Selamat Datang

Belajar Perlindungan Tanaman adalah situs yang dibuat untuk mendukung mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana mempelajari mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Blog ini dibuat sebagai sarana pembelajaran blended learning dan sebagai sarana pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Bila Anda adalah mahasiswa peserta mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman semester ganjil Tahun Ajaran 2021/2022, untuk melaksanakan perkuliahan daring Anda wajib membaca setiap materi kuliah dan melaksanakan petunjuk mengenai hal-hal yang harus dilakukan sebagaimana diberikan pada setiap materi kuliah.

Minggu, 07 April 2019

4.3. Sarana dan Prasarana Pengendalian dalam Pelaksanaan Pengendalian Hama Terpadu

Print Friendly and PDF
Pada tulisan sebelumnya telah disebuykan bahwa perlindungan tanaman mencakup pencegahan OPT masuk dan/atau keluar dari duatu wilayah, pengendalian OPT, dan eradikasi OPT. Tulisan sebelumnya juga telah menguraikan mengenai tindakan karantina untuk mencegah OPT masuk dan/atau keluar dari duatu wilayah, cara pengendalian, dan ketentuan yang terkait dengan pelaksanaan eradikasi. Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya yang mengurakan secara lebih rinci mengenai cara pengendalian serta sarana dan prasarana perlindungan tanaman.

4.3.1. MATERI KULIAH

4.3.1.1. Membaca Materi Kuliah
Selain mengatur mengenai cara pengendalian, UU No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan PP No. 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman juga mengatur mengenai sarana perlindungan tanaman. Pasal 4 PP No. 6 Tahun 1995 menetapkan bahwa perlindungan tanaman dilaksanakan dengan menggunakan sarana dan cara yang tidak mengganggu kesehatan dan atau mengancam keselamatan manusia, menimbulkan gangguan dan kerusakan sumberdaya alam dan atau lingkungan hidup dan Pasal 12 PP yang sama menetapkan  bahwa sarana pengendalian OPT dalam rangka perlindungan tanaman berupa: (1) alat dan mesin, (2) musuh alami, dan (3) pestisida. Sesuai dengan ketentuan mengenai cara pengendalian OPT, pestisida sebagai sarana perlindungan tanaman terdiri atas pestisida kimiawi dan pestisida hayati atau biopestisida. Kedua peraturan perundang-undangan tidak memasukkan: (1) benih tanaman tahan hama dan (2) OPT termodifikasi genetik sebagai sarana perlindungan tanaman, padahal secara fungsional berperan sama seperti halnya pestisida dan musuh alami dan agen pengendali hayati.

Berikut adalah uraian lebih rinci mengenai sarana perlindungan tanaman, baik yang telah maupun belum diatur dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia:
  1. Alat dan mesin pertanian (agricultural tools and machineries), mencakup segala peralatan dan mesin yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan/tindakan perlindungan tanaman dan cara pengendalian OPT, mulai dari peralatan yang sederhana sampai pada mesin yang canggih. Alat dan mesin terpenting yang digunakan untuk melakukan aplikasi pestisida adalah sprayer yang terdiri atas berbagai tipe, duster dan granule spreader berbagai tipe, injector berbagai tipe, berbagai tipe perangkap, dsb. Alat dan mesin untuk perlindungan tanaman merupakan bagian dari alat dan mesin pertanian sebagaimana diatur melalui PP No. 81 Tahun 2001 tentang Alat dan Mesin Pertanian.
  2. Musuh alami (natural enemies), terdiri atas organisme predator (predators), parasitoid (parasitoids), patogen (pathogens, khususnya entomopathogens), antagonis (antagonists), dan pemakan gulma (weed feeders). Istilah musuh alami digunakan untuk predator, parasitoid, patogen, antagonis, dan pemakan gulma yang dikonservasi dalam agroekosistem. Bila predator, parasitoid, patogen, antagonis, dan pemakan gulma secara sengaja dibiakkan secara massal (mass rearing) untuk kemudian dilepaskan secara masal (mass release) maka istilah yang digunakan adalah agen pengendali hayati (biological control agents).
  3. Pestisida (pesticides), terdiri atas pestisida dengan bahan aktif (active ingredients) berupa senyawa kimia atau mikroba agen pengendali hayati yang diformulasikan (pesticide formulation) dalam berbagai formulasi dengan cara mencampur dengan bahan lain untuk mempermudah penyimpanan, penanganan, keamanan, penggunaan, dan keefektifan pestisida. Formulasi pestisida diatur secara international oleh CropLife International dengan menerbitkan Catalogue of Pesticide Formulation Types (klik untuk mengunduh). Pestisida meracuni OPT sasaran dengan berbagai cara kerja (mode of action) sebagaimana diklasifikasikan oleh Insecticide Resistance Action Committee (IRAC) untuk insektisida melalui website dan publikasi artikel jurnal ilmiah. Agar pestisida dapat mengendalikan OPT sasaran secara optimal maka harus diaplikasikan dengan dosis aplikasi (pesticide doses) yang tepat.
  4. Benih tahan hama (pest-resistance seeds), mencakup benih hasil pemuliaan konvensional dan hasil pemuliaan dengan teknik modifikasi genetik (genetically modified seeds sebagai bagian dari genetically modified organisms, lazim disingkat GMO, yang diproduksi melalui teknik rekayasa genetika (genetic engineering techniques). Penggunaan benih termodifikasi genetik sampai kini masih menimbulkan banyak kontroversi.
  5. Organisme termodifikasi secara genetik (genetically modified organismsGMOs) juga disebut organisme terekayasa secara genetik (genetically ingineered organisms), dalam hal ini khususnya serangga hasil modifikasi genetik yang digunakan dalam pengendalian dengan cara genetik, yang secara khusus disebut serangga termodifikasi secara genetik (genetically modified insects), misalnya tritip terekayasa secara genetik, ulat jengkal Chrysodeixis includens, dsb. 
Di antara sarana perlindungan tanaman tersebut di atas, pestisida (pestisida kimiawi dan pestisida hayati) dan alat dan mesin aplikasi pestisida, merupakan sarana yang umum digunakan dan oleh karena itu perlu diuraikan lebih rinci.

Penggunaan pestisida untuk mengendalikan OPT perlu diupayakan agar memberikan hasil pengendalian yang efektif. Keefektifan pestisida dalam mengendalikan OPT bergantung pada: (1) kualitas pestisida, (2) ketepatan waktu aplikasi pestisida, dan (3) kualitas cara atau teknik aplikasi pestisida. Untuk menjamin ketiga persyaratan tersebut dapat dipenuhi, diperlukan pengetahuan sebagai berikut:
  1. Pengetahuan mengenai masalah OPT, mencakup pertanyaan: (1) OPT apa yang menjadi masalah dan di mana (untuk menentukan OPT sasaran), (2) fase OPT mana yang paling rentan pestisida (untuk menentukan waktu aplikasi), dan (3) bagaimana pergerakan OPT (untuk menentukan tipe alat semprot (sprayer) dan ukuran butiran semprot (droplet)
  2. Pengetahuan mengenai pestisida, mencakup pertanyaan: (1) bagaimana cara pestisida meracuni OPT (mode of action, untuk menentukan teknik aplikasi), (2) apakah pestisida dapat meracuni tanaman (untuk menentukan kalibrasi), dan (3) apakah pestisida meracuni hewan (untuk menentukan cara penanganan pestisida)
  3. Pengetahuan mengenai formulasi pestisida, mencakup pertanyaan: (1) bagaimana solubilitas pestisida (untuk menentukan pengadukan) dan (2) bagaimana pestisida dapat diencerkan dengan air (untuk menentukan wadah pencampuran, peralatan, dan perhitungan dosis)
  4. Pengetahuan mengenai teknik dan peralatan aplikasi: mencakup pertanyaan: (1) bagaimana peralatan dioperasikan dan dipelihara (untuk mengoperasikan peralatan secara aman), (2) berapa kapasitas setiap alat yang tersedia (untuk menentukan jumlah alat yang diperlukan), (3) apakah diperlukan penyetelan alat (untuk menjamin peralatan dapat digunakan secara optimal), dan (4) teknik aplikasi bagaimana yang akan digunakan (untuk memilih peralatan yang tepat).
Pestisida diaplikasikan dengan berbagai trknik aplikasi, tetapi cara yang paling umum digunakan adalah teknik penyemprotan formulasi pestisida, yang sebelumnya telah diencerkan terlebih dahulu, dengan menggunakan alat semprot (sprayer) dengan dosis yang sesuai dengan dosis rekomendasi bahan aktif pestisida yang digunakan untuk jenis OPT sasaran. Untuk menentukan dosis aplikasi yang sesuai dengan rekomendasi tersebut, perlu diketahui tipe volume campuran pestisida, tipe dan jangkauan alat semprot, luas areal yang disemprot, serta ukuran dan jumlah butiran semprot (droplet) yang dapat dihasilkan alat semprot. Tipe volume campuran pestisida terdiri atas: (1) penyemprotan volume tinggi 300-500 L/ha, (2) penyemprotan volume rendah 50-150 L/ha, dan volume penyemprotan sangat rendah <5 L/ha. Berkaitan dengan alat semprot yang digunakan, diperlukan pengetahuan mengenai tipe alat semprot dan perlengkapannya (sprayer types and equipment). Informasi mengenai formulasi pestisida, luas areal yang akan disemprot, volume penyemprotan, dan alat semprot yang digunakan diperlukan untuk menghitung dosis penyemprotan sebagaimana diuraikan dengan rinci pada tulisan Agricultural Sprayer Guide dan Pesticide Application Techniques (silahkan buka, unduh, dan baca).

