Selamat Datang

Belajar Perlindungan Tanaman adalah situs yang dibuat untuk mendukung mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana mempelajari mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Blog ini dibuat sebagai sarana pembelajaran blended learning dan sebagai sarana pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Bila Anda adalah mahasiswa peserta mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman semester ganjil Tahun Ajaran 2021/2022, untuk melaksanakan perkuliahan daring Anda wajib membaca setiap materi kuliah dan melaksanakan petunjuk mengenai hal-hal yang harus dilakukan sebagaimana diberikan pada setiap materi kuliah.

Sabtu, 20 April 2019

5.2. Pengelolaan Program Perlindungan Tanaman: Identifikasi Masalah dan Tujuan, Perencanaan, serta Pelaksanaan dan Pemantauan

Print Friendly and PDF
Pada materi 5.1 telah dijelaskan bahwa PHT sebagai sistem perlindungan tanaman yang dilaksanakan di Indonesia sebenarnya adalah pengelolaan hama terpadu sehingga penerapannya seharusnya dilaksanakan sesuai dengan daur pengelolaan program. Pada materi tersebut telah diuraikan daur pengelolaan program yang tahap-tahapnya bisa berbeda bergantung pada pelaksana kegiatan, tetapi pada dasarnya terdiri atas penilaian masalah dan tujuan, perencanaan/perancangan kegiatan, pelaksanaan/pemantauan kegiatan, evaluasi kegiatan, perenungan/pembelajaran kegiatan, dan penyerahan kegiatan. Pada materi ini akan diuraikan secara lebih rinci mengenai penilaian masalah dan tujuan, perencanaan/perancangan kegiatan, pelaksanaan/pemantauan program. Uraian mengenai tahap lainnya akan diberikan pada materi selanjutnya.

5.2.1. MATERI KULIAH

5.2.1.1. Membaca Materi Kuliah
Sebagaimana telah diuraikan pada materi 5.1, perencanaan/perancangan program merupakan tahap yang penting dalam pengelolaan kegiatan perlindungan tanaman. Program perlindungan tanaman perlu direncanakan/dirancang dengan beberapa alasan, di antaranya adalah:
  1. Untuk memfokuskan upaya pada akar permasalahan perlindungan tanaman yang seringkali bukan sekedar permasalahan OPT, melainkan permasalahan kebijakan, keperdulian masyarakat, dsb.
  2. Menentukan dukungan para pihak terhadap pelaksanaan program, baik dukungan pemikiran, tenaga, sumberdaya, dsb. untuk digunakan bersama secara optimal
  3. Menentukan peringkat tujuan yang ingin dicapai, apakah sekedar mengatasi OPT (keluaran), mengurangi kehilangan hasil (hasil), atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat (sasaran)
  4. Menentukan cara mengukur keberhasilan program sehingga dapat dijadikan pelajaran pada tahap berikutnya
  5. Memperkirakan dampak positif dan dampak negatif yang akan terjadi dan mempersiapkan langkah-langkah pengelolaan dampak tersebut
  6. Untuk program pemerintah, perguruan tinggi, atau LSM atau instansi lain, sebagai bagian dari dokumen program yang diperlukan sebagai upaya untuk mewujudkan tatakelola yang baik (good governance).
Sebagaimana telah diuraikan pada materi 5.1, permasalahan perlindungan tanaman sebenarnya lebih daripada sekedar permasalahan OPT yang merupakan permasalahan hayati. Perlindungan tanaman memerlukan tenaga, waktu, dan biaya sehingga selain menyangkut permasalahan OPT juga permasalahan lain yang mungkin bisa menyebabkan kegiatan/tindakan perlindungan tanaman tidak dapat dilaksanakan. Permasalahan perlindungan tanaman berkaitan dengan permasalahan lain, di antaranya kemiskinan, ketimpangan hubungan laki-laki dan perempuan (gender), keterisolasian, akses pasar, dan sebagainya. Keterkaitan dengan berbagai permasalahan tersebut perlu dianalisis untuk menentukan mana yang merupakan permasalahan akar, batang, cabang, dan ranting, dan seterusnya. Untuk program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah atau instansi lainnya, analisis permasalahan perlu dilakukan juga untuk menentukan permasalahan akar, batang, cabang, dan ranting, dan seterusnya tersebut perlu dilakukan dengan melibatkan masyarakat karena masyarakat merupakan pihak yang nantinya akan terlibat dalam pelaksanaan program. Untuk program yang akan dilaksanakan oleh masyarakat sendiri, analisis permasalahan dapat dilakukan sendiri tetapi rencana kegiatan yang dihasilkan perlu diinformasikan kepada pemerintah. Analisis permasalahan dilakukan antara lain dengan teknik analisis pohon keputusan (decision-tree analysis). Setiap peserta diminta untuk mendaftarkan semua permasalahan yang dihadapi dan kemudian bersama-sama menggambarkan hubungan berbagai permasalahan ke dalam struktur akar, batang, cabang, ranting dan seterusnya, ibarat menggambar sebatang pohon, dengan menggunakan hubungan sebab-akibat sebagai dasar pertimbangan.

