Selamat Datang

Belajar Perlindungan Tanaman adalah situs yang dibuat untuk mendukung mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana mempelajari mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Blog ini dibuat sebagai sarana pembelajaran blended learning dan sebagai sarana pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Bila Anda adalah mahasiswa peserta mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman semester ganjil Tahun Ajaran 2021/2022, untuk melaksanakan perkuliahan daring Anda wajib membaca setiap materi kuliah dan melaksanakan petunjuk mengenai hal-hal yang harus dilakukan sebagaimana diberikan pada setiap materi kuliah.

Jumat, 28 September 2018

2.2. Beragam OPT Golongan Patogen: Jenis OPT Golongan Patogen dan Penyakit Tanaman yang Disebabkan

Print Friendly and PDF
OPT golongan patogen merupakan salah satu golongan OPT, selain OPT golongan hewan dan OPT golongan tumbuhan. OPT golongan patogen terdiri atas folongan fungi, prokaryota, dan virus. Namun berbeda dengan OPT golongan hewan yang mengganggu, merusak, dan/atau mematikan tanaman dengan cara memakan, fungi, prokaryota dan virus mengganggu, merusak, dan/atau mematikan tanaman menginfeksi sehingga tanaman menjadi sakit. Dalam hal kemampuannya menginfeksi tanaman, fungi, prokaryota dan virus digolongkan sebagai patogen tumbuhan (plant pathogen). Penyakit tanaman yang timbul sebagai akibat infeksi oleh jamur, bakteri, atau virus patogenik tersebut 
menimbulkan gejala penyakit (disease symptoms) dan tanda patogen (pathogen signs).

2.2.1. MATERI KULIAH

2.2.1.1. Membaca Materi Kuliah
Golongan Organisme Patogenik pada Tanaman
Domain Organisme
Seluruh organisme di bumi sedemikian banyak sehingga untuk mempelajarinya sebagai OPT perlu dipahami terlebih dahulu penggolongannya. Penggolongan organisme berubah seiring dengan kemajuan dalam bidang biologi. Pada 1990, Woese, Kandler, dan Wheelis mengusulkan agar seluruh organisme digolongkan menjadi 3 domain, yaitu: Archaea, Bacteria, and Eukarya. Organisme pada ketiga domain tersebut berevoluasi dari satu nenek moyang terakhir bersama (last common universal ancestor, LUCA) sejak 3.5sampai 3.8 milyar tahun lalu. Setelah melalui proses evolusi (evolution) yang sangat panjang, berbagai organisme dalam domain Eukarya, domain yang mencakup seluruh organisme hewan, tumbuhan, algae, dan jamur (fungi), banyak di antara jenisnya sekarang merupakan organisme pengganggu tanaman. 


Gambar 2.2.1.
Tiga domain organisme yang diusulkan Woese, Kandler, dan Wheelis (1990): Archaea, Bacteria, dan Eukarya (Eukaryota)

Setelah mengetahui domain OPT golongan hewan, perlu dipelajari biologi dan penggolongannya lebih lanjut. Bagi yang ketika di sekolah menengah tidak belajar di SMA jurusan IPA, sebaiknya terlebih dahulu membaca buku-buku pengantar mengenai biologi misalnya Biology: How Life Works, evolusi misalnya Evolution: A Very Short Introduction, dan klasifikasi misalnya Biological Classification -- A Philosophical Introduction. Evolusi menjadikan organisme menjadi sangat beranekaragam seperti sekarang ini. Evolusi pula yang menjadikan banyak jenis organisme menjadi organisme pengganggu tumbuhan.

Setelah membaca buku-buku pengantar untuk menyegarkan kembali ingatan mengenai biologi, selanjutnya silahkan Plant Protection 1: Pests, Diseases, and Weeds, Sub-bab Fungal Diseases, Bacterial Diseases, dan Virus and Virus-Like Diseases untuk mempelajari golonganorganisme yang berisiko menjadi OPT golongan patogen.

1. Domain Eukarya: Kerajaan Fungi
Sebelum melanjutkan membaca, silahkan terlebih dahulu mengunduh dan membaca buku Fungi: A Very Short Introduction, The Kingdom of Fungi, Introduction to Fungi, dan Plant Pathogenic Fungi and Oomycetes: Methods and Protocols. Sebagian besar penyakit tumbuhan disebabkan oleh fungi. Golongan fungi patogenik memiliki anggota yang sangat beragam, oleh karena itu kehadiran fungi patogenik perlu diwaspadai. Fungi merupakan kelompok organisme berinti sejati, berspora dan umumnya berproduksi secara seksual dan aseksual. Fungi berukuran mikroskopik hingga makroskopik, bersel tunggal hingga multiseluler, membentuk struktur negatif berbentuk benang (miselium) yang bersepta atau tidak bersepta, kadang-kadang membentuk talus yang uniseluler misalnya Synchytrium spp. dan Saccharamyces spp. atau membentuk plasmodium seperti Plasmodiophora brassica. Setiap tubuh fungi (spora, miselium, plasmodium dan badan buah) berpotensi untuk tumbuh membentuk fungi lengkap. 

Fungi tidak mempunyai klorofil atau pigmen fotosintetik lainnya sehingga harus hidup sebagai heterotrof, yaitu memperoleh energi dengan mengoksidasi bahan organik. Bahan organik yang diperlukannya tersebut diperoleh melalui dua cara hidup:
  • Parasitik, yaitu memperoleh makanan dari sel hidup mahluk lain sebagai inangnya dan 
  • Saprofitik, yaitu memperoleh makanan dari sel yang terlebih dahulu dimatikan dengan menggunakan senyawa kimia tertentu yang dilepaskan ke jaringan inangnya. 
Kedua cara hidup tersebut tidak berkaitan langsung dengan status fungi sebagai patogen tumbuhan. Fungi parasitik tertentu yang derajat parasitasinya sangat lemah dapat tidak berstatus sebagai patogen tumbuhan. Sebaliknya, banyak fungi saprofitik yang derajat saprofitasinya sangat kuat berstatus sebagai patogen tumbuhan.

Fungi berkembangbiak secara aseksual (tanpa perkawinan) maupun secara seksual (melalui perkawinan), tetapi sejumlah spesies fungi baru diketahui atau pada umumnya berkembang biak hanya secara aseksual. Perkembangbiakan secara aseksual terjadi melalui:
  1. Fragmentasi hifa, yaitu pemutusan hifa secara transfersal menghasilkan sel yang kemudian dapat berkembang menjadi hifa untuk membentuk miselium baru: (a) oidia atau artrospora, fragmen hifa yang dihasilkan. bila fragmentasi terjadi di tengah hifa tanpa disertai dengan penebalan dinding dan (b) klamidospora, fragmen hifa yang dihasilkan bila terjadi secara terminal dan disertai dengan penebalan dinding hifa.
  2. Pembelahan talus uniseluler, yaitu melalui pembentuk sekat pemisah di bagian tengah sel yang membelah secara mitosis menjadi dua sel yang masing-masing berdiri sendiri.
  3. Pertunasan, yaitu pembentukan sel melalui pembelahan mitosis tetapi sel baru yang dihasilkan tidak terpisah dari sel induknya.
  4. Pembentukan spora aseksual, yaitu melalui pembentukan organ khusus yang terdiri atas dua tipe spora aseksual: (a) sporangiospora, yang dibentuk di dalam organ menyerupai kantong (disebut sporangia) pada ujung hifa pendukung (disebut sporangiofora). Sporangiospora dapat tidak dilengkapi dengan alat gerak (aplanospora) atau dilengkapi dengan alat gerak (planospora) dan (b) konidia, yang dibentuk melalui segmentasi hifa pendukung konidia atau berkembang secara eksogenus pada hifa pendukung konidia (konidiofora). Bila terbentuk melalui segmentasi maka yang dihasilkan adalah talospora dan bila secara eksogenus maka yang terbentuk adalah konidiospora.
Mengingat sejumlah spesies fungi baru diketahui atau pada umumnya berkembang biak hanya secara aseksual maka spesies fungi semacam itu diberi nama ilmiah tersendiri dan dahulu diklasifikasi ke dalam satu divisi tersendiri, yaitu Deuteromycota atau Fungi Imperfecti. Atas dasar kemampuan berkembang biak hanya secara aseksual atau secara aseksual dan seksual, fungi dibedakan menjadi dua fase (morf, morph):
  • Anamorf (anamorph): fase reproduktif aseksual, mempunyai nama ilmiah tersendiri yang disebut nama anamorf
  • Teleomorf (teleomorph): fase reproduktif seksual, mempunyai nama ilmiah tersendiri yang disebut nama teleomorf
Satu spesies fungi yang membentuk beberapa anamorf disebut sinanamorf (synanamorph), spesies anamorf dan teleomorf sebagai satu kesatuan disebut holomorf (holomorph). Dengan sistem ini, satu spesies fungi dapat mempunyai dua nama benar (correct name), yaitu nama anamorf dan nama teleomorf, sehingga sangat membingungkan. Oleh karena itu, atas dasar keputusan the International Botanical Congress di Melbourne pada July 2011 yang menerima prinsip "satu fungi, satu nama ("one fungus, one name") maka sejak 1 Januari 2013 satu spesies fungi hanya boleh memiliki satu nama. Permasalahannya adalah nama mana yang diakui sebagai nama diterima (accepted name), apakah nama anamorf atau nama teleomorf. Untuk mengetahu hal ini, dilahkan periksa Spesies Fungorum atau the Centraalbureau voor Schimmelcultures.

Dahulu fungi dikategorikan sebagai bagian dari kerajaan tumbuhan. Namun kini fungi ditetapkan sebagai kerajaan tersendiri, yaitu kerajaan Fungi. Klasifikasi fungi kini mengalami perubahan sangat drastis sebagai akibat dari diterimanya sistem klasifikasi filogenetik. Saat ini terdapat tiga sistem klasifikasi yang berbeda, terutama dalam kaitan dengan organisme menyerupai fungi (fungus-like organisms), yaitu organisme yang dikategorikan sebagai Aphelida (Aphelidiomycota)(A) – Rozellomycota (Rozellida/Cryptomycota/Rozellosporidia)(R) – Microsporidia (M), ketiganya disingkat ARM (Opisyhosporidia). Sistem I menurut Karpov et al. (2014) menempatkan ARM sebagai superfilum dengan nama Opisthosporidia dan mengklasifikasikannya sebagai kerabat dekat fungi. Sistem II menurut Bass et al. (2018), sama seperti sistem I, kecuali menyisakan hanya Rozella dalam kelompok R dan memindahkan yang lainnya ke dalam kelompok M. Sistem III menurut Tedersoo et al. (2018), Wijayawardene et al. (2018), dan Wijayawardene et al. (2020), mengklasifikasikan ARM ke dalam kerajaan fungi dan menggabungkan filum Microsporidia ke Rozellomycota. Berdasarkan sistem III, fungi diklasifikasikan ke dalam filum/divisi sebagai berikut (disusun secara alfabetis, dengan akhiran nama filum/divisi -mycota):
  1. Aphelidiomycota
  2. Ascomycota dan Ascomycota genera incertae sedis
  3. Basidiobolomycota
  4. Basidiomycota dan Basidiomycota genera incertae sedis
  5. Blastocladiomycota
  6. Calcarisporiellomycota
  7. Caulochytriomycota
  8. Chytridiomycota dan Chytridiomycota genera incertae sedis
  9. Entomophthoromycota
  10. Entorrhizomycota
  11. Glomeromycota 
  12. Kickxellomycota
  13. Monoblepharomycota
  14. Mortierellomycota
  15. Mucoromycota dan Mucoromycota genus incertae sedis 
  16. Neocallimastigomycota
  17. Olpidiomycota
  18. Rozellomycota (termasuk Microsporidiomycota) dan Rozellomycota genera incertae sedis
  19. Zoopagomycota  
Hubungan filogenetik filum/divisi fungi tersebut di atas adalah sebagaimana pada gambar berikut ini. Dalam klasifikasi filogenetik ini, filum/divisi Zoopagomycota ditempatkan sebagai subfilum/subdivisi dalam filum Zoopagomycotina yang berstatus incertae cedis dalam filum/divisi Kickxellomycota.
Gambar 2.2.2. Klasifikasi filogenetik fungi (klik untuk memperbesar)

Jumlah spesies fungi sangat banyak dan banyak di antaranya berstatus sebagai OPT penting pada berbagai jenis tumbuhan. Draft daftar panjang nama benar jamur patogenik tumbuhan telah dibuat berdasarkan atas USDA ARS Systematic Mycology and Microbiology Laboratory Fungal Databases (SMML). Berdasarkan hasil survei terhadap 495 peneliti internasional yang masing-masing diminta untuk memeringkatkan 3 spesies jamur patogenik tumbuhan paling penting, Dean et al. (2012) mempublikasikan 10 spesies fungi sebagai Top Ten Plant Pathogenic Fungi sebagai berikut: (1) Magnaporthe oryzae (blast pada padi); (2) Botrytis cinerea (busuk abu-abu pada lebih dari 200 tanaman); (3) Puccinia spp. (karat pada gandum); (4) Fusarium graminearum (hawar malai pada gandum); (5) Fusarium oxysporum (busuk pembuluh angkut banyak tanaman); (6) Blumeria graminis (tepung pada serealia); (7) Mycosphaerella graminicola (blotch pada gandum); (8) Colletotrichum spp. (antraknose pada banyak tanaman); (9) Ustilago maydis ()gosong pada jagung); (10) Melampsora lini (karat pada flax dan linseed), dengan dua spesies yang hampir masuk 10 besar, yaitu Phakopsora pachyrhizi (karat kedelai) dan Rhizoctonia solani (rebah kecambah).