Selain memerlukan sarana, pelaksanaan perlindungan tanaman juga memerlukan prasarana pendukung seperti ruang penyimpanan alat dan mesin serta sarana perlindungan tanaman, bengkel pemeliharaan alat dan mesin perlindungan tanaman, ruang pembersihan alat dan mesin pertanian, dsb. Sarana dan prasarana perlindungan tanaman merupakana bagian dari sarana dan prasarana pertanian yang pada Kementerian Pertanian ditangani oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP). Situs Ditjen PSP Kementan tersebut menyediakan berbagai informasi yang berkaitan dengan prasarana dan sarana pertanian, termasuk prasarana dan sarana perlindungan tanaman, antara lain menyediakan buku elektronik Pestisida Pertanian dan Kehutanan 2016.

4.3.1.2. Mengunduh dan Membaca Pustaka Daring
Silahkan mengklik setiap tautan yang diberikan pada materi kuliah ini dan mengunduh pustaka yang disediakan dari halaman Pustaka Daring dan tautan (link) yang disediakan pada setiap materi kuliah lalu membaca bagian dari pustaka yang berkaitan dengan materi kuliah ini. Mahasiswa wajib menyampaikan judul dan isi buku/bab buku/situs yang telah dibaca terkait dengan materi kuliah ini melalui Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas.

4.3.2. MENGERJAKAN TUGAS KULIAH

4.3.2..1. Mendiskusikan dengan Cara Menyampaikan dan/atau Menanggapi Komentar
Setelah membaca materi kuliah, silahkan buat minimal satu pertanyaan dan atau komentar mengenai materi kuliah. Buat pertanyaan secara langsung tanpa perlu didahului dengan selamat pagi, selamat siang, dsb., sebab belum tentu akan dibaca pada jam sesuai dengan ucapan selamat yang diberikan. Ketik pertanyaan atau komentar secara singkat tetapi jelas, misalnya "Mohon menjelaskan apakah memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pendekatan ilmiah mempunyai kelebihan dan kelemahan". Pertanyaan dan/atau komentar diharapkan ditanggapi oleh mahasiswa lainnya dan setiap mahasiswa wajib menanggapi minimal satu pertanyaan dan/atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Pertanyaan dan/atau komentar maupun tanggapannya disampaikan paling lambat pada Kamis, 13 April 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.

4.3.2.2. Mendiskusikan dengan Cara Membagikan Materi Kuliah
Setelah membaca materi kuliah, silahkan bagikan materi kuliah melalui media sosial yang dimiliki disertai dengan mencantumkan status tertentu, misalnya "Saya sekarang sudah tahu bahwa ternyata pengetahuan terdiri atas beberapa macam ... dst." Untuk membagikan lauar klik tombol Beranda dan kemudian klik tombol pembagian memalui media sosial dengan mengklik tombol media sosial yang tertera di sebelah kanan judul materi kuliah. Jika media sosial yang dimiliki tidak tersedia dalam ikon yang ditampilkan, klik ikon paling kanan untuk membuka ikon media sosial lainnya. Materi kuliah dibagikan paling lambat pada Kamis, 13 April 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.

4.3.2.3. Mengerjakan Projek Kuliah
Melanjutkan projek kuliah secara kelompok pada lahan usahatani yang sudah dialokasikan oleh dosen pengampu pada materi 4.1 dan 4.2 untuk melakukan pengamatan dan wawancara sebagai berikut:
  1. Keadaan usahatani, menentukan koordinat geografik lokasi usahatani dengan menggunakan aplikasi GPS Data serta melakukan pengamatan dan wawancara untuk apakah petani mempunyai sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melakukan perlindungan tanaman dengan menggunakan sistem PHT, misalnya alat untuk melakukan pemantauan OPT, bahan dan alat untuk melakukan pengendalian OPT, catatan mengenai hasil pengamatan dan pengendalian OPT, tempat khusus untuk mencuci alat dan membuang wadah bekas pestisida, dsb.
  2. Penggunaan pestisida dalam melakukan pengendalian OPT, melakukan wawancara dengan petani mengenai dalam keadaan bagaimana melakukan pengendalian dengan pestisida, jenis-jenis pestisida apa yang digunakan untuk mengendalikan OPT apa, berapa dosis pestisida yang digunakan dan bagaimana cara menyiapkan dosis tersebut, alat apa yang digunakan untuk melakukan aplikasi, apakah menggunakan pengaman pada saat menyiapkan dosis dan mengaplikasikan pestisida, apakah mencuci alat aplikasi pestisida dan wadah bekas pestisida pada tempat tertentu, dan kemudian lakukan diskusi kelompok untuk menentukan apakah berdasarkan pada hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa petani menerapkan PHT.
  3. Keberadaan musuh alami OPT dan penyerbuk tanaman, dengan terlebih dahulu mengunjungi situs Biological Control Cornell University dan kemudian mengklik halaman Types of Natural Enemies dan berturut-turut mengklik pilihan Predators, Parasitoids, Pathogens, dan Weed Feeders untuk belajar mengenal jenis-jenis musuh alami dan mengunjungi situs Pollinator Partnership dan kemudian mengklik halaman Why Pollinator dan mengklik pilihan About Pollinators dan mengklik halaman Resources lalu mengklik pilihan Learning Centers lalu mengklik pilihan yang sesuai untuk belajar mengenai penyerbuk tanaman. Selanjutnya lakukan pengamatan untuk menentukan keberadaan predator, parasitoid, serangga OPT mati karena patogen, dan pemakan gulma dan keberadaan penyerbuk tanaman pada lahan usahatani. Selanjutnya, berdasarkan pada hasil pengamatan, lakukan diskusi kelompok untuk menentukan apakah musuh alami dan serangga penyerbuk yang ditemukan pada lahan usahatani cukup beragam dan apakah mengindikasikan terkena dampak negatif aplikasi pestisida.
Catat hasil pengamatan, wawancara, dan diskusi kelompok untuk disampaikan sebagai bagian dari Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas materi kuliah ini.

4.3.3. ADMINISTRASI MELAKSANAKAN KULIAH

Untuk membuktikan telah melaksanakan perkuliahan daring materi kuliah ini, Anda wajib mengakses, menandatangani presensi, dan mengumpulkan tugas di situs SIADIKNONA. Sebagai cadangan, silahkan juga menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan berikut ini: 
  1. Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Sabtu, 8 April 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikkan telah menandatangani daftar hadir; dan
  2. Memasukkan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Kamis, 13 April 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikan bahwa laporan sudah masuk.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan memasukkan Daftar Hadir Melaksanakan Perkuliahan Daring dan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas akan ditetapkan sebagai tidak melaksanakan kuliah.

**********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan: 28 Maret 2019

Creative Commons License
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.


