bertaya : jelaskan apa yang harus di lakukan jika pengendalian opt mengunakan pestisida y berlebihan yang bisa berakibat bukan hayah pada opt tersebut melaikan pada tanaman dan juga kelestarian lingkugan
Nama: Oswaldus Guerikus Taena
BalasHapusNIM: 2104060176
Kelas/ Semester: Agroteknologi 4/2
Bagaimana carah agar petani tidak dirugikan dalam berbagai upaya agar tanaman tidak diganggu, dirusak, atau dimatikan oleh berbagai organisasi lain.