2. Domain Eukarya: Kerajaan Chromista, Kelas Oomycetes
Sebelum melanjutkan membaca, silahkan terlebih dahulu mengakses dan membaca artikel jurnal Introduction to OomycetesWhy are Phytophthora and other Oomycota not true Fungi?Phylogeny and evolution of plant pathogenic oomycetes—a global overview, serta mengunduh dan membaca buku Plant Pathogenic Fungi and Oomycetes: Methods and Protocols. Perubahan mendasar dalam klasifikasi fungi mutakhir ini adalah dikeluarkannya oraganisme yang sebelumnya dikenal sebagai fungi Oomycetes dari kerajaan fungi. Kini organisme serupa fungi Oomycetes tersebut digabungkan sebagai kelas Oomycetes dalam filum Gyrista, infra-kerajaan atau super-filum Heterokonta (straminopiles), dan kerajaan Chromista. Bersama-sama dengan infra-kerajaan atau super-filum Alveolata dan Rhizaria, infra-kerajaan atau super-filum Heterokonta (straminopiles) merupakan bagian dari supergroup SAR. Supergroup SAR bersama dengan supergroup Telonemia merupakan bagian dari megagroup TSAR (Telonemia, straminopiles, alveolates, dan Rhizaria). Menurut Ruggiero et al. (2015) dan Silar (2016), Oomycetes terdiri atas ordo dan famili sebagai berikut:
  • Haptoglossales, famili Haptoglossaceae
  • Eurychasmales, famili Eurychasmataceae
  • Haliphthorales, famili Haliphthoraceae
  • Olpidiopsidales, famili Sirolpidiaceae, Pontismataceae, dan Olpidiopsidaceae
  • Atkinsiellales, famili Atkinisellaceae dan Crypticolaceae
  • Saprolegniales, famili Achlyaceae, Verrucalvaceae, dan Saprolegniaceae (Leptolegniaceae)
  • Leptomitales, famili Leptomitaceae (Apoodachlyellaceae) dan Leptolegniellaceae (Ducellieriaceae)
  • Rhipidiales, famili Rhipidiaceae 
  • Albuginales, famili Albuginaceae
  • Peronosporales, famili Salisapiliaceae, Pythiaceae (Pythiogetonaceae, Lagenaceae, Lagenidiaceae,  Peronophythoraceae, Myzocytiopsidaceae), dan Peronosporaceae (Sclerosporaceae)
Di antara organisme kelas Oomycetes, jenis yang menurut Fry & Grünwald (2010) merupakan patogen yang sangat merusak tanaman adalah: Phytophthora infestans (Mont.) de Bary, penyebab penyakit hawar lambat pada kentang, Phytophthora cinnamomi Rands, penyebab penyakit busuk akar Phytophthora pada beraneka tanaman, Phytophthora ramorum, penyebab penyakit mati mendadak pada tumbuhan oak, penyakit hawar Ramorum, dan penyakit mati pucuk, Plasmopara viticola (Berk. & M.A. Curtis) Berl. & de Toni, penyebab penyakit tepung pada anggur, Sclerophthora rayssiae var. zeae, penyakit bulai berjalur coklat pada jagung, Peronosclerospora philippinensis, penyakit bulai filipina pada jagung, sorgum, dan beraneka tanaman golongan rumput (Poaceae), Pythium aphanidermatum dan P. ultimum, penyebab penyakit busuk biji, rebah kecambah, dan busuk akar, dan Aphanomyces euteiches, penyebab penyakit busuk akar Aphanomyces pada tanaman legum.

3. Domain Bacteria dan Archaea
Sebelum melanjutkan membaca, silahkan terlebih dahulu mengunduh dan membaca buku Bacteria: A Very Short Introduction, Fundamentals of Bacterial Plant Pathology, dan Phytopathogenic Bacteria and Plant Diseases. Organisme dalam domain Bacteria dan Archaea sebelumnya lazim dikenal sebagai prokaryota, yaitu organisme uniseluler dengan inti sel tidak berdingding inti, tidak mempunyai mitokondria, dan organela berdinding lainnya. Ketika pada 1990, Woese, Kandler, dan Wheelis mengusulkan agar organisme dipilah menjadi 3 domain: Archaea, Bacteria, and Eukarya, prokaryota terbagi menjadi domain Archaea dan domain Bacteria.
Gambar 2.2.3. Hubungan filogenetik 3 domain organisme: Archaea (hijau), Bacteria (biru), dan Eucarya (merah). LUCA adalah Last Universal Common Ancestor

Bakteri merupakan kerajaan organisme uniseluler yang ukurannya jauh lebih kecil dari spora fungi, bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri, tidak memiliki inti sejati dan membran inti. Pembelahan inti dapat terjadi dalam waktu yang sangat singkat sehingga dalam 24 jam satu sel bakteri dapat berproduksi hingga 17 x 106 sel. Bentuk bakteri bulat, silindris/batang, spiral atau koma. Bakteri mempunyai struktur yang sangat kompleks bila dibandingkan dengan ukurannya, mempunyai dinding yang tipis, agak kaku dan keras kecuali membran sitoplasma yang berada di dalam sel. Beberapa jenis bakteri dapat membentuk spora yang tahan terhadap suhu tinggi dan kekeringan atau keadaan inang yang tidak menguntungkan bagi perkembangan bakteri. Spora bakteri berbeda dengan spora fungi yang dibentuk untuk perbanyakan. Spora bakteri dapat terbentuk di ujung, tengah atau subterminal dari sel. Beberapa bakteri memiliki flagel yang memungkinkannya untuk bergerak dalam film air. Jumlah dan posisi flagel ada beberapa macam yaitu monotrichous (satu flagel di ujung sel), lopotrichous (dua atau lebih flagel di satu ujung sel),  amphitrichous (satu atau lebih flagel di kedua ujung sel), dan peritrichous (flagel tersebar di seluruh permukaan sel. Di antara golongan bakteria, mikoplasma adalah bakteri tanpa dinding sel yang terdapat dalam pembuluh tapis, hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron, dan tidak dapat dibiakkan dalam medium buatan kecuali genus spiroplasma, menyebabkan penyakit dengan gejala penyakit kerdil, daun menguning atau memerah, proliferasi  tunas dan akar, kemunduran pertumbuhan, dan kematian tumbuhan.

Menurut All-Species Living Tree ProjectSayers et al. (2016) dan Euzéby (2016), domain Bacteria diklasifikasikan ke dalam filum dan kelas sebagai berikut:
  1. Filum Actinobacteria, 6 kelas: Acidimicrobiia, Actinobacteria, Coriobacteriia, Nitriliruptoria, Rubrobacteria, dan Thermoleophilia
  2. Filum Aquificae, 1 kelas: Aquificae
  3. Filum Armatimonadetes, 3 kelas: Armatimonadia, Chthonomonadetes, dan Fimbriimonadia
  4. Filum Bacteroidetes, 8 kelas: Bacteroidia, Balneolia, "Chitinophagia", Cytophagia, Flavobacteriia, Rhodothermia, "Saprospiria", dan Sphingobacteriia
  5. Filum Chlamydiae, 1 kelas: Chlamydiae
  6. Filum Chlorobi, 2 kelas: Chlorobia dan Ignavibacteria
  7. Filum Chloroflexi, 8 kelas: Anaerolineae, Ardenticatenia, Caldilineae, Chloroflexia, Dehalococcoidia, Ktedobacteria, Thermomicrobia, dan Thermoflexia
  8. Filum Chrysiogenetes, 1 kelas: Chrysiogenetes
  9. Filum Cyanobacteria, 2 kelas: Gloeobacteria dan Phycobacteria
  10. Filum Deferribacteres, 1 kelas: Deferribacteres
  11. Filum Deinococcus-Thermus, 1 kelas: Deinococci
  12. Filum Dictyoglomi, 1 kelas: Dictyoglomi
  13. Filum Elusimicrobia, 3 kelas: "Blastocatellia", Elusimicrobia, dan "Endomicrobia"
  14. Flum Fibrobacteres, 3 kelas: "Chitinispirillia", Chitinivibrionia, dan Fibrobacteres
  15. Filum Firmicutes, 5 kelas: Erysipelotrichia, Thermolithobacteria, Tissierellia, Bacilli, dan Clostridia
  16. Filum Fusobacteria, 1 kelas: Fusobacteria
  17. Filum Gemmatimonadetes, 2 kelas: Gemmatimonadetes dan Longimicrobia
  18. Filum Lentisphaerae, 2 kelas: Lentisphaeria dan Oligosphaeria
  19. Filum Nitrospirae, 1 kelas Nitrospiria
  20. Filum Planctomycetes, 2 kelas: Phycisphaerae dan "Planctomycetia"
  21. Filum Proteobacteria, 8 kelas: Acidobacteria, Holophagae, Solibacteres, Alphaproteobacteria, Betaproteobacteria, Gammaproteobacteria, Deltaproteobacteria, dan Epsilonproteobacteria
  22. Filum "Spirochaetia", 1 kelas: Spirochaetes
  23. Filum Synergistetes, 1 kelas: Synergistia
  24. Filum Thermodesulfobacteria, 1 kelas: Thermodesulfobacteria
  25. Filum Thermotogae, 1 kelas: Thermotogae
  26. Filum Verrucomicrobia, 3 kelas: "Spartobacteria", Opitutae, dan Verrucomicrobiae
  27. Daftar calon fila
Dalam buku teks Plant Protection 1: Pests, Diseases, diberikan pada sub-bab Bacterial Diseaes. Bacteri fitopatogenik diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Filum Proteobacteria, kelas: (a) Alphaproteobacteria, ordo Rhizobiales, famili famili Rhizobiaceae, genus Agrobacterium, contoh: bakteri puru mahkota A. tumefaciens (Smith and Townsend 1907) Conn 1942, (b) Betaproteobacteria, ordo Burkholderiales, famili Burkholderiaceae, genus Ralstonia, contoh bakteri layu atau busuk coklat R. solanacearum (Smith 1896) Yabuuchi et al. 1996, (c) Gammaproteobacteria, ordo Pseudomonadales, famili Pseudomonadaceae, genus Pseudomonas, contoh: bakteri busuk basah P. aeruginosa (Schröter 1872) Migula 1900 dan genus Xanthomonas, contoh: bakteri kanker jeruk X. citri (Hasse 1915) Gabriel et al. 1989 dan (d) Gammaproteobacteria, ordo Enterobacteriales, famili Enterobacteriaceae, genus Erwinia, merupakan bakteria anaerobik fakultatif gram negatif berbentuk batang (bagian II), contoh: bakteri hawar api E. amylovora (Burrill 1882) Winslow et al. 1920, keempat genus merupakan bakteria aerobik gram negatif berbentuk batang atau bulat (bagian I)
  2. Filum Actinobacteria, kelas (a) kelas Actinobacteria, ordo Actinomycetales, famili Microbacteriaceae, genus Clavibacter, merupakan bakteria gram positif berbentuk batang tidak membentuk spora yang mencakup genus yang sebelumnya dikenal dengan nama Corynebacterium dan bakteria fastidius penghuni jaringan angkut yang sebelumnya dikenal sebagai rickettsialike organisme (RLO) (bagian III), contoh bakteri karat C. michiganensis corrig. (Smith 1910) Davis et al. 1984, dan (b) kelas Actinobacteria, ordo Actinomycetales, famili Streptomycetaceae, genus Streptomyces, merupakan bakteria pembentuk filamen bercagang (Bagian IV), contoh: abkteri kudis S. scabies Lambert and Loria
  3. Filum Tenericutes, kelas: (a) Mollicutes, ordo Mycoplasmatales, famili Mycoplasmataceae, genus Mycoplasma dan (b) Mollicutes, ordo Entomoplasmatales, famili Spiroplasmataceae, genus Spiroplasma, merupakan bakteri berbentuk helik, dapat bergerak, tetapin tidak berflagela
Berdasarkan atas hasil survei, Mansfield et al. (2012) mempublikasikan peringkat Top 10 Bakteri Patogenik Tumbuhan sebagai berikut: (1) Pseudomonas syringae van Hall 1902 pathovars; (2) Ralstonia solanacearum (Smith 1896) Yabuuchi et al. 1996; (3) Agrobacterium tumefaciens Smith & Townsend, 1907; (4) Xanthomonas oryzae pv. oryzae; (5) Xanthomonas campestris (Pammel 1895) Dowson 1939 pathovars; (6) Xanthomonas axonopodis (Hasse, 1915) pathovars; (7) Erwinia amylovora; (8) Xylella fastidiosa; (9) Dickeya (dadantii dan solani); dan (10) Pectobacterium carotovorum (and Pectobacterium atrosepticum), dengan tambahan bakteri yang hampir masuk ke dalam Top 10: Clavibacter michiganensis (michiganensis dan sepedonicus), Pseudomonas savastanoi dan Candidatus Liberibacter asiaticus.