308 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Apa yang dimaksudkan dengan pelaksanaan eradikasi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Saya akan menjawab pertanyaan dari saudari Maria. Jadi, yang dimaksud dengan pelaksanaan Eradikasi itu adalah tindakan yang dilakukan untuk memusnahan total bagian tanaman (sampai ke akarnya) yang terserang penyakit atau seluruh inang untuk membasmi suatu penyakit

      Hapus
  3. Apa yang dimaksudkan dengan pelaksanaan eradikasi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin menanggapi pertanyaan dari teman.
      Yang dimaksudkan dengan eradikasi disini adalah pemusnahan secara total pada bagian tanaman yang diserang oleh OPT agar kerusakan yang terjadi tidak menyebar luas,terlebih khusus utntuk OPT yang baru ada/muncul di suatu daerah tertentu..
      Terimkasih

      Hapus
    2. Seperti yang telah dijelaskan oleh Pak wayan Mudita tentang benih tanaman tahan hama bahwa pada benih tanaman tahan hama akan tetap diserang juga tetapi kerusakannya lebih sedikit dibandingkan dengan jenis tanaman tidak tahan OPT.
      Yang ingin saya tanyakan adalah dengan cara apa agar benih tanaman yang tahan hama ini benar-benar tidak terserang hama sama sekali!

      Hapus
  4. Apakah benih tanaman tahan hama yang di maksud diatas secara optimal tidak akan diserang oleh hama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau menurut saya meskipun benihnya tahan hama tetapi dia akan terserang oleh hama tetapi tidak terlalu parah dibandingkan dengan benih yang tidak tahan hama

      Hapus
  5. Apakah benih tanaman tahan hama yang di maksud diatas secara optimal tidak akan diserang oleh hama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akan diserang, tetapi kerusakan yang terjadi lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman yang tidak tahan OPT.

      Hapus
  6. Pengaruh hama terpadu apa yang bisa dilakukan oleh petani?

    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tolong mahasiswa lainnya, apa maksud pertanyaan ini?

      Hapus
  7. Apa saja contoh pengendalian secara genetik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Contohnya yaitu modifikasi genetik tanaman melalui rekayasa genetik menghasilkan tanaman yang secara umum disebut tanaman termofifikasi genetik (genetically modified crops) untuk berbagai tujuan, di antaranya untuk tujuan perlindungan tanaman, misalnya jagung, kapas, padi dan tembakau dengan memasukkan gen bakteri Bacillus thuringiensis yang mampu memproduksi protein beracun sebagaimana yang diproduksi oleh bakteri tersebut di alam.

      Hapus
    2. Pengendalian secara genetik berupa perubahan struktur gen dari tanaman

      Hapus
  8. Bagaimanakah cara pengendalian yang diambil dalam pengelolaan Hama Terpadu oleh petani?

    BalasHapus
    Balasan

    1. Cara

      Cara pengendalian yang diambil dalam pengelolaan hama terpadu oleh petanni dapat dilakukan dengan:1.budidaya tanaman sehat
      Budidaya tanaman yang sehat dan kuat menjadi bagian penting dalam program pengendalian hama dan penyakit,dimana tanaman sehat dapat mampu bertahan terhadap serangan hama dan penyakit dan lebih cepat mengatasi kerusakan akibat serangan hama dan penyakit tersebut. 2.pemanfaatan musuh alami
      Dengan adanya musuh alami yang mampu menekan populasi hama,diharapkan dalam agroekosistem terjadi keseimbangan populasi antara hama dengan musuh alaminya, sehingga populasi hama tidak melampaui ambang toleransi tanaman.


























































































      Hapus
  9. Bagaimanakah cara pengendalian yang diambil dalam pengelolaan Hama Terpadu oleh petani?

    BalasHapus
  10. Jelaskan apa itu OPT keluar dan OPT masuk sertakan dengan cara mencegahnya?

    BalasHapus
  11. Apakah cara serta sarana dan prasarana pengendalian dalam pelaksanaan pengendalian hama terpadu telah diterapkan dan digunakan oleh petani dengan baik ?.bagaimana bila masyarakat masih menggunakan cara serta sarana yang masih berpacu pada cara tradisional.?.bagaimana cara pemerintah untuk menangani cara pada pola tradisional yang dilakukan masyarakat tani tersebut?.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk mengetahui apakah petani menggunakan sarana dan prasarana perlindungan tanaman dengan baik, diperlukan penelitian. Sarana dan prasarana tradisional itu apa?

      Hapus
  12. Memgenai beberapa cara pengendalian OPT tersebut apakah dari sistem tersebut ada yang dapat merugikan.

    BalasHapus
  13. Balasan
    1. Molussisida adalah peptisida untuk membunuh moluska, yaitu siput telanjang, siput setengah telanjang, sumpil dan bekicot.

      Hapus
  14. Bagaimana cara modifikasi genetik secara baik pada OPT tanaman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klik dan baca tautan yang sudah disediakan dalam tulisan, terlalu panjang untuk dijawab di sini.

      Hapus
  15. Apakah di Indonesia sudah menggunakan sarana atau alat yang sesuai standar internasional Perlindungan Hama Terpadu ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sarana atau alat yang digunakan sudah memenuhi SNI dan SNI diakui secara internasional, tetapi cara penggunaannya merupakan hal yang berbeda.

      Hapus
  16. Apa Pengendalian Hama Terpadu dengan cara genetik yang telah di terapkan di NTT ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah ada, penggunaan benih padi tahan wereng merupakan salah satu contohnya.

      Hapus
  17. Konsep pengendalian sarana dan prasarana apa yang bisa mengendalikan tanaman dari serangan OPT?
    Terima kasih pak....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan mengendalikan tanaman, melainkan mengendalikan OPT untuk melindungi tanaman dari OPT. Tolong baca tulisan sampai benar-benar mengerti dan baca pertanyaan sebelum mengirimkan.

      Hapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  19. Bagaimana cara mengendalikan sarana-prasarana untuk membudidayakan pengolahan pertanian agar meningkatkan hasil pertanian...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan mengendalikan sarana-prasarana, melainkan menggunakan sarana-prsarana untuk mengendalikan OPT. Tolong baca lagi supaya benar-benar mengerti.

      Hapus
  20. contoh dari OPT termodifikasi itu apa?

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  23. Apakah pemanfaatan musuh alami dan organisme termodifikasi secara genetik dalam sarana pengendalian OPT dalam perlindungan tanaman merupakan cara yang efektif??
    Mohon di jelaskan...
    Trimakasih pak.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penggunaan musuh alami bisa efektif, juga bisa tidak, bergantung pada jenis dan padat populasi OPT yang merusak tanaman. Organisme termodifikasi genetik dapat mengendalikan OPT sasaran secara efektif, tidak untuk semua jenis OPT. Namun penggunaan organisme termodifikasi genetik masih menuai pro dan kontra.

      Hapus
  24. Bagaimana cara penggunaan pestisida yang baik dan benar agar tidak mengganggu kesehatan manusia dan jelaskan maksud dari tindakan karantina untuk mencegah OPT...?

    BalasHapus
  25. Cara yang paling ukum digunakan dalam pengaplikasian pastisida adalah teknik penyemprotab formulasi pestisida ,yang sebelumya telah diencerkan dgn menggunakan alat semprot,yang ingin saya tanyakan apakah masi ada teknik lain dalam pengaplisikasikan pestisida(jelaskan kalau ada)dan bagaimana dampaknya terhadap tumbuhan ?
    Terimakasih pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada berbagai cara lain, antara lain dengan penaburan (untuk formulasi G), pengolesan, penyuntikan, dab. silahkan klik tautan dalam tulisan. Dampak terhadap tanamaman atau tumbuhan pada umumnya? Terhadap tanaman, jika pestisida digunakan secara tepat maka akan mengendalikan hama sehingga tanaman bisa berproduksi sebagaimana yang diharapkan.

      Hapus
  26. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  27. jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah dengan musuh alami yang digunakan untuk predator,parasitoid,patogen dan pemakan gulama yang dikonvervasi dalam agroekosistem?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Musuh alami adalah organisme yang secara alami merupakan musuh OPT. Konservasi musuh alami berarti menjaga agar musuh alami yang sudah ada di alam dapat berkembang dengan baik. Konservasi musuh alami dapat dilakukan dengan banyak cara, antara lain dengan aplikasi pestisida berspektrum sempit yang hanya mematikan OPT sasaran.

      Hapus
  28. Bagaimana cara penggunaan pestisida untuk mengendalikan OPT agar memberikan hasil pengendalian yang efektif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pilih pestisida dengan bahan aktif yang direkomendasikan untuk OPT sasaran dan aplikasikan dengan cara aplikasi yang tepat, dosis yang tepat, dan waktu aplikasi yang tepat.