Setelah dilaksanakan analisis permasalahan, selanjutnya dilaksanakan analisis pemangku kepentingan program (program stakeholder analysis). Pemangku kepentingan program (program stakeholders) merupakan seluruh pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program, baik secara positif maupun negatif, individu maupun lembaga, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang. Pemangku kepentingan program mencakup penerima manfaat program (program beneficiaries), yaitu mereka yang menerima manfaat dari pelaksanaan program, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penerima manfaat terdiri atas kelompok sasaran program (program target groups), yaitu idividu atau lembaga yang nantinya terlibat langsung dalam pelaksanaan program, dan juga masyarakat bukan kelompok sasaran. Analisis pemangku kepentingan program diawali dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai pemangku kepentingan yang ada untuk selanjutnya dikelompokkan dan ditentukan kemungkinan kepentingan dan kemungkinan peran yang dapat diberikan oleh setiap kelompok pemangku kepentingan. Analisis pemangku kepentingan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, di antaranya adalah teknik diagram Venn untuk menentukan tumpang tindih kepentingan antar para pemangku kepentingan. Sesuai dengan karakteristik program perlindungan tanaman yang direncanakan/dirancang, mungkin tidak seluruh pemangku kepentingan perlu dilibatkan. Meskipun demikian, pemangku kepentingan yang tidak dapat dilibatkan perlu juga diidentifikasi.

Setelah permasalahan akar, batang, cabang, ranting dan seterusnya berhasil diidentifikasi dan pemangku kepentingan berhasil dikelompokkan dan ditentukan perannya maka langkah berikutnya adalah penentuan tujuanyang ingin dicapai melalui pelaksanaan program perlindungan tanaman yang akan disusun/dirancang. Sebagaimana telah disinggung pada materi sebelumnya, tujuan suatu rencana/rancangan program, termasuk program perlindungan tanaman, terdiri atas struktur hierarkis sebagai berikut:
  • Keluaran (output), merupakan produk langsung dan nyata yang dicapai melalui pelaksanaan satu aktivitas tertentu
  • Hasil (outcome), merupakan produk lanjutan yang dicapai secara keseluruhan, langsung maupun tidak langsung, sebagai konsekuensi dari tercapainya sejumlah keluaran dari pelaksanaan beberapa aktivitas, dan 
  • Sasaran (goal), merupakan produk yang memberikan kontribusi terhadap tujuan sektoral tertentu atau tujuan nasional yang berkontribusi secara jangka panjang dan merupakan konsekuensi dari tercapainya sejumlah hasil.
Keluaran bersifat atributif, artinya keluaran yang dicapai sepenuhnya merupakan akibat dari pelaksanaan aktivitas tertentu. Pada pihak lain, hasil, dan lebih-lebih sasaran, bersifat kontributif, artinya banyak faktor lain juga berperan, sehingga bukan seluruhnya merupakan produk program yang dilaksanakan. Penentuan keluaran, hasil, dan sasaran program perlindungan tanaman dilakukan dengan menggunakan teknik analisis pohon tujuan (solution-tree analysis, objectives-tree analysis) yang pelaksanaannya mirip dengan penentuan pohon permasalahan. Dalam hal ini, penyelesaian permasalahan cabang/ranting dilakukan untuk mencapai keluaran, penyelesaian permasalahan batang untuk mencapai hasil, dan penyelesaian permasalahan akar untuk mencapai sasaran.