Domain Archaea Woese, Kandler & Wheelis, 1990  tidak mempunyai anggota yang berisiko sebagai OPT.

4. Di Luar Domain Organisme: Virus
Sebelum melanjutkan membaca, silahkan terlebih dahulu mengunduh dan membaca buku Viruses: A Very Short Introduction, Introduction to Modern Virology, Virus: An Illustrated Guide to 101 Incredible Microbes, dan Virus Diseases of Tropical and Subtropical Crops. Individu virus merupakan partikel, bukan sel. Virus merupakan partikel hidup yang ultra-mikroskopik, obligat parasitik, terdiri dari atas inti asam nukleat dan selubung protein. Secara umum asam nukleat virus tumbuhan adalah RNA, sedangkan bakteriofage (virus pada bakteri) dan virus hewan pada umumnya adalah DNA. Partikel virus dapat berbentuk isometrik atau anisometrik. Virus tumbuhan berbeda dari patogen tumbuhan lain dalam bentuk, ukuran, kesederhanaan konstitusi dan struktur fisik, cara menginfeksi, perbanyakan, translokasi di dalam inang, penyebaran, dan gejala yang dihasilkan pada tanaman inang. Oleh karena ukuran tubuhnya yang sangat kecil dan tembus cahaya maka virus tidak dapat dideteksi dengan cara yang biasa digunakan untuk patogen lain dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa tetapi hanya dengan menggunakan mikroskop elektron.

Virus tidak mengambil makanan dari atau melepaskan toksin terhadap inang, melainkan memanipulasi inang untuk memberikan ruang dan membantu perkembangbiakannya. Dengan demikian sel inang mengandung virus sebagai komponen asing yang akan mengganggu fungsi fisiologis normalnya. Infeksi oleh virus berlangsung melalui luka mekanik yang terjadi karena abrasi atau pelukaan oleh vektor. Virion, yaitu satuan virus, masuk melalui luka lalu melepaskan asam nukleat yang kemudian oleh inang ditranslasi untuk menghasilkan protein virus yang mula-mula berupa enzim, bukan protein struktural. Selanjutnya asam nukleat bereplikasi dan protein struktural dibentuk. Hasil replikasi asam nukleat dan protein struktural kemudian bergabung untuk menghasilkan partikel virus baru. Dengan demikian, parasitisme oleh virus lebih dari bersifat obligat, tetapi merupakan parasitisme absolut.

Virus yang dihasilkan menyebar dari sel terinfeksi ke sel di sekitarnya melalui hubungan sitoplasmik antar sel yang disebut plasmodesmata. Selanjutnya, partikel virus dapat mencapai pembuluh angkut untuk selanjutnya menyebar ke seluruh tubuh tanaman. Tanaman yang telah terinfeksi virus biasanya menjadi tahan terhadap virus sejenis dari strain yang berbeda. Mekanisme ini disebut perlindungan silang (cross protection). Tanaman yang telah terinfeksi suatu kelompok virus masih dapat diinfeksi oleh kelompok virus lain yang tidak sekerabat. Hubungan antara dua virus yang menginfeksi satu tanaman dapat bersifat antagonistik (yang satu melemahkan yang lain), aditif (kumulatif), atau sinergistik (yang satu menguatkan yang lain).

Hubungan antara virus dengan vektor dinyatakan sebagai persistensi, yaitu berapa lama partikel virus masih bersifat infektif setelah dihisap oleh vektor dari sel tumbuhan terinfeksi. Persistensi dibedakan menjadi:
  1. Non-persisten, yaitu bila virus masih infektif selama <10 jam setelah dihisap oleh vektor dari sel tumbuhan terinfeksi.
  2. Semi-persisten, yaitu bila virus masih infektif selama 10-100 jam setelah dihisap oleh vektor dari sel tumbuhan terinfeksi.
  3. Persisten, yaitu bila virus masih infektif selama >100 jam setelah dihisap oleh vektor dari sel tumbuhan terinfeksi, selama vektor hidup, dan bahkan sampai selama umur keturunan vektor.
Hubungan virus-vektor dalam bentuk persistensi dianggap kurang memuaskan sehingga digunakan cara lain:
  1. Terbawa stilet (stylet-borne), bila virus menular karena terbawa pada stilet vektor.
  2. Sirkulatif, bila virus masuk ke perut vektor, mencapai haemolimfa, dan akhirnya mencapai bagian mulut melalui saliva.
  3. Propagatif, bila virus berkembangbiak di dalam tubuh vektor.
Taksonomi, klasifikasi, dan tata nama virus diatur oleh the International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV). Klasifikasi virus terdiri atas peringkat taksonomik ordo (akhiran -virales), famili (akhiran -viridae), sub-famili (akhiran -virinae), genus (akhiran -virus), dan spesies (bukan tata nama binomial). Tata nama virus berbeda dengan tata nama organisme dalam hal nama spesies tidak merupakan nama binomial dan tidak dicetak miring, tetapi nama ordo dan famili dicetak miring. Sampai pada 2017, ICTV mengklasifikasikan virus ke dalam 9 ord0, 131 famili, 46 sub-famili, 803 genera, dan 4,853 spesies:
  1. Caudovirales: virus bakteriofag dengan ekor dsDNA (group I) 
  2. Herpesvirales: virus dengan dsDNA eukaryotik besar
  3. Ligamenvirales: virus archaea dsDNA linier (group I)
  4. Mononegavirales: virus hewan dan tumbuhan utas ssRNA tanpa segmen (Group V)
  5. Nidovirales: virus ssRNA utas (+) (Group IV) dengan inang vertebrata
  6. Ortervirales: virus RNA dan DNA utas tunggal yang bereplikasi dengan perantaraan DNA (Groups VI dan VII), termasuk retroviruses (virus yang menginfeksi hewan dan manusia), retrotransposons (menginfeksi hewan invertebrata, tumbuhan, dan meikroorganisme eukaryotik), dan caulimoviruses (menginfeksi tumbuhan)
  7. Picornavirales: virus ssRNA utas (+) kecil yang menginfeksi sejumlah tumbuhan, serangga, atau hewan sebagai inang
  8. Tymovirales: virus ssRNA monopartite (+) yang menginfeksi tumbuhan sebagai inang
  9. Bunyavirales: virus ssRNA tripartite (-) (Group V).
Dalam buku teks Plant Protection 1: Pests, Diseases, and Weeds, uraian mengenai virus patogenik dan penyakit yang ditimbulkannya diberikan pada sub-bab Virus and Virus-like Diseaes. Informasi mengenai virus patogenik tumbuhan, atau virus tumbuhan (plant viruses), dapat diperoleh dari:
  • Plant Viruses Online, menyediakan daftar lengkap virus tumbuhan
  • DPVweb, menyediakan database virus tumbuhan
  • Plant virus symptoms, menyediakan daftar gejala penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh virus, oleh Danish Institute of Agricultural Sciences
Berdasarkan hasil survei, Scholthof et al. (2011) mempublikasikan peringkat Top 10 Virus Tumbuhan sebagai berikut: (1) Tobacco mosaic virus, (2) Tomato spotted wilt virus, (3) Tomato yellow leaf curl virus, (4) Cucumber mosaic virus, (5) Potato virus Y, (6) Cauliflower mosaic virus, (7) African cassava mosaic virus, (8) Plum pox virus, (9) Brome mosaic virus dan (10) Potato virus X, dengan penghargaan terhadap virus yang hampir masuk daftar Top 10 terhadap: Citrus tristeza virus, Barley yellow dwarf virus, Potato leafroll virus, dan Tomato bushy stunt virus.

Penyakit yang Disebabkan oleh OPT Golongan Tumbuhan

Sebelum melanjutkan, silahkan terlebih dahulu mengunduh dan membaca buku Introduction to Plant Pathology, Plant Pathology, Symptoms and Signs for Plant Problem Diagnosis: An Illustrated Glossary, dan Plant Pathology: Techniques and Protocols. Penyakit tumbuhan merupakan struktur dan/atau fungsi abnormal yang dialami oleh tumbuhan sebagai hasil interaksi antar faktor tanaman inang, patogen, dan lingkungan sehingga menyebabkan kerusakan, gangguan, dan/atau kematian tanaman yang menimbulkan kerugian. Struktur dan/atau fungsi abnormal yang timbul sebagai interaksi antar faktor tanaman inang, patogen, dan lingkungan tidak dikategorikan sebagai penyakit tumbuhan bila tidak merugikan. Perhatikan bahwa penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh berbagai jenis organisme golongan patogen sebagaimana yang diuraikan di atas secara khusus disebut penyakit infektif (infectious diseases). Selain disebabkan oleh patogen, berbagai faktor lingkungan juga dapat secara langsung merusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman sebagaimana misalnya suhu tinggi, kekeringan, kebakaran, keracunan pupuk, keracunan pestisida, dsb. Penyakit tumbuhan yang bukan disebabkan oleh patogen melainkan oleh pengaruh langsung faktor lingkungan secara khusus disebut penyakit non-infektif (non-infectious diseases).

Patogen merusak, mengganggu, dan/atau mematikan tanaman melalui proses berulang yang disebut daur penyakit (disease cycle) yang terdiri atas tahap:
  1. Proses infeksi (infection): proses yang dilalui oleh satuan patogen yang dapat menimbulkan penyakit (inokulum, inoculum) untuk masuk ke dan menimbulkan perubahan di dalam tubuh tumbuhan inang;
  2. Proses perkembangan penyakit: proses pertumbuhan dan perkembangan inokulum di dalam tubuh tumbuhan inang sehingga tanaman inang menjadi sakit dan patogen menghasilkan satuan organ pemencaran;
  3. Proses pemencaran: proses lepas, berpindah, dan tibanya satuan organ pemencaran di permukaan tumbuhan inang;
Penyakit yang hanya bisa menyelesaikan satu daur penyakit pada populasi tumbuhan inang yang sama disebut penyakit polisiklik (monocyclic diseases), penyakit yang bisa menyelesaikan beberapa daur penyakit pada populasi tumbuhan inang yang sama disebut penyakit policiklik (polycyclic diseases).