      Hapus
  29. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  30. Sebutkan dan jelaskan teknik dalam pengaplikasian pestisida selain teknik penyemprotan formulasi pestisida yany sebelumnya telah diencerkan terlebih dahulu dgn menggunakan alat semprot dan bagaimana dampaknya terhadap tumbuhan?
    Terimakasih pak

    BalasHapus
  31. Pengunaan pestisida harus sesuai dengan dosis. Maka bagaimana dampak jika petani melakukan penyemprotan tidak sesuai dengan dosis yang telah di anjurkan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika dosis terlalu rendah, pestisida tidak dapat membunuh OPT sasaran. Jika dosis terlalu tinggi, penggunaan pestisida menjadi boros dan mencemari lingkungan.

      Hapus
  32. Untuk menentukan dosis aplikasi yang sesuai dengan rekomendas, perlu diketahiu tipe dan jangkauan alat semprot, luas areal yang disemprot, serta ukuran dan jumlah butiran semprot(droplet) yang dapat dihasilkan alat semprot. Tipe volume campuran pestisida terdiri atas apa saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. https://www.pesticidewise.com/id/questions/before-spraying/how-do-i-calibrate-my-knapsack-sprayer/a-pesticide-dose-as-a-concentration-in-water-the-spray-mix-water-volume-rate-to-apply-is-known/

      http://1001caramenanam.com/tips-cara-menghitung-dosis-pestisida

      https://natinedjs.blogspot.com/2018/04/teknik-aplikasi-pestisida-perhitungan.html?m=1

      Mungkin teman bisa membaca beberapa tautan tersebut untuk membantu menjawab pertanyaan dari teman

      Hapus
  33. Mengapa peraturan perundang-undangan tidak memasukkan benih tanaman tahan hama dan OPT termodifikasi genetik sebagai sarana perlindungan tanaman?

    BalasHapus
  34. Perlu di ketahui bahwa tidak semua petani di Indonesia memiliki pengetahuan yg cukup dalam menggunakan pestisida untuk mengendalikan opt..

    Bagaimana cara atau hal apa yg harus kita lakukan, agar petani yang kurang pengetahuan itu mampu menggunakan pestisida yang efektif dalam melakukan teknik pengendalian OPT?

    BalasHapus
  35. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  36. Sarana pengenalian OPT salah satunya adalah alat dan mesin pertanian .
    Apakah mesin pertanian seperti traktor dapat digunakan sebagai sarana Pengendalian OPT???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus

    2. Menurut saya traktor juga dapat mengendalikan OPT terutama gulma misalnya rumput teki.seperti yang diketahui traktor merupakan teknologi pengolahan tanah sehingga traktor jga dapat mengendalihan hama terutama hama pada tanah

      Hapus
  37. Bagaimana dengan tanaman yang terdapat hama yang lebih dari satu jenis jika pengendalian hama menggunakan pestisida sesuai dengan sasaran?

    BalasHapus
  38. Bagaimana jika penggunaan alat dan mesin tersebut menimbulkan masalah lingkungan lainnya,langkah apa yg harus di lakukan sehingga tidak memunculkan masalah baru pada pertumbuhan tanaman selain masalah OPT?

    BalasHapus
  39. mengapa Penggunaan benih termodifikasi genetik sampai kini masih menimbulkan banyak kontroversi?
    apa alasannya?

    BalasHapus
  40. Bagaimana memaksimalkan penggunaan sarana dan prasana pengendalian agar efektif dalam mengendalikan OPT?

    BalasHapus
  41. cara dan solusi apa yang diberikan apabila terjadi kerusakan dan kerugian yang disebabkan oleh penggunaan Sarana dan Prasarana yang tidak tepat untuk Pengendalian hama terpadu?

    BalasHapus
  42. Benih tanaman apa yang tahan terhadap hama?

    BalasHapus
  43. Apa yang menyebabkan teknik penyemprotan formasi pertisida lebih sering digunakan daripada teknik lainnya seperti dengan penaburan ,pengolesan, penyuntikan dan sebagainyasebagainya ?
    Apa kelebihan dari teknik penyemprotan sehingga sering digunakan?

    BalasHapus
  44. Apakah Sarana dan Prasarana yang ada sudah mampu mengoptimalkan kegiatan perlindungan tanaman yang ada?

    BalasHapus
  45. apakah sarana dan prasarana tersebut sudah efektif dalam pengendalian dan perlindungan tanaman?

    BalasHapus
  46. Dari kelima sarana perlindungan tanaman yang di bahas di atas, sarana mana yang paling efektif dan paling berpengaruh? dan apakah di NTT juga telah memakai kelima sarana tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. dari ke 5 sarana di atas yang paling efektif dan paling pengaruh yaitu pada poin (1) Alat dan mesin pertanian (2) Pestisida. petanian di NTT masih mengandal ke dua poin tersebut untuk dalam melakukan Tengendalian Hama Terpadu.

      Hapus
  47. Mengapa dalam rangka perlindungan tanaman musuh alami menjadi salah satu sarana pengendalian hama terpadu ?

    BalasHapus
  48. KETEPATAN WAKTU APLIKASI PESTISIDA

    Pertanyaan: Jika Petani Mengaplikasikan pestisida tidak tepat pada waktu pengaplikasian,Dampak apa yang akan terjadi?

    BalasHapus
  49. Apakah pemerintah khusunya badan badan atau lembaga pertanian sudah mengoptimalkan atau memeberi sarana maupun prasarana dalam membantu pengendalaian hama

    BalasHapus
  50. Bagaimana cara melakukan uji coba terhadap Organisme Termodifikasi secara genetik tersebut

    BalasHapus

  51. Pengakuan tulus dari: FATIMAH TKI, kerja di Singapura

    Saya mau mengucapkan terimakasih yg tidak terhingga
    Serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya
    kepada KY FATULLOH saya sudah kerja sebagai TKI
    selama 5 tahun Disingapura dengan gaji Rp 3.5jt/bln
    Tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
    Apalagi setiap bulan Harus mengirimi Ortu di indon
    Saya mengetahui situs KY FATULLOH sebenarnya sdh lama
    dan jg nama besar Beliau
    tapi saya termasuk orang yg tidak terlalu yakin
    dengan hal gaib. Karna terdesak masalah ekonomi
    apalagi di negri orang akhirnya saya coba tlp beliau
    Saya bilang saya terlantar disingapur
    tidak ada ongkos pulang.
    dan KY FATULLOH menjelaskan persaratanya.
    setelah saya kirim biaya ritualnya.
    beliau menyuruh saya untuk menunggu
    sekitar 3jam. dan pas waktu yg di janjikan beliau menghubungi
    dan memberikan no.togel "8924"mulanya saya ragu2
    apa mungkin angka ini akan jp. tapi hanya inilah jlnnya.
    dengan penuh pengharapan saya BET 200 lembar
    gaji bulan ini. dan saya benar2 tidak percaya & hampir pingsan
    angka yg diberikan 8924 ternyata benar2 Jackpot….!!!
    dapat BLT 500jt, sekali lagi terima kasih banyak KY
    sudah kapok kerja jadi TKI, rencana minggu depan mau pulang
    Buat KY,saya tidak akan lupa bantuan & budi baik KY.
    Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
    Buat Saudaraku yg mau mendapat modal dengan cepat