Setelah dihasilkan pohon tujuan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis strategis untuk menentukan prioritas hasil dan keluaran tertentu yang perlu didahulukan dibandingkan dengan hasil dan keluaran lainnya. Prioritas ditentukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain seberapa mendesak suatu masalah perlu ditangani, risiko dampak merugikan yang dapat ditimbulkan oleh suatu masalah bila tidak ditangani, sumberdaya yang dimiliki, dan sebagainya, dalam rentang waktu tertentu. Pada umumnya suatu program perlindungan tanaman terdiri atas hanya satu sasaran, setiap sasaran terdiri atas beberapa hasil, dan setiap hasil terdiri atas beberapa keluaran. Penentuan prioritas mula-mula dilakukan terhadap hasil dan kemudian dari hasil yang ditetapkan sebagai prioritas, ditentukan keluaran prioritas dan dari setiap keluaran prioritas ditentukan aktivitas prioritas. Penentuan prioritas dapat dilakukan dengan memberikan skor berdasarkan atas setiap kriteria yang digunakan untuk menentukan prioritas.

Hierarki tujuan dan aktivitas yang telah berhasil ditentukan selanjutnya perlu dituangkan ke dalam dokumen rencana/rancangan kegiatan. Dalam perencanaan/perancangan program yang menggunakan pendekatan kerangka kerja logis, dokumen rencana/rancangan kegiatan dituangkan dalam bentuk matriks kerangka kerja logis (logical framework matrix). Contoh format matriks kerangka kerja logis disajikan pada Gambar 1. Sebagai catatan, dalam mekanisme perencanaan pemerintah, indikator sasaran disebut Indikator Kinerja Utama (IKU) dan indikator sasaran disebut Indikator Kinerja Kegiatan (IKK).

Gambar 1 .Contoh format matrik kerangka kerja logis 

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, keluaran, hasil, dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan rencana/rancangan program perlindungan tanaman dituliskan uraiannya pada kolom uraian, demikian juga dengan kegiatan yang perlu dilakukan untuk memperoleh keluaran tertentu. Kolom indikator diisi dengan ukuran yang akan digunakan untuk menentukan capaian. Indikator dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan, ‘Bagaimana saya dapat mengetahui apakah sesuatu yang saya rencanakan benar-benar terjadi?’ Indikator sedapat mungkin memenuhi kriteria SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Timely), artinya spesifik, dapat diukur, dapat dilaksanakan, relevan, dan tepat waktu. Misalnya, untuk tujuan meningkatkan kemampuan PPL memberikan penyuluhan, disebutkan PPL akan dilatih kapan, di mana dilatih, berapa banyak, oleh siapa, materi apa yang disiapkan, berapa banyak, kapan harus sudah siap, kapan PPL mulai bertugas, bagaimana pengaturannya, dan sebagainya.

Kolom cara verifikasi diisi dengan cara mengukur apakah indikator telah, belum, atau tidak dapat dicapai dan cara pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk pengukuran indikator. Misalnya, untuk tujuan meningkatkan penyuluhan, cara verifikasi adalah melalui pemeriksaan daftar hadir, pemeriksaan materi penyuluhan, mengikuti proses pelaksanaan sekolah lapang yang dilaksanakan PPL, dan sebagainya. Terakhir, kolom asumsi diisi dengan kondisi eksternal apa yang harus dipenuhi agar keluaran dapat diperoleh dari kegiatan, hasil dapat diperoleh dari sasaran, dan sasaran dapat diwujudkan dari hasil. Asumsi merupakan penyataan JIKA dalam logika JIKA-MAKA sedemikian sehingga JIKA asumsi dipenuhi dalam pelaksanaan kegiatan MAKA keluaran akan diperoleh dan seterusnya. Untuk tujuan meningkatkan penyuluhan, asumsi yang perlu dicantumkan misalnya adalah anggaran yang diajukan pemerintah disetujui oleh DPRD.