Semua jenis tumbuhan dapat diinfeksi oleh beberapa jenis patogen tumbuhan, dan setiap jenis patogen tumbuhan dapat menginfeksi satu atau banyak jenis tumbuhan inang. Beberapa jenis patogen dapat tumbuh dan memperbanyak diri hanya apabila tetap berhubungan dengan tumbuhan inangnya selama hidupnya (parasit obligat atau biotrof), patogen lainnya membutuhkan tumbuhan inang hidup untuk sebagian daur hidupnya tetapi tetap dapat menyelesaikan daur hidupnya pada bahan organik mati (parasit non-obligat). Dalam hal patogen dapat menginfeksi berbagai spesies tumbuhan sebagai inang, tumbuhan tertentu merupakan inang utama (primary host) dan tumbuhan lainnya merupakan inang pengganti (alternative hosts). Patogen golongan tertentu, khususnya fungi golongan tertentu, memerlukan inang yang berbeda untuk menyelesaikan fase tertentu dalam daur hidupnya. Spesies tumbuhan inang selain tumbuhan inang utama yang diperlukan untuk melengkapi daur hidup patogen tersebut disebut inang penggilir (alternate host).

Daur penyakit menyebabkan tumbuhan inang mengalami perubahan fisiologis dan anatomis pada akhirnya dimanifestasikan sebagai perubahan morfologis yang kasat mata. Perubahan morfologis yang terjadi pada tumbuhan sebagani manifestasi atas tanggapan fisiologis dan anatomis terhadap infeksi yang dilakukan oleh patogen disebut gejala penyakit (disease symptoms). Infeksi biasanya bermula dari perubahan kecil yang bersifat lokal yang disebut luka (lesion) yang kemudian, seiring dengan perkembangan daur penyakit, meluas menghasilkan perubahan lebih besar sebagai gejala penyakit. Penyakit tumbuhan tertentu dapat menimbulkan beberapa gejala sekaligus dan rangkaian gejala yang timbul tersebut disebut sindrom penyakit (disease syndrom). Seiring dengan perkembangan gejala, pertumbuhan patogen dapat menghasilkan organ kasat mata. Organ kasat mata yang dihasilkan oleh patogen di dalam dan/atau di permukaan tanaman sakit disebut tanda patogen (patogen signs). Organisme golongan patogen tertentu lazim menimbulkan gejala penyakit dan tanda patogen tertentu, misalnya gejala penyakit dan tanda patogen golongan bakteria dan gejala penyakit yang disebabkan oleh patogen golongan virus.

Gejala penyakit biasanya tidak langsung terjadi segera setelah masuknya inokulum ke dalam jaringan tumbuhan inang (inokulasi, inoculation), melainkan setelah selama beberapa waktu. Selang waktu antara saat inokulasi sampai gejala penyakit tampak pada permukaan tumbuhan inang disebut masa inkubasi (incubation period). Gejala penyakit kadang-kadang tidak timbul dalam waktu lama, meskipun telah terjadi infeksi. Gejala penyakit yang tidak timbul tersebut disebut gejala laten (latent symptom). Gejala penyakit tumbuhan diberi nama berdasarkan perubahan yang tampak dialami oleh tumbuhan inang. Gejala penyakit tumbuhan dikelompokkan menjadi nekrotik (kematian sel atau jaringan), hipoplastik (pertumbuhan sel atau jaringan terhambat atau terhenti), dan hiperplastik (pertumbuhan sel atau jaringan berlebihan). Pengenalan gejala penyakit dan tanda patogen diperlukan untuk melakukan diagnosis penyakit tumbuhan (diagnosis of plant diseases).


Sebagaimana patogen yang mempunyai nama ilmiah, penyakit juga mempunyai nama. Penyakit tumbuhan dinamai sesuai dengan nama gejala penyakit yang ditimbulkannya, bisa disertai dengan nama patogen, cepat atau lambat timbulnya penyakit, atau nama tumbuhan inang. Misalnya tanaman kentang menderita penyakit dengan gejala hawar (blight) dapat disebabkan oleh: (1) fungi Alternaria solani pada awal fase pertumbuhan sehingga penyakit yang disebabkan disebut penyakit hawar dini (early blight) dan (2) oomycete Phytophthora infestans pada akhir fase pertumbuhan sehingga penyakit yang disebabkan disebut penyakit hawar lambat (late blight). Penyakit blendok pada tanaman jeruk dapat disebabkan oleh fungi Lasiodiplodia theobromae atau oleh oomycete Phytophthora citrophthora, Phytophthora hibernalis, Phytophthora nicotianae var. parasitica (= Phytophthora parasitica), Phytophthora palmivora, dan Phytophthora syringae sehingga untuk membedakannya masing-masing disebut penyakit blendok diplodia (diplodia gummosis) dan penyakit blendok phytophthora (phytophthora gummosis). 

Perhatikan bahwa ketika digunakan sebagai nama penyakit, nama patogen tidak ditulis dengan huruf awal kapital karena bukan merupakan nama takson, melainkan hanya merupakan keterangan dalam nama penyakit. Jika nama patogen dapat digunakan sebagai nama penyakit, nama gejala penyakit yang ditimbulkan oleh suatu patogen juga dapat digunakan sebagai nama umum patogen yang bersangkutan. Misalnya, fungi Rigidoporus microporus (Sw.) Overeem (1924) yang menyebabkan penyakit akar putih pada beberapa jenis tanaman berkayu diberi nama umum fungi akar putih. Silahkan periksa nama umum penyakit tumbuhan dan nama patogen masing-masing pada berbagai jenis tanaman.

Gambar 2.2.3. fungi Rigidoporus microporus (Sw.) Overeem (1924) patogen penyakit akar putih pada beberapa jenis tanaman berkayu


2.2.1.2. Membaca Pustaka Daring
Silahkan mengklik setiap tautan yang diberikan pada materi kuliah ini dan mengunduh pustaka yang disediakan dari halaman Pustaka Daring dan membaca judul bab atau sub-bab yang berkaitan dengan materi kuliah ini. Mahasiswa wajib menyampaikan judul buku, judul bab buku, dan isi bab buku yang telah dibaca terkait dengan materi kuliah ini melalui Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas. 

2.1.1.3. Mengerjakan Kuis Kuliah
Kuis berikut ini dikerjakan setelah membaca kembali, mengklik tautan dan membaca isi tautan, dan membaca pustaka materi kuliah materi kuliah 2.1 dan materi kuliah 2.2. Setelah memahami isi materi kedua kuliah, setiap mahasiswa wajib mengerjakan kuis secara mandiri dengan mengklik tautan sebagai berikut:
  1. Mengerjakan dan Memasukkan Lembar Jawaban Kuis selambat-lambatnya pada Kamis, 28 Februari 2024 pukul 24.00 WITA;
  2. Memeriksa Daftar Lembar Jawaban untuk Memastikan Lembar Jawaban Kuis sudah masuk
Setelah mengerjakan kuis, Anda akan secara otomatis memperoleh nilai yang menunjukkan kemampuan Anda menguasai materi kuliah. Jika Anda memperoleh nilai < 60 berarti Anda belum menguasai materi kuliah sehingga Anda perlu membaca materi kuliah sampai menjadi lebih mengerti. Mahasiswa yang tidak mengerjakan kuis tidak akan memperoleh nilai untuk setiap kuis yang tidak dikerjakan.

2.2.2. TUGAS KULIAH

2.2.2.1 Membagikan Blog Mata Kuliah dan Materi Kuliah
Untuk memanfaatkan media sosial dalam pembelajaran, silahkan membagikan membagikan blog mata kuliah dengan mengklik pilihan tombol media sosial untuk membagikan blog secara keseluruhan dan membagikan setiap materi kuliah dengan mengklik tombol pilihan media sosial yang disediakan pada setiap materi kuliah paling lambat pada Kamis, 28 Februari 2024 pukul 24.00 WITACatat tautan (link) pembagian blog dan pembagian materi kuliah melalui media sosiadiminta untukwajib menyampaikan laporan pembagian blog dan materi kuliah pada saat melaksanakan ujian tengah semester.

2.2.2.2. Menyampaikan dan Menanggapi Komentar dan/atau Pertanyaan
Setelah membaca materi kuliah ini, silahkan menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai hal-hal berkaitan langsung dengan materi kuliah ini di dalam kotak komentar yang terletak di sebelah bawah materi kuliah ini. Sampaikan komentar dan/atau pertanyaan mengenai hal-hal yang belum diuraikan secara jelas, bukan hal-hal yang yang sudah diuraikan dalam materi atau tidak berkaitan langsung dengan materi atau yang sudah disampaikan oleh mahasiswa lain. Silahkan juga menanggapi pertanyaan atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lain terhadap materi kuliah ini. Komentar dan/atau pertanyaan serta tanggapan terhadap komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lain harus sudah masuk paling lambat pada Kamis, 28 Februari 2024 pukul 24.00 WITA. Salin komentar dan/atau pertanyaan mengenai materi kuliah serta tanggapan terhadap komentar dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa lain lalu tempel dalam Laporan Melaksanakan Kuliah. Setiap mahasiswa juga dapat diminta untuk menyampaikan laporan pembagian blog dan materi kuliah pada saat melaksanakan ujian tengah semester.

2.2.2.3. Mengerjakan Tugas Projek
Untuk mendalami materi 2.1 sampai materi 2.4, mahasiswa wajib mengerjakan projek kuliah pengamatan OPT golongan hewan, OPT golongan patogen dan penyakit yang ditimbulkannya, dan OPT golongan tumbuhan (gulma) pada lahan pertani asuh. Sebelum melakukan pengamatan, lakukan diskusi bersama anggota kelompok untuk menentukan, dari hasil pengamatan dan wawancara dengan petani sebelumnya, jenis OPT golongan hewan apa yang akan diamati dan bagaimana cara melakukan pengamatannya. Hasil pengerjaan projek kuliah wajib dilaporkan secara bertahap, masing-masing maksimal dalam waktu 1 minggu setelah pelaksanaan kuliah. Untuk mengerjakan projek kuliah tahap pertama ini, lakukan sebagai berikut:  
  1. Nama lengkap dan umur petani
  2. Nama umum OPT golongan patogen hasil diskusi dalam kelompok yang diputuskan untuk diamati dan nama umum yang diperoleh setelah menanyakan kepada petani. 
  3. Lakukan pengamatan lapangan denganan membuat garis diagonal melalui keempat sudut kebun dan kemudian lakukan pengamatan terhadap 1 individu tanaman pada titik potong kedua garis dan masing-masing 2 individu tanaman pada jarak yang kira-kira sama dari titik potong kedua garis ke arah setiap sudut sehingga diperoleh secara keseluruhan sembilan tanaman sehingga secara keseluruhan diperoleh 9 individu tanaman sampel. Selanjutnya periksa setiap individu tanaman sampel untuk menemukan  keberadaan gejala penyakit dan/atau tanda patogen dari penyakit telah ditentukan, berapa organ tanaman yang dirusak dari seluruh organ tanaman, misalnya jumlah daun dari seluruh daun pada satu tanaman atau pada satu pucuk tanaman yang diambil sebagai sampel dalam tanaman.
  4. Ambil foto jarak dekat (close up) yang memperlihatkan gejala penyakit dan/atau tanda patogen yang bersangkutan. Edit foto dengan menggunakan aplikasi PicPick (unduh dan pasang pada komputer) lalu simpan dalam format JPG/JPEG berukuran maksimum 1 MB..
  5. Pasang aplikasi Graphie dari Google Play Store untuk melihat koordinat pengambilan foto dan periksa koordinat LS dan koordinat BT dalam derajat desimal serta elevasi dalam meter dengan membuka foto mmenggunakan aplikasi tersebut.
  6. Kunjungi situs Direktorat Perlindungan Tanaman PanganDirektorat Perlindungan Hortikultura, atau Direktorat Perlindungan Perkebunan, sesuai dengan kategori jenis tanaman utama yang diamati, untuk mencari nama ilmiah dan informasi mengenai jenis OPT golongan patogen yang diamati.
  7. Lakukan penelusuran dengan menggunakan foto dengan cara memasukkan foto gejala penyakit ke dalam kotak pencarian foto Google Search.
  8. Dari penelusuran yang Anda lakukan dengan mengunjungi website pemerintah dan penelusuran menggunakan foto, tentukan mana yang memberikan hasil nama penyakit yang menurut Anda lebih sesuai.
Catat hasil wawancara untuk disampaikan sebagai bagian dari Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas materi kuliah ini paling lambat pada Minggu, 24 September 2023 pukul 24.00 WITA.