    ~~~Hub;~~~

    Call: 0823 5329 5783

    WhatsApp: +6282353295783

    Yang Punya Room Trimakasih

    ----------

    BalasHapus
  52. Jelaskan apa itu organisme terekayasa secara genetik dan berikan contoh yang spesifik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya Organisme hasil rekayasa genetika ( GMO ) adalah organisme apa pun yang materi genetiknya telah diubah menggunakan teknik rekayasa genetika . Definisi pasti dari organisme yang dimodifikasi secara genetis dan apa yang merupakan rekayasa genetika bervariasi, dengan yang paling umum adalah organisme diubah dengan cara yang "tidak terjadi secara alami dengan kawin dan / atau rekombinasi alami". Berbagai macam organisme telah dimodifikasi secara genetika (GM), dari hewan ke tumbuhan dan mikroorganisme. Gen telah ditransfer dalam spesies yang sama , lintas spesies (menciptakan organisme transgenik) dan bahkan lintas kerajaan . Gen baru dapat diperkenalkan, atau gen endogen dapat ditingkatkan, diubah atau dihilangkan.
      Contohnya :
      1. Hewan yang dimodifikasi secara genetik pertama, seekor tikus, diciptakan pada tahun 1974 oleh Rudolf Jaenisch , dan tanaman pertama diproduksi pada tahun 1983. Pada tahun 1994 tomat Flavr Savr dilepaskan, makanan yang dimodifikasi secara komersial yang pertama kali diperdagangkan. Hewan rekayasa genetika pertama yang dikomersialkan adalah GloFish (2003) dan hewan rekayasa genetika pertama yang disetujui untuk penggunaan makanan adalah salmon AquAdvantage pada tahun 2015.
      2. Bakteri adalah organisme yang paling mudah direkayasa dan telah digunakan untuk penelitian, produksi makanan, pemurnian protein industri (termasuk obat-obatan), pertanian, dan seni. Ada potensi untuk menggunakannya untuk lingkungan, keperluan atau sebagai obat. Jamur telah direkayasa dengan tujuan yang hampir sama. Virus memainkan peran penting sebagai vektor untuk memasukkan informasi genetik ke organisme lain. Penggunaan ini sangat relevan dengan terapi gen manusia. Ada proposal untuk menghapus gen ganas dari virus untuk membuat vaksin. Tumbuhan telah direkayasa untuk penelitian ilmiah, untuk menciptakan warna baru pada tanaman, memberikan vaksin dan membuat tanaman yang lebih baik. Tanaman rekayasa genetika secara publik merupakan transgenik paling kontroversial. Mayoritas direkayasa untuk toleransi herbisida atau resistensi serangga. Beras emas telah direkayasa dengan tiga gen yang meningkatkan nilai gizinya . Prospek lain untuk tanaman transgenik adalah sebagai bioreaktor untuk produksi biofarmasi , biofuel atau obat-obatan.
      3. Mamalia adalah organisme model terbaik bagi manusia, menjadikannya rekayasa genetika menyerupai penyakit manusia serius yang penting dalam penemuan dan pengembangan perawatan.
      4. Ikan yang dimodifikasi secara genetik digunakan untuk penelitian ilmiah, sebagai hewan peliharaan dan sebagai sumber makanan. Rekayasa genetika telah diusulkan sebagai cara untuk mengendalikan nyamuk, vektor untuk banyak penyakit mematikan.

      Hapus
    2. Organisme rekayasa genetika adalah memanipulasi perubahan komposisi asam nukleat DNA atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA mahluk hidup penerima, hal ini berarti bahwa gen yang disisipkan pada mahluk hidup penerima dapat berasal dari mahluk hidup lain. Contoh spesifik GMO’s yang merupakan hasil rekayasa genetika, tidak dapat disangkal mempunyai beberapa kelebihan. Beberapa produk pertanian yang merupakan GMO’s bisa tahan terhadap hama, tahan terhadap berbagai penyakit, penggunaan pestisida yang lebih sedikit, mempunyai penampilan yang menarik, mempunyai nutrisi yang lebih banyak jika dibandingkan dengan produk yang asli, dan lain sebagainya.

      Hapus
    3. Rekayasa Genetika ini digunakan untuk membuat organisme yang memiliki sifat menguntungkan bagi manusia, misalnya tanaman atau hewan yang tahan penyakit, buah yang tahan busuk, atau cepat berbuah.

      Organisme produk dari rekayasa genetika disebut GMO (genetically modified organism). GMO dapat memiliki keunggulan berupa hasil yang lebih banyak, tahan penyakit atau menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat.  

      Contoh GMO misalnya adalah padi Golden Rice. Padi ini adalah varietas padi yang telah dimodifikasi gennya dengan gen yang menghasilkan beta-karoten (provitamin A).   golden rice ini memiliki warna beras kuning, karena adanya kandungan beta-karoten tadi.
      menurut saya organisme hasil rekayasa genetika (GMO ) adalah
      Rekayasa ini dimaksudkan untuk menghasilkan makanan yang diperkaya vitamin A untuk ditanam dan dikonsumsi di daerah dengan kekurangan vitamin A, dan mengatasi dampak kekurangan (defisiensi) vitamin A ini. Defisiensi ini dapat mengakibatkan kebutaan, hingga kematian.

      Hapus
    4. Rekayasa Genetika ini digunakan untuk membuat organisme yang memiliki sifat menguntungkan bagi manusia, misalnya tanaman atau hewan yang tahan penyakit, buah yang tahan busuk, atau cepat berbuah.

      Organisme produk dari rekayasa genetika disebut GMO (genetically modified organism). GMO dapat memiliki keunggulan berupa hasil yang lebih banyak, tahan penyakit atau menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat.  

      Contoh GMO misalnya adalah padi Golden Rice. Padi ini adalah varietas padi yang telah dimodifikasi gennya dengan gen yang menghasilkan beta-karoten (provitamin A).   golden rice ini memiliki warna beras kuning, karena adanya kandungan beta-karoten tadi.
      menurut saya organisme hasil rekayasa genetika (GMO ) adalah
      Rekayasa ini dimaksudkan untuk menghasilkan makanan yang diperkaya vitamin A untuk ditanam dan dikonsumsi di daerah dengan kekurangan vitamin A, dan mengatasi dampak kekurangan (defisiensi) vitamin A ini. Defisiensi ini dapat mengakibatkan kebutaan, hingga kematian.

      Hapus
    5. Organisme rekayasa genetik yaitu suatu organisme sengaja dimodifikasi dengan manipulasi secara genetika. Dampak positif rekayasa genetik yaitu Tanaman hasil rekayasa genetika biasanya tahan lebih lama terhadap hama dan penyakit serta dapat meningkatkan hasil panen. contoh teknik rekayasa genetik yaitu tomat. Tomat dikenal tidak bisa tahan lama. Karena mudah membusuk. Namun setelah mengalami rekayasa genetika, tomat bisa berumur lebih panjang dengan warna yang tidak lagi merah, melainkan ungu. Kelebihannya selain lebih tahan lama dari asalnya 21 hari menjadi 48 hari, juga memiliki kandungan nutrisi lebih baik. Salah satunya karena kandungan anthocyanin yang terkandung dalam tomat.

      Hapus
    6. Organisme rekayasa genentik merupakan organisme yang sengaja dimodifikasi dengan cara genetika. Tujuannya agar bisa memperoleh tanaman yang tahan terhadap penyakit

      Hapus
  53. Mengapa Penggunaan benih termodifikasi genetik sampai saat ini, sehingga masih menimbulkan banyak kontroversi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi perubahan komposisi asam nukleat DNA atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA mahluk hidup penerima, hal ini berarti bahwa gen yang disisipkan pada mahluk hidup penerima dapat berasal dari mahluk hidup lain. Saat ini, penyebaran dan penggunaan produk rekayasa genetika telah mengundang kontroversi Kontroversi tersebut terkait dengan kemungkinan resiko terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat seperti: kesehatan, lingkungan, agama, budaya, etika, psikologi, dan lain-lain. Suatu teknologi dapat memberi manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat, akan tetapi tidaklah mutlak tanpa resiko, begitu juga dengan rekayasa genetika. Contoh nyata Kontroversi GMO di bidang pertanian dan lingkungan, pada dasarnya tidak selamanya pemindahan gen dapat dilakukan dengan merekayasa gen-gen tertentu pada mahluk hidup tertentu melalui teknik DNA rekombinan untuk memproduksi berbagai zat yang diinginkan. Hal ini menyebabkan mutasi tak terduga sehingga membuat tanaman yang dihasilkan beracun, subur, atau tidak sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, tanaman rekayasa genetika berpotensi merusak keseimbangan lingkungan di sekitarnya. Hama dan penyakit tanaman akan lari ke ladang-ladang konvensional sehingga mau tidak mau petani tersebut harus beralih menjadi pengguna tanaman transgenik yang harganya relatif mahal.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Menurut apa yang sudah saya baca mengenai kontroversi penggunaan benih termodifikasi yaitu banyak pihak yang menganggap bahwa penggunaan benih termodifikasi dapat dimanfaatkan oleh perusahaan - perusahaan besar untuk menyebarluaskan benih - benih tersebut yang mana benih - benih tersebut sulit untuk menjangkau petani - petani kecil sehingga menyebabkan terjadinya persaingan yang berat sebelah antara petani besar dan petani yang kecil. Serta penggunaan benih termodifikasi yang menguntungkan membuat banyak petani sudah mulai ada ketergantungan untuk terus menggunakan benih tersebut sehingga mengakibatkan petani sulit berinovasi dan produk - produk asli setempat mulai tergantikan.
      Dan dampak lain yang ditakutkan yaitu kemungkinan terjadinya gangguan pada keseimbangan ekologi, terbentuknya resistensi terhadap antibiotik, dikuatirkan dapat terbentuknya senyawa toksik, allergen atau terjadinya perubahan nilai gizi.