Setelah rencana program perlindungan tanaman tersusun dalam format matriks kerangka kerja logis maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana anggaran biaya (RAB) dan mengajukan RAB yang telah disusun ke instansi penyedia anggaran. RAB disusun secara rinci untuk setiap aktivitas dalam bentuk Kerangka Acuan Kerja (KAK) Aktivitas. Setelah RAB disetujui dan anggaran biaya dapat dicairkan maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan dan pemantauan program. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan program perlindungan tanaman adalah sebagai berikut:
  • Membentuk tim pelaksana program perlindungan tanaman yang akan dilaksanakan disertai dengan pembagian tugas yang jelas
  • Memastikan telah tersedia rencana kerja (work plan) dan rencana pemantauan (monitoring plan) untuk setiap aktivitas yang akan dilaksanakan
  • Menentukan kawasan pelaksanaan program, jenis OPT dan jenis tanaman yang menjadi sasaran program perlindungan tanaman yang dilaksanakan, serta karakteristik petani yang menjadi kelompok sasaran program
  • Menentukan cara pengendalian OPT yang akan digunakan dan memastikan keterseiaan prasarana dan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan cara pengendalian tersebut
  • Menentukan cara pengadaan barang dan jasa yang diperlukan untuk melaksanakan setiap aktivitas program perlindungan tanaman yang dilaksanakan
  • Menentukan dokumen yang diperlukan dalam pelaksanaan program, misalnya dokumen mengenai informasi spesies OPT sasaran dan dokumen mengenai cara pengendalian yang akan digunakan, dan cara penyiapan dokumen yang diperlukan
  • Menentukan cara mengkomunikasikan program dengan kelompok sasaran dan dengan para pemangku kepentingan lainnya.
Bersamaan dengan pelaksanaan program juga perlu dilakukan pemantauan program perlindungan tanaman yang dilaksanakan. Pemantauan dilakukan terutama pada tataran indikator aktivitas dan indikator keluaran dengan mengacu kepada yang telah ditetapkan dalam matriks kerangka kerja logis rencana program perlindungan tanaman yang dilaksanakan. Namun bergantung pada struktur matriks kerangka kerja logis yang digunakan dalam rencana program, pemantauan juga dapat dilakukan terhadap indikator yang disebut hasil antara (intermediate outcome) sebagaimana yang diuraikan sebagai contoh dalam Linking regional pest management activities to outcomes: a template for using intervention logic models in regional pest management strategies dan Outcome monitoring of pest management sebagai laporan perjanjian kerja Landcare Research untuk Hawke's Bay Regional Council, New Zealand

5.2.1.2. Mengunduh dan Membaca Pustaka Daring
Silahkan mengklik setiap tautan yang diberikan pada materi kuliah ini dan mengunduh pustaka yang disediakan dari halaman Pustaka Daring dan tautan (link) yang disediakan pada setiap materi kuliah lalu membaca bagian dari pustaka yang berkaitan dengan materi kuliah ini. Mahasiswa wajib menyampaikan judul dan isi buku/bab buku/situs yang telah dibaca terkait dengan materi kuliah ini melalui Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas.

5.2.2. TUGAS KULIAH

5.2.2..1. Mendiskusikan dengan Cara Menyampaikan dan/atau Menanggapi Komentar
Setelah membaca materi kuliah, silahkan buat minimal satu pertanyaan dan atau komentar mengenai materi kuliah. Buat pertanyaan secara langsung tanpa perlu didahului dengan selamat pagi, selamat siang, dsb., sebab belum tentu akan dibaca pada jam sesuai dengan ucapan selamat yang diberikan. Ketik pertanyaan atau komentar secara singkat tetapi jelas, misalnya "Mohon menjelaskan apakah memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pendekatan ilmiah mempunyai kelebihan dan kelemahan". Pertanyaan dan/atau komentar diharapkan ditanggapi oleh mahasiswa lainnya dan setiap mahasiswa wajib menanggapi minimal satu pertanyaan dan/atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Pertanyaan dan/atau komentar maupun tanggapannya disampaikan paling lambat pada Kamis, 27 April 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.

5.2.2.2. Mendiskusikan dengan Cara Membagikan Materi Kuliah
Setelah membaca materi kuliah, silahkan bagikan materi kuliah melalui media sosial yang dimiliki disertai dengan mencantumkan status tertentu, misalnya "Saya sekarang sudah tahu bahwa ternyata pengetahuan terdiri atas beberapa macam ... dst." Untuk membagikan lauar klik tombol Beranda dan kemudian klik tombol pembagian memalui media sosial dengan mengklik tombol media sosial yang tertera di sebelah kanan judul materi kuliah. Jika media sosial yang dimiliki tidak tersedia dalam ikon yang ditampilkan, klik ikon paling kanan untuk membuka ikon media sosial lainnya. Materi kuliah dibagikan paling lambat pada Kamis, 27 April 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.