2.2.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN KULIAH

Untuk membuktikan telah melaksanakan perkuliahan daring materi kuliah ini, Anda wajib mengakses, menandatangani presensi, dan mengumpulkan tugas di situs SIADIKNONA. Sebagai cadangan, silahkan juga menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan berikut ini: 
  1. Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Sabtu, 24 Februari 2024 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa hasil penandatanganan daftar hadir;
  2. Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Kamis, 28 Februari 2024 pukul 24.00 WITA dan setelah memasukkan, silahkan periksa hasil pemasukan laporan.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah dan tidak menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas akan ditetapkan sebagai tidak mengikuti perkuliahan.

**********
Hak cipta pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan: 27 September 2018, diperbarui termutakhir pada 16 Februari 2023

Creative Commons License
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.

320 komentar:

  1. Berdasarkan hasil survei,Scholthof et al(2011)mempublikasikan tingkat Top 10 virus tumbuhan. Tetapi ada yang hampir masuk daftar Top 10 yaitu,: Citrus tristeza virus, Barley yellow dwarf virus, Potato leafroll virus, dan Tomato bushy stunt virus. Apa yang membuat virus tersebut hampir masuk atau tidak termasuk dalam Top 10 virus tumbuhan?

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. selamat malam pak. saya ingin bertanya apa yang menjadi dasar bahwa virus, fungi, penyakit tumbuhan termasuk dalam patogen. Terima kasih untuk perhatiannya pak.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. slamat sore pak saya ingin bertanya, yang ingin saya tanyakan yaitu
    saya perna mendengar tentang tanaman sayur yang di pagari oleh tanaman lombok untuk mengusir hama dari tanaman sayur
    yang ingin saya tanyakan
    1. apakah kedua tanaman ini saling melengkapi
    2. apakah tanaman lombok tersebut bisa dikatakan sebai gulma atau sebaliknya
    3. kira-kira kandungan apa dari tanaman lombok hingga dapat mengusir hama pada tanaman sayur.
    dan terimakasih atas perhatiannya.

    BalasHapus
  7. pak saya ingin bertanya,apakah semua fungi fitopatogenik dapat di golongkan menjadi OPT ?
    terimakasih pak.

    BalasHapus
  8. kenapa nama anamorf dan teleomorf termsuk dalam spesies fungoum....?

    BalasHapus
  9. Tali putri yang dikenal karena dapat mematikan inang di mana tempat tali putri tersebut hidup ,tapi dalam ekosistemnya Cuscuta sp menjadi kunci ekosistem. Cuscuta memiliki kemampuan untuk mengurangi biomasa dan menentukan modifikasi bentuk tumbuhan. Jadi apakah tumbuhan yang hidup bersamaan ini tidak rusak dan tumbuhan tersebut tumbuh subur atau akan rusak atau mati kekeringan ? Karena hampir semua yang biasa saya lihat tumbuhan yang di hinggapi tali putri pasti kering.

    BalasHapus
  10. sebutkan salah satu contoh gejala dan tanda penyakit yang disebutkan oleh mikoplasma

    BalasHapus
  11. golongan fungi patogen memiliki anggota yang sangat beragam. Tolong sebutkan anggota-anggota tersebut!

    BalasHapus
  12. bagaimanakah gejala atau tanda bahwa tanaman terserang oleh virus dan bakteri?

    BalasHapus
  13. Apakah virus dan bakteri yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan datang sendirinya atau melalui perantara berupa hama (hewan atau patogen)??

    BalasHapus
  14. Mengapa fungi ditetapkan sebagai kerajaan fungi dan tidak lagi dikategorikan sebagai bagian dari kerajaan tumbuhan?

    BalasHapus
  15. Selamat malam pak..
    Fungi diklasifikasikan ke dalam 10 divisi..dari 10 divisi tersebut apakah ada divisi yang menguntungkan dan merugikan?
    Jika ada tolong disebutkan dan dijelaskan kenapa bisa menguntungkan dan merugikan

    BalasHapus
  16. sebagian besar penyakit tumbuhan yang dapat di sebabkan oleh fungi, salah satunya ialah fungi patogenik.
    yang ingin saya tanyakan sebutkan dan jelaskan penyakit yang di sebabkan oleh fungi patogenik?

    BalasHapus
  17. Mengapa parasitisme oleh virus lebih bersifat obligat?

    BalasHapus
  18. Selamat pagi pak
    Penyakit tanaman yang di akibatkan oleh gangguan, kerusakan, dan/atau kematian tanaman oleh fungi, prokaryota dan virus patogenik menimbulkan gejala penyakit Disease symptoms.
    Yang ingin saya tanyakan gejala penyakit disease symptoms itu seperti apa dan bagaimana cara pengendaliannya..

    BalasHapus
  19. Mengapa fungi parasitik yang derajat parasitasinya sangat lemah dapat tidak berstatus sebagai patogen tumbuhan ?

    BalasHapus
  20. Apa perbedaan Tata nama virus dengan tata nama organisme ?

    BalasHapus
  21. yang ingin saya tanyakan bagaimana cara yang lebih efektif dalam mencegah perkembangan virus

    BalasHapus
  22. Apa yang menyebabkan hubungan virus-vektor dalam bentuk persistensi dianggap kurang memuaskan?

    BalasHapus
  23. apakah saprofit merupakan organisme perusak tumbuhan? soalnya dari materi di atas dijelaskan .Saprofit organisme yang mendapat makanannya dari bahan organic yang mati .

    BalasHapus
  24. Apakah fungi hanya bisa hidup dengan mengoksidasi bahan organik? Karena tidak mempunyai klorofil atau pigmen fotosintetik atau adakah cara lainnya,kemudian mengapa fungi ditetapkan sebagai kerajaan tersendiri sedangkan sebelumnya fungi di kategorikan sebagai bagian dari kerajaan tumbuhan?

    BalasHapus
  25. Selamat malam pa, saya ingin bertanya Termasuk ke dalam OPT apakah teromycota atau Fungi Imperfect?

    BalasHapus
  26. Organisme penggangu tanaman (OPT) merupakan faktor pembatas produksi tanaman karena?

    BalasHapus
  27. Selamat siang pak apakah Tumbuhan parasit pengganggu tanaman.
    Terimakasih pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf Pa
      Saya mau bantu menjawab.
      Apakah tumbuhan parasit itu penganggu tangan.
      Jawabannya Iya
      Tentu kita ketahui bahwa salah satu tumbuhan parasit jga penganggu tanaman.
      Contohnya saja putri malu.

      Hapus
  28. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  29. Mengapa domain archaea tidak mempunyai anggota yg berpotensi sebagai Organisme pengganggu tumbuhan..

    BalasHapus
  30. Jenis virus apa saja yang menyerang tanaman padi sawah,dan bagaimana cara mengendalikan virus-virus tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya jenis viru yang menyerang padi sawah itu contohnya:
      1.Wereng coklat
      Cara pengendalianya
      -jarak tanam tidak terlalu rapat
      -pirgiliran varietas
      -dan juga insektisida. Seperti fipronil, amidakloprid,dan karbofuran.
      2.wereng hijau
      Cara pengendalianya
      -tanam serempak
      -waktu tanam tepat
      -pergiliran varietas
      -dan jga menggunankan insektisida seperti BPMC, bufrezin, imidakloprid, karbofuran, dan MIPC.
      3.kerdil hampa
      Cara pengendalianya penanamana varietas tahan.

      Trima kasihhh

      Hapus
  31. Apa yang menjadi dominan fungi untuk menyerang tanaman dan bagaimana hubungan virus dan fungi

    BalasHapus
  32. Ciri-ciri tumbuhan yang diserang penyakit polisiklik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ciri-ciri tanaman yang diserang oleh penyakit polisiklik yaitu:kerdil,daunnya berubah warna,layu dan dan daunnya berlubang-lubang.

      Hapus
  33. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  34. DEWALOTTO>TOGEL>POKER>CASINO_GAMES>TEMBAK_IKAN>NUMBER_GAME dan masih banyak lagi DEPO/WD 20rb
    PROSES CEPAT TERBONAFIT DAN TERLENGKAP yukk...

    BalasHapus
  35. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  36. Selamat siang pak,saya mau bertanya faktor apa sajakah yang terkait dalam tanaman inang patogen dan lingkungan,dan berikan contohnya masing-masing??
    Terima kasih pak.

    BalasHapus
  37. Selamat siang pak,saya mau bertanya faktor apa sajakah yang terkait dalam tanaman inang patogen dan lingkungan,dan berikan contohnya masing-masing??
    Terima kasih pak.

    BalasHapus
  38. Penyakit menyebabkan tumbuhan inang mengalami perubahan fisiologis Dan anatomis, tolong berikan contohnya?

    BalasHapus
  39. Saya mau tanya pak,bagaimana cara mengatasi penyakit sibease symptoms supaya tidak terjadi infeksi pada tanaman?
    Terima kasih pak.

    BalasHapus
  40. Saya mau tanya pak,bagaimana cara mengatasi penyakit sibiese symptoms supaya tidak terjadi infeksi pada tanaman?Trimakasih

    BalasHapus
  41. jika fungi sebagai sutau induk atau rumah organisme pengganggu tanaman.
    dan bagaimana cara serangan fungi terhadapa tanaman dan cara mengatasinya.
    dan pada tanaman apakah fungi dapat disenga.

    BalasHapus
  42. Pak saya ingin bertanya,Mengapa penyakit menyebabkan tumbuhan inang mengalami perubahan fisiologis dan anatomis...?

    Terimah kasih

    BalasHapus
  43. JADIKAN AGEN KAMI MENJADI FAVORIT ANDA ,
    AYOO BERGABUNG BERSAMA RIBUAN MEMBER KAMI YANG LAINNYA
    HANYA DI HTTP :// WWW.ARENA-DOMINO.COM
    BONUS ROLLINGAN TERBESAR 0,3 % SETIAP MINGGUNYA .

    BalasHapus
  44. JADIKAN AGEN KAMI MENJADI FAVORIT ANDA ,
    AYOO BERGABUNG BERSAMA RIBUAN MEMBER KAMI YANG LAINNYA
    HANYA DI HTTP :// WWW.ARENA-DOMINO.COM
    BONUS ROLLINGAN TERBESAR 0,3 % SETIAP MINGGUNYA .

    BalasHapus
  45. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    BalasHapus
  46. Bagaimana hubungan Virus-vektor dalam bentuk presisitensi?

    Terima kasih Pak

    BalasHapus
  47. Mengapa patogen dapat menimbulkan penyakit sedangkan parasit memperoleh makanan dari inang.
    Apakah ada faktor yang membedakan patogen dan parasit?

    Terimakasih.

    BalasHapus
  48. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  49. Apa yang dimaksud dengan fungi fitopatogenik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kondisi dimana keadaan jamur yang banyak dan menimbulkan kerugian yang besar bagi tanaman

      Hapus
    2. Kondisi dimana keadaan jamur yang banyak dan menimbulkan kerugian yang besar bagi tanaman

      Hapus
  50. Apakah virus yang menginfeksi tanaman dapat membuat dampak negatif terhadap pertumbuhan tanaman dan apakah dapat menyebabkan kematian bagi tanaman ?

    BalasHapus
  51. Apakah penggunaan obat kimia pada tanaman yang terganggu oleh golongan patogen dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi tanaman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya karna kita memberikan obat kimia harus sesuai dosis pemberiannya, kalau tidak sesuai akan menimbulkan dampak buruk bagi tanaman tsb.

      Hapus
  52. Mengapa virus tidak memiliki sel atau partikel

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena virus tidak memiliki inti sel, sitoplasma ataupun membran sel.vurus berupa partikel (molekul) disebut virion.

      Hapus
    2. Karena virus tidak memiliki inti sel, sitoplasma ataupun membran sel.vurus berupa partikel (molekul) disebut virion.

      Hapus
  53. Mengapa golongan fungi patogen memiliki anggota yang sangat berragam?

    BalasHapus
  54. Jenis virus apakah yang menyebabkan tumbuhan tidak subur?

    BalasHapus
  55. Apa yang dimaksud Filum "Euryarchaeota"??

    BalasHapus
  56. Apa yang menyebabkan fungi merusak tanaman?

    BalasHapus
  57. Apa yang menjadi dasar bahwa virus, fungi,penyakit tumbuhan termasuk dalam patogen ?

    BalasHapus
  58. Selamat malam pak saya mau bertanya apa saja dampak negatif dari penggunaan pestisida?