      Hapus
  54. Karena selain keuntungan yang didapat dari produk rekayasa genetik adapun dampak yang merigikan yaitu :
    1.Tanaman atau hewan yang dimodifikasi mungkin memiliki perubahan genetic yang tak terduga dan berbahaya bagi kesehatan
    2.Organisme yang dimodifikasi dapat kawin silang dengan organisme alami tetapi dapat menyebabkan kepunahan organisme asli atau efek lingkungan yang tak terduga lainnya
    3.Tanaman mungkin kurang tahan terhadap beberapa hama dan lebih rentan terhadap orang lain
    4.Komponen tertentu dianggap dapat memberikan allergen dan racun ke makanan
    5.Kecenderungan untuk memprovokasi reaksi alergi (alergenitas)
    6.Kontaminasi antara makanan yang dimodifikasi secara genetic modified dan non genetic modified
    7.Resistensi antibiotik
    8.Berkaitan dengan stabilitas gen yang disisipkan
    9.Mengubah kandungan zat gizi dari tanaman secara negatif (mengurangi)
    10.Penciptaan “super” gulma dan risiko lingkungan lainnya
    11.Pangan rekayasa genetika juga dapat merusak keanekaragaman hayati, misalnya dengan kebutuhan terhadap penggunaan pestisida tertentu yang terkait dengan tanaman rekayasa genetika yang sangat beracun bagi banyak spesies dan dengan penggunaan gen eksotis dan organism eke dalam lingkungan yang dapat mengganggu komunitas tumbuhan alami dan ekosistem lainnya (WHO, 2002; Medline Plus, 2012; Harvard, 2012; Web MD, 2014)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penggunaan benih termodifikasi genetik sampai saat ini, sehingga masih menimbulkan banyak kontroversi, itu dikarenakan terdapat sejumlah manfaat yang menguntungkan dan dampak yang merugikan.Salah satu contoh manfaat menguntungkan yaitu Lebih tahan penyakit, hama, virus, dan kekeringan (cuaca)dan salah satu contoh dampak yang merugikan adalah Pangan rekayasa genetika juga dapat merusak keanekaragaman hayati, misalnya dengan kebutuhan terhadap penggunaan pestisida tertentu yang terkait dengan tanaman rekayasa genetika yang sangat beracun bagi banyak spesies dan dengan penggunaan gen eksotis dan organisme ke dalam lingkungan yang dapat mengganggu komunitas tumbuhan alami dan ekosistem lainnya.

      Hapus
  55. Pertanyaan saya apakah benih tanaman tahan hama yang dijelaskan pada materi diatas tidak dapat diserang oleh OPT hama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Benih tahan hama (pest-resistance seeds) tidak dapat diserang OPT karena, mencakup benih hasil pemuliaan konvensional dan hasil pemuliaan dengan teknik modifikasi genetik (genetically modified seeds sebagai bagian dari genetically modified organisms, lazim disingkat GMO, yang diproduksi melalui teknik rekayasa genetika (genetic engineering techniques). Tetapi Penggunaan benih termodifikasi genetik sampai kini masih menimbulkan banyak kontroversi.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. menurut saya tidak, karena semua benih dapat diserang OPT.walaupun benih tersebut tahan terhadap serangan hama akan tetapi benih tersebut bisa diserang oleh hama, meskipun hanya sedikit yang terjadi di bandingkan benih yang tidak tahan oleh hama.
      adapun juga benih yang tak tahan oleh hama, misalnya benih IF8 Terbukti Tak Tahan Hama. ini diakibatkan karen adanya serangan hama wereng dan hama lainnya terhadap benih IF8.

      Hapus
    4. Menurut saya benih yang tahan hama pun dapat diserang oleh hama atau organisme penganggu. Karena semua benih memiliki potensial untuk terserang oleh hama, walaupun benih tersebut merupakan benih yang tahan hama. Akan tetapi, perbedaan hama yang menyerang benih tanaman yang tahan hama akan lebih sedikit jumlahnya daripada benih tanaman yang tidak tahan hama.

      Hapus
    5. benih tanaman tahan hama yang dijelaskan pada materi diatas bukan tidak dapat diserang oleh OPT hama melainkan masih ada kemungkinan untuk diserang oleh OPT. Kemungkinan benih ini diserang oleh OPT lebih kecil presentasenya jika dibandingkan dengan benih yang diproduksi tidak tahan hama.
      terima kasih

      Hapus
  56. Apa dampak positif maupun negatif dari penggunaan pestisida kimiawi dan pestisida hayati?

    BalasHapus
    Balasan
    1.  Dampak negatif penggunaan pupuk kimia :
      1. Tanah mengeras
      2. Peningkatan Hama Mikroorganisme Pengganggu Tanaman
      3. Resistensi Hama Tanaman
      4. Punahnya Mikroorganisme Alami Pembasmi Hama
      5. Putusnya Mata Rantai Makanan
      6. Merusak Kesehatan

       Dampak positif penggunaan pupuk kimia :
      1. Tanaman tumbuh dengan cepat
      2. Terhindar hama dan penyakit tanaman
      3. Manipulasi area tanah

       Dampak negatif dari penggunaan pestisida hayati :
      1. Pencemaran terhadap ekosistem sungai, kolam, rawa/danau dan perairan.
      2. Pencemaran terhadap ekosistem lahan sayuran holtikultura.
      3. Pencemaran terhadap keadaan populasi hama, patogen dan musuh alami.
      4. Pemanasan global.
      5. Pencemaran terhadap kesehatan manusia.

       Dampak positif dari penggunaan pestisida hayati :
      1. Dapat diaplikasikan dengan mudah.
      2. dapat diaplikasikan hampir di setiap waktu dan setiap tempat.
      3. Hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singkat.
      4. Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singkat.
      5. Mudah diperoleh dan memberikan keuntungan ekonomi terutama jangka pendek.

      Hapus
    2. Dampak positif dari penggunaan pestisida kimiawi adalah dapat memberantas hama secara mudah, dapat menurunkan populasi hama secara cepat dan dapat menekan kehilangan hasil pada hama.
      Untuk dampak negatif penggunaan pestisida kimiawi adalah keracunan bagi pengguna baik secara cepat atau lambat ,meracuni tumbuhan atau organisme inang ,terjadinya pencemaran lingkunga .

      Dampak positif penggunaan pestisida hayati adalah dapat diaplikasikan dengan muda , hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singka , dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singka . Sedangkan untuk dampak negatif penggunaan pestisida hayati adalah pencemaran terhadap kesehatan manusia, pemanasan global ,pencemaran terhadap keadaan populasi hama patogen dan musuh alam .

      Hapus
  57. Bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan pestisida agar tidak berdampak bagi kesehatan masarakat dan lingkungan hidup .

    BalasHapus
    Balasan
    1. harus bijak dalam melakukannya, agar tidak berdampak pada lingkungan sekitar.
      Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, yaitu kurangnya pengetahuan dalam penggunaan pestisida, tidak tepat sasaran, tidak tepat waktu, dosis yang digunakan tidak sesuai dengan anjuran, kurangnya pengetahuan dalam hal perlindungan dari pengguna pestisida.

      Hapus
    2. Harus teratur dalam menggunakan pestisida, dan tidak boleh menggunakan pestisida secara berlebihan karena akan menimbulkan dampak buruk bagi tumbuhan itu sendiri, dan juga bisa menyebabkan kerugian pada lingkungan sekitar.

      Hapus
    3. 1. Mengggunakannya dalam dosis yang tepat
      2. Menggunakan pestisida yang berkualitas
      3. ketepatan waktu dan sasaran dalam aplikasi pestisida
      4. Ketepatan dalam cara/teknik aplikasi pestisida
      5. Sebaiknya menggunakan pestisida hayati

      Hapus
    4. Aplikasi dengan dosis yang diamati dengan perlakuan sesuai dengan karakteristik dan kondisi ideal tumbuh tanamannya.

      Hapus
    5. cara mengoptimalkan penggunaan pestisida agar tidak berdampak bagi kesehatan masarakat dan lingkungan hidup yakni
      * mengoptimalkan bagi kesehatan masyarakat
      Caranya ketika petani menggunakan pestisida, harus mengikuti prosedur, sehingga tidak menimbulkan keracunan. Misalnya, saat mengaplikasikannya, petani harus menggunakan masker dan baju berlengan panjang untuk menghindari alergi kulit dan keracunan melalui saluran pernapasan.