5.2.2.3. Mengerjakan Latihan Pembelajaran Kasus
silahkan lanjutkan mengerjakan latihan pembelajaran kasus yang diberikan pada materi kuliah 5.1 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Berdasarkan pada bagan alir hubungan antar masalah yang sudah dibuat ketika mengerjakan latihan pembelajaran kasus pada materi kuliah 5.1, tentukan minimal tiga masalah kunci. Suatu masalah ditetapkan sebagai masalah kunci jika masalah tersebut mempunyai banyak hubungan dengan masalah lain.
  2. Untuk mengatasi setiap masalah kunci penyenaran penyakit darah, tentukan 3-5 kegiatan yang perlu dilakukan oleh pemerintah bersama dengan petani dan pihak terkait lainnya untuk mengendalikan penyebaran penyakit darah. Dari setiap kegiatan tentukan keluaran (output) yang diharapkan dicapai dan dari keluaran-keluaran yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan untuk mengatasi satu masalah kunci tentukan satu hasil (outcome) yang diharapkan dapat dicapai.
  3. Tentukan sasaran (impacts) yang akan dicapai dengan menggabungkan hasil Ioutput) yang telah ditentukan pada langkah 2 dan kemudian buat rencana pengendalian penyebaran penyakit darah pada tanaman pisang dalam bentuk matriks kerangka kerja logis dengan terlebih dahulu mengunduh file matriks kerangka kerja logis dan kemudian mengisi uraian kegiatan, keluaran, hasil, dan sasaran pada sel yang sesuai. Perencanaan seharusnya dilakukan secara bersama dengan melibatkan pemerintah, petani, dan para pihak terkait melalui diskusi kelompok fokus. Namun karena dalam latihan pembelajaran kasus ini diskusi kelompok fokus tidak mungkin dilaksanakan, dalam menyusun kegiatan dalam kerangka kerja logis perhatikan keemampuan pemerintah kabupaten, petani, dan pihak terkait dalam melaksanakan setiap kegiatan yang direncanakan.
Catat hasil pengamatan, wawancara, dan diskusi kelompok untuk disampaikan sebagai bagian dari Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas materi kuliah ini.

5.2.3. ADMINISTRASI MELAKSANAKAN KULIAH

Untuk membuktikan telah melaksanakan perkuliahan daring materi kuliah ini, Anda wajib mengakses, menandatangani presensi, dan mengumpulkan tugas di situs SIADIKNONA. Sebagai cadangan, silahkan juga menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan berikut ini: 
  1. Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Sabtu, 22 April 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikkan telah menandatangani daftar hadir; dan
  2. Memasukkan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Kamis, 27 April 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikan bahwa laporan sudah masuk.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan memasukkan Daftar Hadir Melaksanakan Perkuliahan Daring dan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas akan ditetapkan sebagai tidak melaksanakan kuliah.

**********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan: 28 Maret 2019

Creative Commons License
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.

5 komentar:

  1. Terimakasi pak atas materi yang di berikan
    Saya ingin bertanya apa saja yang termasuk indikator aktivitas dan indikator keluaran tolong di jelaskan.

    BalasHapus
  2. Saya setuju dengan Perencanaan/perancangan merupakan bagian dari pengelolaan kegiatan/program perlindungan tanaman yang perlu dilaksanakan agar kegiatan/program perlindungan tanaman yang direncanakan benar-benar dapat terpadu. Karena, tanpa adanya sebuah perencanaan yang baik maka suatu kegiatan atau usaha yg kita lakukan tidak barjalan dengan sebaiknya. Oleh sebab itu kita perlu melakukan perencanaan sebelum malaksanakan kegiatan

    BalasHapus
  3. Apakah yang paling membedakan antara indikator kinerja utama dan indikator kinerja kegiatan?

    BalasHapus
  4. faktor apa saja yang berperan pada pihak lain, hasil dan lebih-lebih sasaran, yang bersifat kontributif.

    BalasHapus

  5. Gabung bersama kami ebobet.
    kami tidak takut anda menang, yang kami takut anda tidak mau bergabung bersama kami...

    Berikut promo" kami :

    Bonus Member Slots 100%

    Bonus Sportsbook 100%

    Bonus member baru 20%

    Bonus Harian 3%

    Cashback 10%

    Rollingan Live Casino 1%

    BalasHapus