    BalasHapus
  59. Contoh kehadiran fungi patogenik itu seperti apa

    BalasHapus
  60. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  61. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  62. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  63. Bagaimana peranan fungi terhadap organsme pengganggu tumbuhan yang mempunyai tugas untuk melakukan dan merugikan tanaman pangan dan holtikultura pada petani

    BalasHapus
  64. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  65. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  66. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  67. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  68. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  69. Apakah dengan menggunakan rumah kaca dapat mengurangi atau mencegah tanaman terinfeksi virus?

    BalasHapus
  70. Adakah cara alami yang paling tepat dalam penanganan tanaman yang telah terinfeksi virus?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin menanggapi pertanyaan dari Harry pah

      Cara menanganinya adalah
      1.menjaga jarak tanam
      2.membersikan tiap tanaman
      3.membersikan gulma di parit kalau itu sawah

      Hapus
  71. Bagaiamanakah gejala dari pengelompokan golongan penyakit pada tanaman

    BalasHapus
  72. Bagaimanakah gejala dari pengelompokan gol penyakit pada tanaman

    BalasHapus
  73. Selamat siang pak saya ingin bertanya, yang ingin saya tanyakan yaitu
    saya perna mendengar tentang tanaman sayur yang di pagari oleh tanaman lombok untuk mengusir hama dari tanaman sayur
    yang ingin saya tanyakan
    1. apakah kedua tanaman ini saling melengkapi
    2. apakah tanaman lombok tersebut bisa dikatakan sebai gulma atau sebaliknya
    3. kira-kira kandungan apa dari tanaman lombok hingga dapat mengusir hama pada tanaman sayur.
    Terima kasih pak

    BalasHapus
  74. Bagaimanakah gejala dari pengelompokan gol penyakit pada tanaman

    BalasHapus
  75. Bagaimanakah gejala dari pengelompokan golongan penyakit pada tanaman

    BalasHapus
  76. Selamat siang pak, saya ingin bertanya
    Kenapa nama anamorf dan teleomorf termsuk dalam spesies fungoum?

    BalasHapus
  77. Bagaimana caranya kita mencegah penyakit kerdil yang menyerang tanaman

    BalasHapus
  78. Gejala apakah yang disebabkan oleh virus patogenik?

    BalasHapus
  79. Mengapa tanaman yang terinfeksi virus biasanya menjadi tahan terhadap virus sejenis dari strain yang berbeda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena tanaman memiliki daya tahan tersendiri. Sehingga apabila tanaman terinfeksi suatu virus, maka tanaman tersebut akan meningkatkan daya tahan terhadap virus itu sendiri. Sehingga tanaman menjadi tahan terhadap virus virus sejenis.

      Hapus
  80. Apakah virus menginjeksikan DNA-nya atau RNA-nya hanya pada bakteri atau ada inang lain yg dijadikan sebagai tempat perkembangbiakan virus?

    BalasHapus
  81. Apa yang menjadi dasar sehingga bakteri tahan terhadap suhu tinggi dan kekeringan ?

    BalasHapus
    Balasan

    1. Menurut saya karena adanya endospora. Endospora merupakan sebuah fase yang dilakukan oleh beberapa bakteri, seperti Bacillus dan Clostridium memproduksi bentuk pertahanan hidup pada kondisi yang tidak menguntungkan. Proses ini dikenal sebagai sporulasi. Spora bakteri berbeda dengan spora pada jamur. Spora bakteri tidak mempunyai fungsi sebagai alat reproduksi. Endospora ini tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem seperti suhu yang tinggi, kekeringan, senyawa kimia beracun (disinfektan, antibiotik) dan radiasi sinar UV. Endospora dapat disebut sebagai fase tidur dari bakteri. Endospora mampu bertahan sampai kondisi lingkungan kembali menguntungkan, kemudian membentuk proses germinasi, dan membentuk bakteri sel tunggal.

      Hapus
    2. karena adanya endospora yang merupakaan fase hidupnya bakteri. endospora juga mampu bertahan sampai kondisi lingkungan kembali mengguntungkan, kemudian membentuk proses germinisasi dan membentuk bakteri sel tunggal.

      Hapus
  82. Pada saat mk berlangsung
    Bapa menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh patogen,Patogen menginfeksi sehingga tanaman menjadi sakit.Gejala penyakit merupakan tanda dari Patogen
    Pertanyaan saya : Bagaimana cara mengendalikan Patogen agar patogen tidak menginfeksi menjadi penyakit dan bagaimana cara mengatasi patogen selain menggunakan bahan kimiawi.

    BalasHapus
  83. Mengapa sehingga virus pada tumbuhan berbeda dari patogen tumbuhan lain ?

    BalasHapus
  84. Apa yang kita lakukan untuk mencegah infeksi pada tumbuhan

    BalasHapus
  85. Apakah spesies fungi sangat penting dalam OPT berbagai jenis tumbuhan?

    BalasHapus
  86. Apakah spesies fungi sangat penting dalam OPT berbagai jenis tumbuhan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya spesies fungi sangat penting dalam OPT berbagai jenis tumbuhan karena fungi atau kita sebut dengan jamur/cendawan termasuk dalam golongan patogen penyebab penyakt tumbuhan. Dan berbagai spesies jamur dapat menimbulkan penyakit pada tumbuhan, spesies jamur yang dapat menyebabkan penyakit tumbuhan disebut jamur petogenik. Jamur patogenik menyebabkan penyakit tumbuhan melalui proses infeksi.

      Hapus
  87. Mengapa tumbuhan sangat rentan terhadap OPT dan penyakit???

    BalasHapus
    Balasan
    1. tumbuhan sangat rentan terhadap OPT dan penyakit dikarenakan adanya gangguan hama dan penyakit tumbuhaan dapat dialami oleh berbagai sitem organ pada tumbuhaan. bukan hanya itu, tumbuhaan sangat rentan terhadap penyakit dikarenakaan tanaman tidak dirawat dengan baik, serta unsur-unsur atau kandungan nutrisi pada tumbuhaan mengurang sehigga tumbuhaan sangat rentan terhadap penyakit.

      Hapus
    2. OPT terdiri dari 3 jenis yaitu OPt golongan gulma, patogen, dan hama. OPT golongan gulma umumnya memiliki ketahanan yang kuat terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim sehingga gulma memiliki daya tahan dan daya saing yang tinggi. hal ini menyebabkan sering kali gulma lebih mendominasi dibandingkan tumbuhan budidaya. OPT golongan patogen merupakan OPT yang menyebabkan penyakt pada tumbuhan. OPT jenis ini dapat menyebar sangat cepat. penyebaran biasanya terjadi melalui perantara atu vektor, oleh sebab itu tumbuhan yang kurang diperhatikan dapat sangat mudah terserang penyakit. sedangkan untuk OPT golongan hama umumnya memanfaatkan tumbuhan budidaya sebagai makanan bagi mereka, sehingga tanaman budidaya selalu menjadi sasaran. oleh sebab itu perlu dilakukan penanganan yang tepat agar tanaman dapat dilindunngi.

      Hapus
  88. Mengapa hubungan virus-vektor dalam bentuk persistensi dianggap kurang memuaskan sehingga digunakan cara lain?

    BalasHapus
  89. Bagaimana cara mengidentifikasi tanaman yang terserang oleh bakteri Xanthomonas axonopodis?

    BalasHapus
    Balasan
    1. patogen Xanthomonas axonopodis pv dapat menyebabkan penyakit kanker pada tanaman yang diinfeksi. patogen ini menyerang tanaman jeruk. Beberapa jenis jeruk yang rentan di Indonesia adalah jeruk purut (Citrus histryx), jeruk nipis (C. aurantifolia) dan pamelo (C. maxima Merr.) terutama yang tumbuh pada suhu 20-35°C atau pada agroklimat yang agak panas (Triwiratno 2003). Serangan patogen ini dapat dilihat dari gejala awal yang timbul berupa bercak putih pada sisi bawah daun yang selanjutnya warna hijau gelap, kadang-kadang berwarna kuning di sepanjang tepinya. Bagian tengah terbentuk gabus warna coklat. Luka terjadi pada bagian atas dan bawah daun. Pada buah ditandai dengan gejala serupa dengan di daun tetapi bagian tepi tidak berwarna kuning.
      referensi : http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/penyakit-kanker-jeruk-xanthomonas-axonopodis-pv-citri/

      Hapus
  90. Infeksi oleh virus berlangsung melalui luka mekanik yang terjadi karena abrasi atau pelukaan oleh vektor. Adakah cara lain selain cara tersebut?

    BalasHapus
  91. Jika suatu tananaman terinfeksi virus apakah tanaman disekitarnya pun akan terjangkit virus yang sama? jika ya, bagaimana penyebaranya?

    BalasHapus
  92. Apakah virus dapat menyerang tanaman pada seluruh fase pertumbuhan? atau hanya pada fase tertentu saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya virus dapat menyerang tanaman pada seluruh fase pertumbuhan yang dapat menyebabkan gagal panen.

      Hapus
    2. Coba Jelaskan virus apa saja yang menyerang keseluruhan tanaman pada fase pertumbuhan

      Hapus
  93. Mengapa daur penyakit menyebabkan tumbuhan inang mengalami perubahan tumbuhan fisiologis dan anatomis?

    BalasHapus
  94. Mengapa dahulu fungi dikategorikan sebagai bagian dari kerajaan tumbuhan.Namun kini fungi ditetapkan sebagai kerajaan tersendiri,yaitu kerajaan fungi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fungi dipisahkan dari kingdom tumbuhan (plantae) karena fungi tdk melakukan fotosintesis seperti tumbuhan. Fungi tdk memiliki klorofil dan bersifat saprofit. jadi, fungi dikelompokan dalam kelas yang berbeda. selain itu, fungi mempunyai sifat heterotrof karena tidak bisa menghasilkan makanan sendiri.

      Hapus
  95. Mengapa prokaryota tidak berdinding inti?

    BalasHapus
  96. Semua jenis tumbuhan dapat diserang oleh beberapa jenis patogen tumbuhan, dan setiap jenis patogen tumbuhan dapat menyerang satu atau banyak jenis tumbuhan inang, mengapa demikian ?

    BalasHapus
  97. Jelaskan ciri ciri dari tumbuhan yang diserang oleh penyakit polisiklik.

    BalasHapus
  98. berilah contoh fungi parasitik dan saprofitik

    BalasHapus
  99. Patogen yang umumnya mengebabkan penyakit pada Tumbuhan dapat berupa yaitu
    Fungi,prokaryota atau virus fitopatogenik pertantaannya adalah ,
    Apakah Tumbuhan bisa terhindar dari patogen atau tidak ??

    BalasHapus
  100. Sesuai penjelasan yang ada bahwa.." hubungan antara 2 virus yang menginfeksi satu tanaman dapat bersifat antagonistik ( yang satu melemahkan yang lain), Aditif( Kumulatif),atau sinergistik( yang satu menguatkan yang lain). Berikan contoh tersebut?

    BalasHapus
  101. Apa perbendaan penyakit polisiklik (monocyclic diseases) dan penyakit policiklik (polycyclic diseases)?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penyakit yang hanya bisa menyelesaikan satu daur penyakit pada populasi tumbuhan inang yang sama disebut penyakit polisiklik (monocyclic diseases), penyakit yang bisa menyelesaikan beberapa daur penyakit disebut penyakit policiklik (polycyclic diseases)

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  102. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan patogen pada tumbuhan?

    BalasHapus
  103. Pada Fase Apa,Virus Dapat Menyerang Tumbuhan??

    BalasHapus
  104. Apakah ada musuh alami jamur untuk mencegah jamur menyerang tanaman??

    BalasHapus
  105. Bagaimana caranya agar tumbuhan terhindar dari infeksi yang disebabkan oleh OPT golongan tumbuhan?

    BalasHapus
  106. Mengapa potogen dapat menimbulkan penyakit pada tanaman?