      * Mengoptimal bagi lingkungan hidup
      botol sisa dari produk pestisida harus ditanam dalam tanah sedalam 1 meter dan harus jauh dari tempat sumber air minum.
      * usahakan pada saat pengaplikasian obatnya, hewan peliharaan tidak berkeliaran seperti ayam dan bebek.

      Hapus
    6. Menurut saya, penggunaan pestisida yang baik agar tidak berdampak buruk bagi manusia serta lingkungan adalah dengan mengontrol dosis pemakaian sesuai dengan anjuran takaran yang ditetapkan, memakai jenis pestisida yang berkualitas, pengaplikasian yang baik, menggunakan alat pelindung saat pengaplikasian, dan mencari waktu yang baik saat pengaplikasian.

      Hapus
  58. Apa keuntungan dan kerugian menggunakan peptisida kimiawi dan peptisida hayati atau biopeptisida?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keuntungan menggunakan pestisida kimiawi adalah cepat mengurani jumlah OPT yang mengganggu tumbuhan.
      Kerugian menggunakan pestisida kimiawi adalah 1. Hama menjadi kebal (resisten)
      2. Peledakan hama baru (resurjensi)
      3. Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen
      4. Terbunuhnya musuh alami
      5. Pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia
      Kuntungan menggunakan pestisida hayati adalah Mudah terurai di alam,sehingga tidak mencemarkan lingkungan ( ramah lingkungan), relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang, tidak meracuni dan merusak tanaman, dosis yang di gunakan tidak terlalu mengikat dan berisiko, Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga.
      Kerugian menggunakan pestisida hayati adalah cepat terurai,daya kerja lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering, tidak bisa di simpan dalam waktu yang lama, kurang praktis karena harus membuatnya terlebih dahulu,dan waktu yang di butuhkan pun agak lama.

      Hapus
    2.  Pestisida Kimia
      Kekurangan
      • Hama menjadi kebal (resisten)
      • Peledakan hama baru (resurjensi)
      • Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen
      • Terbunuhnya musuh alami
      • Pencemaran lingkungan (air dan tanah ) oleh residu bahan kimia
      • Tidak ramah lingkungan
      • Harganya mahal
      • Matinya musuh alami hama tanaman
      • Matinya organisme yang berguna
      Kelebihan
      • Mudah di dapatkan di berbagai tempat
      • Zatnya lebih cepat bereaksi pada tanaman yang di beri pestisida
      • Kemasan lebih praktis
      • Bersifat tahan lama untuk disimpan
      • Daya racunnya tinggi ( langsung mematikan bagi serangga

       Pestisida hayati (peptisida alami atau biopeptisida)
      Kekurangan
      • Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering
      • Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan baku
      • Kurang praktis
      • Tidak tahan disimpan
      • Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga)
      • Cara kerjanya (efek mortalitasnya) lambat
      • Harus disemprotkan secara berulang-ulang
      Kelebihan
      • Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat
      • Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot
      • Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa
      • Menghambat reproduksi serangga betina
      • Racun syaraf bagi hama
      • Mengacaukan sistem hormone di dalam tubuh serangga
      • Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga
      • Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri
      • Dapat menyebabkan gangguan dalam proses metamorfosa dan gangguan makan (anti feedant) bagi serangga.

      Referensi : http://bpkkedungwuni.blogspot.com/2011/06/kekurangan-dan-kelebihan-pestisida.html

      Hapus
  59. Jika petani yang menggunakan pestisida secara berlebihan dan merugikan lingkungan sekitar, apakah dapat dikatakan petani itu melanggar perundang-undangan yang mengatur tentang sarana perlindungan tanaman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, para petani yang menggunakan peptsida secara berlebihan bisa dikatakan petani itu melanggar perundang-undangan yang mengatur tentang sarana perlindungan tanaman, karena peptisida yang digunakan secara berlebihan melewati takaran dosis yang seharusnya digunakan dapat mengakibatkan kerugian bagi para konsumen. dan ketika suatu tanaman mengandung peptisisda berlebihan menyebabkan penyakit yang berbahaya bagi konsumen, para petan yang menggunakan peptisida yang berlebihan hanya memikirkan keuntugan diri sendiri mereka belum menyadari apa kerugian yang ditimbulkan oelh peptisida yang berlebihan. tidak hanya itu jika suatu tanaman disemproti peptisida yang berlebihan bisa merusak tanaman tersebut karena dosis yang tinggi.

      Hapus
    2. ika petani yang menggunakan pestisida secara berlebihan dan merugikan lingkungan sekitar (soalnya diperjelas merugikan linkungan seperti apa contohnya?)

      disini saya akan menanggapi tentang petani yang menggunakan pestisida secara berlebihan. dalam hal ini, kita sudah memiliki beberapa peraturan yang jelas mengenai cara menangani OPT mulai dari cara mekanis hingga pada cara penggunaan pestisida sebagai alternatif terakhir. dalam penggunaan pestisida inipun harus mengikuti dosis dan standar tertentu yang sudah dianjurkan. apabila petani menggunakannya secara berlebihan maka itu melanggar Peraturan tentang PHT.

      Hapus
    3. Menurut saya jika penggunaan pestisida yang dilakukan oleh petani sampai mengakibatkan atau berdampak terhadap lingkungan bisa dikatakan bahwa petani tersebut telah melanggar peraturan yang ada. Sebaiknya para petani selalu menggunakan pestisida maupun sarana PHT dengan bijak dan tepat.

      Hapus
    4. Penggunaan pestisida bertujuan untuk membatasi penyebaran hama sehingga tidak merugikan bagi petani. Namun jika digunakan secara berlebih, akan sangat merugikan, baik bagi linggkungan maupun bagi makhluk hidup. oleh sebab itu penggunaan pestisida telah diatur dalam perundang-undangan. Jika petani melanggar ketentuan yang ditetapkan maka tentu petani tersebut dikatakan melakukan pelanggaran terhadap perundang-undangan. Untuk itu dalam hal ini, pemerintah akan memberikan bimbingan kepada petani agar menggunakan pestisida menurut ketentuan yang berlaku.

      Hapus
  60. Bagaimana cara kerja dari organisme termidifikasi secara genetik dalam pelaksanaan PHT?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara genetik (genetic-bassed pest control), melalui modifikasi genetik, baik terhadap OPT maupun terhadap tanaman. Modifikasi genetik terhadap OPT dilakukan dengan berbagai teknik, a.l. teknik serangga steril (sterile insect technique, SIT), pelepasan serangga pembawa gen dominan letal (release of insects carrying dominant lethals, RIDL), teknik serangga tidak saling sesuai (incompatible insect technique), teknik maternal effect dominant embryonic arrest (MADEA), teknik X-Shredder, dsb. sebagaimana diuraikan oleh British Ecological Society, untuk menghasilkan serangga termodifikasi genetik (genetically modified insects) yang dapat digunakan untuk membatasi perkembangbiakan, menekan pertumbuhan populasi (population supression) atau menggantikan populasi (population replacement) sebagaimana diuraikan dalam artikel jurnal Genetically Modified Insects: Science, Use, Status and Regulation. Modifikasi genetik terhadap tanaman dilakukan dengan menggunakan teknik persilangan tradisional (traditional crossbreeding), mutagenesis, poliploidi (polyploidy), fusi protoplas (protoplast fusion), transgenesis, dan penyuntingan genom (genome editing) yang terus berkembang dan menimbulkan pro dan kontra. Hasil manipulasi genetik terhadap OPT dan terhadap tanaman kemudian diterapkan baik secara sendiri-sendiri maupun secara gabungan. Pengembangan cara pengendalian OPT dengan menggunakan cara genetik dilakukan melalui rekayasa genetika (genetic engineering) dengan menggunakan teknik-teknik pembuatan klon molekuler (molecular cloning atau recombinant DNA), penambahan gen asing (gene delivery), dan penyuntingan genom (genome editing).