    BalasHapus
  107. Sebutkan ciri-ciri atau tanda jika tanaman tersebut sedang terserang oleh virus dan bakteri

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya akan menjawab pertanyaan tersbut menurut saya ciri-ciri suatu tanaman disekitar kita terserang virus adalah Daun tanaman mengalami klorosis, memutih atau menguning.
      Daun menjadi belang hijau putih atau hijau kuning
      Daun mengkeriting atau menggulung ,bentuk daun yang tidak sempurna dan juga daun berukuran kerdil serta juga daun dan batang mengalami bercak-bercak

      Hapus
  108. Apa saja golongan fungi patogen dan mengapa kehadiran fungi patogenik perlu diwaspadai????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin menanggapi komentar dari teman saya.
      Fungi yang tergolong bersifat patogen terhadap tumbuhan diantaranya ialah Plasmodiophora brassicae, Aspergillus spp, Pyricularia oryzae, Plasmopara viticola, Pythium debaryanum, Sclerospora graminicola, dan Pinicillium spp

      Hapus
    2. Mengapa kehadiran fungi patogenik perlu di waspadai?
      Karna fungi patogenik salah satu organisme penyebab penyakit yang menyerang hampir semua bagian tumbuhan, mulai dari akar, batang, ranting, daun, bunga, hingga buahnya.

      Hapus
  109. Sirilus N gandut,kira kira dari segala jenis penyakit dan virus di atas manakah yang paling sangat sulit di hilangkan

    BalasHapus
  110. Sebutkan contoh dari prokaryota Domain Bacteria dan Domain Archae?

    BalasHapus
    Balasan
    1. contoh dari prokariot domain adalah bakteri dan sianobakteri,contoh dari domain archae yaitu metanogen

      Hapus
  111. apakah semua fungi fitopatogenik dapat di golongkan menjadi OPT ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya dari semua fungi fitopatogenik semuanya digolongkan menjadi OPT

      Hapus
  112. Penyakit tumbuhan merupakan struktur dan/atau fungsi abnormal yang dialami oleh tumbuhan sebagai hasil interaksi antar faktor tanaman inang, patogen, dan lingkungan sehingga menyebabkan kerusakan atau kematian tanaman yang menimbulkan kerugian. Struktur dan/atau fungsi abnormal yang timbul sebagai interaksi antar faktor tanaman inang, patogen, dan lingkungan tidak dikategorikan sebagai penyakit tumbuhan bila tidak merugikan.


    Pertanyaan saya adalah,,
    Jelaskan kerusakan yang tanaman yang di sebabkan oleh patogen, dengan proses berlang?

    BalasHapus
  113. Bagaimana cara mengatasi bakteri mikoplasma pada tanaman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada banyak antibiotika seperti Tetracyclin, Leucomycin, Oleandomycin, Erythromycin, Spiramycin, Tylocin, Aminocidin, dan Blasticidin untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh mikoplasma

      Hapus
  114. Jelaskan patogen dari parasit mengikat hubungan dengan tumbuhan yang diserangnya.

    BalasHapus
  115. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  116. Nama : Yan Piter Lainpen
    Nim. : 1904020245

    Selamat siang Pak, saya ingin bertanya, Apakah spesies fungi sangat penting dalam OPT berbagai jenis tumbuhan?
    Terimah kasih Pak.

    BalasHapus
  117. "Jumlah spesies fungi sangat banyak dan banyak di antaranya berstatus sebagai OPT penting pada berbagai jenis tumbuhan"
    Yg ingin saya tnyakan bagaimanakah kita dapat mengetahui bahwa fungi trsebut berstatus sebagai OPT penting pada tumbuhan?

    BalasHapus
  118. Patogen umum menyebabkan penyakit pada tumbuhan dapat berupa fungi, prokaryota, atau virus.Jika patogen sudah menimbulkan penyakit pada tanaman, apakah penyakit yang yang ada pada tumbuhan inang akan berlangsung terus sampai pada gen dan anakana/bibitnya?

    BalasHapus
  119. Penyakit tumbuhan sebagain besar di sebabkan oleh fungi,bagaimana cara kita untuk mengatasi masalah tersebut?

    Nama:Liliosa Raham

    BalasHapus
  120. Nama : Moritius M.J.Tana
    Nim. :1904020059

    Sya ingin bertanya pak🙏
    Apakah OPT jga berasal dari tanaman?.
    Karna setiap tanaman baru pasti selalu muncul OPT yang baru

    BalasHapus
  121. Fungi jenis apa sajakah yang berstatus sebagai OPT

    BalasHapus
  122. Fungi jenis apa sajakah yang berstatus sebagai OPT

    BalasHapus
    Balasan
    1. Organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah hewan atau tumbuhan baik berukuran mikro ataupun makro yang mengganggu, menghambat, bahkan mematikan tanaman yang dibudidayakan. Berdasarkan jenis seranganya OPT dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu hama, vektor penyakit, dan gulma.

      Hama adalah hewan yang merusak secara langsung pada tanaman.

      Hapus
  123. saya mau bertanya kira2 dari semua jenis gulama yang menyerang tanaman yg paling cepat menyerang tanaman adalah jenis gulma apa

    BalasHapus
  124. Saya mau bertanya bapa,Bagaimana cara mencegah terserangnya penyakit yang disebabkan oleh OPT golongan tumbuhan tersebut pa?

    BalasHapus
  125. Mengapa fungi parasitik yg derajat parasitasinya sangat lemah dapat tidak berstatus sebagai patogen tumbuhan?

    BalasHapus
  126. Nama:Irma Irawati Sinlae
    Nim:1904020169

    Pertanyaan saya,bagaimana cara mengatasi penyakit sibiese symptoms supaya tidak terjadi infeksi pada tanaman?

    Trimakasih🙏

    BalasHapus
  127. Apa gejala awal mula kehadiran fungi patogenik itu seperti apa

    BalasHapus
  128. Apakah ada perbedaanya antara gulma pada lahan yang basah dan gulma pada lahan yang kering???

    BalasHapus
  129. Selamat sore pak
    Saya ingin bertanya
    Apa saja perbedaan spora fungi dan spora bakteri?

    BalasHapus
  130. Apa yang menjadi dominan fungi untuk menyerang tanaman dan bagaimana hubungan virus dan fungi?

    BalasHapus
  131. Tergolong fungi apakah apabila fungi tersebut berstatus sebagai OPT penting pada berbagai jenis Tumbuhan?

    BalasHapus
  132. Cara mengatasi jamur yang baik dan benar?

    BalasHapus
  133. Nama : Yohanes Aditya Kopong Raya
    Nim : 1904020069

    Saya ingin bertanya dari ketiga kategori OPT tersebut(jamur, bakteri dan virus), Apakah cara penanganannya sama atau berbeda beda

    BalasHapus
  134. bagaimanakah gejala atau tanda bahwa tanaman terserang oleh virus dan bakteri?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gejalanya dapat berupa bintik-bintik berwarna pada tanaman sehingga tanaman tidak bisa berfotosintesis sehingga tanaman itu mati

      Hapus
  135. Apa perbedaan Tata nama virus dengan tata nama organisme ?

    BalasHapus
  136. Apa perbedaan Tata nama virus dengan tata nama organisme ?

    BalasHapus
  137. Selamat malam Pak🙏
    Saya ingin bertanya
    Apa sajakah jenis-jenis patogen?

    BalasHapus
  138. Selamat malam Pak��
    Saya ingin bertanya
    Apa sajakah jenis-jenis patogen?

    BalasHapus
  139. Saya ingin bertanya apakah OPT Jenis patogen bisa dikendalikan dengan cara organik tanpa pestisida?

    BalasHapus
  140. Jika salah satu OPT berasal dari OPT golongan tumbuhan, apakah bisa merusak sesama tanamannya? Bagaiamana cara menanggulangi agat opt jenis tumbuhan tidak mematikan sesamaa tanamannnya?

    BalasHapus
  141. Virus apakah yang biasa/sering menyerang tumbuhan pada masa-masa pertumbuhan?

    BalasHapus
  142. Pada pembentukan spora aksesual bagian konidia dikatakan bahwa bila terbentuk melalui segmentasi maka yang dihasilkan adalah talospora dan bila secara eksogenus maka yang terbentuk adalah konidiospora.

    BalasHapus
  143. Apa hubungan domain eukarya:kerjaaan fungsi dengan prokaryota domain bacteria dan domain archaea?

    BalasHapus
  144. Nama:MARTYN BUNGA RADJA RIWU
    NIM:2004060049
    SEMESTER:2

    saya ingin bertanya, bagaimana kita membedakan jamur (fungi) yang bisa di konsumsi dan jenis jamur yang yang beracun terutama pada bentuk fisik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. cara membedakan jamur yang beracun dan yang tidak
      Menurut saya adalah kita bisa melihat berdasarkan tempat hidupnya, namun demikian cara ini tidak 100% kita dapat mengetahuinya karena ada jamur beracun lain yg dapat muncul ditempat yg sama.
      Namun kebanyakan para ahli dapat membedakannya dari warna pada jamur tersebut seperti warna merah, cokelat, hitam, hijau tua, biru, dan warna mencolok lainya dan juga jamur beracun dapat diketahui dari baunya yang busuk karena memiliki kandungan sulfide didalamnya.

      Terimakasih

      Hapus
    2. Ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan dalam membedakan jamur yang beracun dan tidak beracun secara fisik yaitu yang Pertama, amati dan pahami bentuknya terlebih dahulu serta sifat jamur tersebut. Sehingga apabila menemukannya, kita sudah waspada terlebih dahulu. Kedua, jamur beracun biasanya memiliki warna yang mencolok, bau tidak sedap dan mudah hancur apabila diraba, serta memiliki bintik mencolok di sekitar tudungnya.

      Ketiga, jangan mengambil jamur yang belum mekar dengan sempurna, karena akan menyulitkan kita untuk mengetahui jenisnya. Keempat, jangan memakan jamur yang bergetah ketika dipotong.
      Kelima, jika jamur beracun dikerat, kemudian dilekatkan dengan benda yang terbuat dari perak asli, maka permukaan benda tersebut akan muncul warna hitam (sulfida) atau kebiruan (Sianida).

      Keenam, apabila sudah terlanjur dimasak, cobalah masak jamur bersama nasi putih. Jika warna nasi berubah menjadi coklat, kuning, merah atau hitam, besar kemungkinan jamur itu beracun. Apabila benar, nasinya juga tidak boleh disantap. Ketujuh, jamur beracun biasanya tumbuh di tempat kotor, jadi hindari mengambil jamur dari tempat seperti itu.
      Demikian penjelasan singkat saya semoga bisa membantu🙏

      Hapus
  145. Nama: Marta Ea
    NIM : 2004060058
    Semester: 2


    Saya ingin bertanya, sebut dan jelaskan jenis bakteri apasaja yang memiliki flagel untuk bergerak dalam film air.

    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berikut Beberapa bakteri memiliki flagel yang memungkinkannya untuk bergerak dalam film air. Jumlah dan posisi flagel ada beberapa macam yaitu monotrichous (satu flagel di ujung sel), lopotrichous (dua atau lebih flagel di satu ujung sel), amphitrichous (satu atau lebih flagel di kedua ujung sel), dan peritrichous (flagel tersebar di seluruh permukaan sel. Demikian jawaban yang bisa saya berikan semoga bisa membantu🙏

      Hapus
  146. Mengapa fungi ditetapkan sebagai kerajaan tersendiri?
    Tolong jelaskan alasannya.!!
    Terimakasih🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan menjawab pertanyaan dari Melisa Tangasa.

      Menurut saya,
      Alasan utama fungsi ditetapkan sebagai kerajaan tersendiri adalah karena ada banyak perbedaan fungsi dan juga jamur tidak memiliki klorofil, sehingga ia tidak dapat memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis.

      Terimakasih

      Hapus
  147. kenapa nama anamorf dan teleomorf termsuk dalam spesies fungoum....?

    BalasHapus
  148. Jenis-jenis bakteri dikelompokkan ke dalam beberapa pembagian. Kamu bisa melihat jenis-jenis bakteri dari bentuknya, jumlah dan letak flagela, kebutuhannya terhadap oksigen, karakteristik dinding sel, hingga bagaimana cara mereka mendapatkan makanan.

    BalasHapus
  149. NAMA : ANGELA SIU
    NIM : 2004060015


    1.Klasifikasi Berdasarkan Bentuk
    Coccus memiliki bentuk bulat atau bujur telur. Jenis yang satu ini bisa hidup sendiri, tapi bisa juga hidup dalam formasi dengan bakteri sejenis lainnya. Dua coccus yang bergabung disebut diplococci, sementara empat coccus yang membentuk kotak disebut tetrad. Susunan yang umum didapatkan dari jenis ini adalah rantai bakteri yang disebut streptococci.
    Bacilli atau bacillus adalah kelompok yang membentuk batang, walaupun nama Bacillus juga digunakan sebagai genus. Kebanyakan bakteri di kategori ini berbentuk batang tunggal, walaupun ada juga diplobacilli yang muncul berpasangan dan streptobacilli yang muncul berantai.
    Terakhir, spiral atau spirochetes adalah bakteri yang membentuk melengkung. Banyak jenis ini yang sifat tubuhnya kaku dan punya kemampuan untuk bergerak. Jenis spiral dibagi lagi menjadi vibrio, spirilla, dan spirochetes. Vibrio berbentuk seperti karakter koma, sementara spirilla punya struktur spiral yang kaku. Terakhir, Spirochetes membentuk spiral yang fleksibel.
    2.Klasifikasi Berdasarkan Pewarnaan Gram
    Ilmuwan asal Denmark Hans Christian Gram menemukan metode untuk mengklasifikasikan bakteri berdasarkan struktur pada dinding selnya. Ia membagi berdasarkan pemberian zat kimia pewarnaan dan mengelompokkannya menjadi dua jenis, yaitu Gram positif dan Gram negatif.
    Gram positif mampu mempertahankan pewarna kristal violet yang diujikan. Artinya, jenis ini memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal atau berganda. Kebanyakan bakteri jenis ini memunyai asam teitoik, tidak punya ruang periplasmik, dan tidak punya membran luar. Jenis ini juga rentan terhadap kekeringan, tapi tidak terlalu resisten terhadap antibiotik. Dinding selnya hanya terdiri dari satu lapisan dan kandungan di dinding selnya rendah.
    Sementara itu, Gram negatif tidak mempertahankan warna violet dan berwarna lebih merah atau merah muda. Jenis ini lebih tahan terhadap antibodi karena memiliki dinding sel yang sulit ditembus. Peptidoglikan pada bakteri Gram negatif cenderung tipis dan tidak memiliki asam teitoik, ruang periplasmik, dan memiliki membran luar.
    3.Klasifikasi Berdasarkan Suhu
    Jika dibagi berdasarkan kemampuan adaptasinya terhadap suhu, bakteri ada tiga jenis, yaitu thermophile, mesophile, dan psychrophile.
    Thermophile mampu bertahan di lingkungan bersuhu tinggi, yaitu 41-122 derajat celsius. Jenis ini biasanya ditemukan di wilayah hangat di Bumi, seperti mata air panas, lautan dalam hidrotermal, dan kompos.
    Sementara itu, mesophile adalah jenis yang pertumbuhan optimalnya berada di suhu sedang, yaitu 20-45 derajat celsius. Biasanya, jenis ini terdapat pada keju dan yogurt. Sebagian besar patogen yang menyerang manusia juga termasuk pada mesophile.
    Terakhir, psychrophile adalah kelompok bakteri yang dapat tumbuh dan bereproduksi di suhu dingin, dari 20-10 derajat celsius. Ciri-cirinya adalah membran sel lipid yang secara kimia tahan terhadap suhu dingin dan sering membuat protein antibeku untuk menjaga cairan internal dan DNA mereka.

    Klasifikasi Berdasarkan Kebutuhan Oksigen

    Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, bakteri dibagi menjadi aerobik, anaerobik, anaerobik fakultatif, dan micro-aerophilic.
    Aerobik adalah bakteri yang memerlukan oksigen untuk proses metabolisme dan respirasi seluler. Jenis ini menggunakan oksigen untuk melakukan metabolisme senyawa seperti karbohidrat dan lemak untuk menghasilkan energi. Jenis ini juga dapat menghasilkan lebih banyak energi ATP daripada respirasi anaerobik atau fermentasi, tapi ia rawan terkena stres oksidatif.
    Jenis selanjutnya adalah anaerobik. Anaerobik dibagi menjadi tiga, yaitu anaerobik obligat, anaerobik aerotoleran, dan anaerobik fakultatif.
    Anaerobik obligat adalah jenis yang tidak membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya. Malah, jenis ini bisa mati jika terkena oksigen, walaupun dengan kadar yang berbeda-beda.

    BalasHapus
  150. NAMA : ANGELA SIU
    NIK : 2004060015
    Dikatakan bahwa Patogen yang umum menyebabkan penyakit pada tumbuhan dapat berupa fungi, prokaryota, atau virus.
    Bagaima cara kita.mengatasi masalah tersebut pada tumbuhan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Pada Tanaman

      Pengendalian Biologis

      Mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara biologis adalah mengendalikan hama dengan menggunakan predator untuk memangsa para hama tersebut. Akan tetapi pengendalian secara biologis ini dapat dikatakan kurang maksimal, hal tersebut dikarenakan hewan predator yang kadang sulit ditemukan.

      Pengendalian Mekanis

      Cara ini dapat dikatakan sebagai cara tradisional, dikarenakan tidak menggunakan zat kimia semacam insektisida, akan tetapi dengan alat-alat seperti sabit, gunting tanaman dan lain sebagainya. Cara ini membutuhkan waktu yang lama, hasilnya pun tidak maksimal dikarenakan perkembangan hama dan penyakit pada tanaman yang menyebar luas dengan cepat.

      Pengendalian Kimia

      Mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara kimia adalah cara terakhir apabila cara sebelumnya tidak membuahkan hasil yang maksimal. Cara pengendalian hama dan penyakit dengan kimia adalah dengan menggunakan pestisida seperti insektisisa, fungisida dan herbisida. Pengendalian ini memang terbilang mudah dan hasilnya maksimal, akan tetapi memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitar, salah satunya adalah menimbulkan polusi udara.



      Hapus
  151. faktor apa yang membuat patogen muncul disuatu tanaman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Faktor yang menyebabkan patogen muncul di tanaman yaitu *Lingkungan
      Faktor lingkungan mempengaruhi timbul dan berkembangnya penyakit. Beratnya intensitas penyakit pada suatu tanaman seringkali ditentukan oleh lamanya keadaan lingkungan yang menguntungkan untuk timbul dan berkembangnya penyakit. Lingkungan dalam hal ini bisa dibedakan menjadi 2 yaitu lingkungan fisik/kimia dan lingkungan biologi. Yang termasuk dalam lingkungan fisik/kimia yaitu suhu udara, curah hujan (lama dan intensitas), embun (lama dan intensitas), suhu tanah, kandungan air tanah, kesuburan tanah, angin, asal mula api, pencemaran air, kerusakan akibat herbisida, dan lain-lain. Sedangkan lingkungan biologi terdiri dari antagonis, vektor, agen penyebab luka, dan agen kompetitif. Faktor lingkungan ini memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman inang dan mnenciptakan kondisi yang sesuai bagi kehidupan jenis pathogen tertentu.
      *Tanaman inang rentan
      Pengaruh tanaman inang terhadapnya timbulnya suatu penyakit atau patogen tergantung dari jenis tanaman inang, kerentanan tanaman, bentuk dan tingkat pertumbuhan, struktur dan kerapatan populasi, kesehatan tanaman dan ketahanan inang.Timbulnya suatu penyakit juga tergantung pada sifat genetik yang dimiliki oleh inang itu sendiri.Terdapat inang yang rentan (suscept), tahan (resisten), toleran (tolerant), kebal (immune) yaitu tanaman yang tidak dapat diinfeksi oleh pathogen.

      Hapus
  152. Sebutkan Fungi berukuran mikroskopik dan Fungi yang makroskopik

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya akan menjawab pertanyaan dari Claudia yosephine Brigita sesfaot yaitu tentang fungi/jamur yang berukuran besar atau makroskopis dan jamur yang berukuran kecil yang tidak bisa dilihat menggunakan mata telanjang atau yang kita kenal dengan fungi/jamur mikroskopis
      Jamur mikroskopis biasanya berasal dari kelas zygomycota, ascomycota, dan deuteromycota. Adapun jamur makroskopis adalah jamur yang dapat dilihat dengan mata telanjang atau tidak menggunakan alat bantu seperti mikroskop. Contoh jamur dari kelompok basidiomycota yaitu jamur merang, jamur kuping, jamur tiram.

      Hapus
  153. Apa yang menjadi gejal utama penyakit yang di sebabkan oleh OPT golongan tumbuhan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Maria M.R Malo
      Kelas: Agroteknologi 4

      Gejala utama pada tanaman yang diserang OPT golongan tumbuhan adalah pertumbuhan yang tidak baik bahkan tumbuhan bisa tumbuh kerdil . Ini disebabkan karena OPT ini hidup sebagai benalu yang menyerap nutrisi , air dan juga makanan dari tumbuhan utamanya . Tumbuhan dan benalu atau gulma ini akan bersaing untuk mendapatkan pasokan makanan jika tumbuhan utama tidak kuat maka akan mengalami perlambatan pertumbuhan bahkan sampai kematian

      Hapus
  154. Nama : Maria M.R Malo
    Kelas : Agroteknologi 4

    Jika fungi ditetapkan sebagai kerajaan tersendiri , apakah protista mirip jamur bisa dikategorikan dalam kerajaan fungi ?

    BalasHapus
  155. Izin bertanya bapak,
    Nama: Anjelina S.Luju
    Nim:2004020028
    Apakah bulir padi yang tidak berisi atau hampa apakah disebabkan oleh OPT seperti walang sangit dan OPT lainnya atau disebabkan oleh faktor alam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bernadus snae11 September 2021 11.34
      "Nama : Bernadus Snae
      Nim : 2004020033
      Kelas : Agribisnis 1
      Semester 3
      Dosen PA :IR. MARTHEN R PELLOKILA, MP, PH.D

      Ingin menanggapi pertanyaan dari nama :Anjelina S.Luju

      Menurut pendapat saya bulir padi yang tidak berisi atau hampa di sebabkan karena OPT walang sangit, karwna Walang sangit merupakan salah satu hama penting yang menyerang tanaman padi sawah. Hama ini umumnya menyerang tanaman padi pada fase pemasakan dengan cara menghisap cairan bulir padi yang sedang mengisi sehingga menyebabkan bulir padi menjadi hampa atau pengisiannya tidak sempurna.

      Terimahkasih

      Hapus
  156. Selamat pagi pak

    Nama : Desitriana Taus
    Nim. : 2004020153
    Kelas: Agribisnis 1
    Semester : 3
    Dosen Pa : Dr.Ir.Doppy Roy Nendissa,Mp

    Ijin bertanya bapak

    -mengapa spesies fungi atau yang termaksud dalam opt golongan patogen sangat penting dalam berbagai jenis tumbuhan?

    -Apakah dengan adanya opt gologan patogen, dapat mempengaruhi opt gologan tumbuhan dan opt gologan hewan?

    Terimakasih bapak🙏

    BalasHapus
  157. Nama : Agiltami Lestero Pandie
    Nim :2004020004
    Kelas : Agribisnis 1
    Semester :3
    Dosen PA : Prof. Ir. Fredrik L.Benu ,M.Si.,Ph.D

    Jelaskan senjata kimia apa saja yang digunakan patogen untuk menyerang tanaman inangnya?

    BalasHapus
  158. Syalom bapak 🙏😇
    Nama : Shanas Ivon Helbert Suswati Poy
    Nim : 2004020001
    Kelas : Agribisnis 1

    Ingin bertanya pak, Ciri-ciri tumbuhan yang diserang penyakit polisiklik?

    BalasHapus
  159. Nama : Agiltami Lestero Pandie
    Nim :2004020004
    Kelas : Agribisnis 1
    Semester :3
    Dosen PA : Prof. Ir. Fredrik L.Benu ,M.Si.,Ph.D

    Saya akan menanggapi pertanyaan dari saudari Shanas I.H.S Poy

    Ciri-ciri tanaman yang diserang oleh penyakit polisiklik yaitu: kerdil,daunnya berubah warna,layu dan dan daunnya berlubang-lubang.

    Terima Kasih🙏

    BalasHapus
  160. Nama : Shanas Ivon Helbert Suswati Poy
    Nim : 2004020001
    Kelas : Agribisnis 1

    Ingin menjawab pertanyaan dari saudari Agiltami Lestero Pandie


    Jelaskan senjata kimia apa saja yang digunakan patogen untuk menyerang tanaman inangnya?
    Jawaban nya; dalam serangannya terhadap tumbuhan, patogen mempunyai senjata kimia berupa enzim, racun dan zat pengatur tumbuh. Enzim pektolitik antara lain dihasilkan oleh bakteri penyebab busuk lunak, juga oleh cendawan verticillium dan fusarium penyebab layu.

    BalasHapus