      Hapus
  61. Apakah sarana dan prasarana tersebut sudah efektif dalam pengendalia perlindungan tanaman

    BalasHapus
  62. Apakah sarana dan prasarana tersebut sudah efektif dalam pengendalia perlindungan tanaman

    BalasHapus
  63. Apakah sarana dan prasarana tersebut sudah efektif dalam pengendalia perlindungan tanaman

    BalasHapus
  64. Apakah sarana dan Prasarana Pengendalian dalam Pelaksanaan Pengendalian Hama Terpadu ini, disediakan oleh pemerintah secara merata terhadap kelompok tani yang ada di daerah ataukah kelompok tani akan swadaya dalam memperolehnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sarana dan prasarana perlindungan tanaman merupakana bagian dari sarana dan prasarana pertanian yang pada Kementerian Pertanian ditangani oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP). Situs Ditjen PSP Kementan tersebut menyediakan berbagai informasi yang berkaitan dengan prasarana dan sarana pertanian, termasuk prasarana dan sarana perlindungan tanaman, antara lain menyediakan buku elektronik Pestisida Pertanian dan Kehutanan 2016.
      Untuk penyalurannya melalui dinas pertanian setempat dimana bantuan disalurkan kepada kelompok-kelompok tani. Sedangkan untuk petani yang tidak mendapat bantuan tentunya melakukan swadaya untuk mendapatkan sarana prasarana tersebut.

      Hapus
  65. Mengapa sarana perlindungan tanaman dengan menggunakan benih termodifikasi genetik sampai kini masih menimbulkan banyak kontroversi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, hal ini menimbulkan kontroversi karena resiko yang perlu diperhatikan dari penggunaan benih ini antara lain kemungkinan terjadinya gangguan pada keseimbangan ekologi, terbentuknya resistensi terhadap antibiotik, dikuatirkan dapat terbentuknya senyawa toksik, allergen atau terjadinya perubahan nilai gizi

      Hapus
  66. Apakah penggunaan pestisida yang berlebih dapat termasuk tindakan pidana? adakah sanksi yang diperoleh oleh pihak yang melanggar?

    BalasHapus
  67. Balasan
    1. Pelaksanaan eradikasi yaitu proses pemusnahan total bagian tanaman (sampai ke akarnya) yg terserang penyakit atau seluruh inang untuk membasmi suatu penyakit

      Hapus
    2. Pelaksanaan secara eradiksasi adalah proses pemusnahan total pada bagian tanaman (sampai ke akarnya) yang terserang penyakit atau seluruh inang untuk membasmi penyaki atau hama.

      Hapus
  68. Mengapa sarana dan parasarana sangat berpengaruh untuk penegendalian hama terpadu?

    BalasHapus
  69. Apakah yang dimaksud dengan benih hasil pemuliaan konvensional dan hasil pemuliaan dengan teknik modifikasi genetik (genetically modified seeds)?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Pemuliaan benih secara konvesional adalah Pemuliaan yang biasanya dilakukan melalui seleksi terhadap karakter-karakter yang menjadi target atas dasar ciri- ciri fenotip/morfologi.
      2. Pemuliaan dengan teknik modifikasi genetika adalah manipulasi langsung gen suatu organisme menggunakan bioteknologi.

      Hapus
  70. Apakah Ada cara lain, selain pestisida untuk mencegah hama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara lain yaitu dengan mengintroduksikan suatu paket teknologi pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan disebut teknologi Pengendalian Hama Terpadu (integreted pest management).

      Hapus
  71. Selain sarana umum, apakah ada sarana khusus diantara sarana perlindungan tanaman?

    BalasHapus
  72. Mengapa peraturan perundang-undanagn tidak memasukan benih tanaman tahan hama dan OPT termodifikasi genetik sebagai sarana perlindungan tanaman, padahal secara fungsional berperan sama seperti halnya pestisida dan musuh alami dan agen pengendali hayati ?

    BalasHapus
  73. Mengapa harus diuraikan lebih rinci mengenai sarana perlindungan tanaman?

    BalasHapus
  74. Jelaskan apa yang dimaksud dengan organisme terekayasa secara genetik dan berikan contohnya.

    BalasHapus
  75. Sebutkan contoh pengendalian secara genetik

    BalasHapus

  76. Gabung bersama kami ebobet.
    kami tidak takut anda menang, yang kami takut anda tidak mau bergabung bersama kami...

    Berikut promo" kami :

    Bonus Member Slots 100%

    Bonus Sportsbook 100%

    Bonus member baru 20%

    Bonus Harian 3%

    Cashback 10%

    Rollingan Live Casino 1%

    BalasHapus
  77. Apa yang dimaksudkan dengan pelaksanaan eradikasi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik saya akan menjawab pertanyaan dari teman kevin
      Dalam peraturan pemerintah republik indonesia tentang perlindungan tanaman BAB 1 Pasal 1, Eradikasi adalah tindakan pemusnahan terhadap tanaman, organisme pengganggu tumbuhan, dan benda lain yang menyebabkan tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan di lokasi tertentu.
      Terima kasih

      Hapus
    2. Eradiksi merupakan pemusnahan total bagian tanaman (sampai ke akarnya) yang terserang penyakit atau seluruh inang untuk membasmi suatu penyakit.

      Hapus
  78. Apa yang di maksud dengan OPT keluar dan OPT masuk.Dan bagaimana cara mencegahnya?

    BalasHapus
  79. Dari materi di atas dijelaskan juga tentang penggunaan pestisida secara kimiawi dan hayati,dari penggunaan pestisida tersebut apakah ada dampak positif dan negatifnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada.
      a. Dampak negatif penggunaan pupuk kimia :
      1. Tanah mengeras
      2. Peningkatan Hama Mikroorganisme Pengganggu Tanaman
      3. Resistensi Hama Tanaman
      4. Punahnya Mikroorganisme Alami Pembasmi Hama
      5. Putusnya Mata Rantai Makanan
      6. Merusak Kesehatan

      b. Dampak positif penggunaan pupuk kimia :
      1. Tanaman tumbuh dengan cepat
      2. Terhindar hama dan penyakit tanaman
      3. Manipulasi area tanah

      c. Dampak negatif dari penggunaan pestisida hayati :
      1. Pencemaran terhadap ekosistem sungai, kolam, rawa/danau dan perairan.
      2. Pencemaran terhadap ekosistem lahan sayuran holtikultura.
      3. Pencemaran terhadap keadaan populasi hama, patogen dan musuh alami.
      4. Pemanasan global.
      5. Pencemaran terhadap kesehatan manusia.

      d. Dampak positif dari penggunaan pestisida hayati :
      1. Dapat diaplikasikan dengan mudah.
      2. dapat diaplikasikan hampir di setiap waktu dan setiap tempat.
      3. Hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singkat.
      4. Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singkat.
      5. Mudah diperoleh dan memberikan keuntungan ekonomi terutama jangka pendek.

      Hapus
    2. Dampak positif dari penggunaan pestisida kimiawi adalah dapat memberantas hama secara mudah, dapat menurunkan populasi hama secara cepat dan dapat menekan kehilangan hasil pada hama.
      Untuk dampak negatif penggunaan pestisida kimiawi adalah keracunan bagi pengguna baik secara cepat atau lambat ,meracuni tumbuhan atau organisme inang ,terjadinya pencemaran lingkunga .

      Dampak positif penggunaan pestisida hayati adalah dapat diaplikasikan dengan muda , hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singka , dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singka . Sedangkan untuk dampak negatif penggunaan pestisida hayati adalah pencemaran terhadap kesehatan manusia, pemanasan global ,pencemaran terhadap keadaan populasi hama patogen dan musuh alam .

      Hapus
  80. Dalam materi dikatakan bahwa diantara sarana perlindungan tanaman tersebut, pestisida dan alat dan mesin aplikasi pestisida merupakan sarana umum yang digunakan. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah sekarang sudah ditemukan sarana khusus untuk pestisida dan alat dan mesin aplikasi pestisida?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya sudah ada alat untuk mengaplikasikan peptisida yaitu alat digunakan untuk menyemprot peptisida misalnya alat yang Hand Sprayer. Yang digunakan untuk menyemprotkan
      Peptisida di tanaman.

      Hapus
  81. Dalam materi tersebut dijelaskan bahwa pestisida diaplikasikan dengan berbagai teknik aplikasi, tetapi cara yang paling umum digunakan adalah teknik penyemprotan formulasi pestisida. Apa keunggulan dari teknik penyemprotan formulasi pestisida tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya salah satu keungulannya yaitu tepat sasaran. Dimana Sebelum memutuskan untuk melakukan penyemprotan, lebih baik kenali dan amati dulu jenis hama/penyakit apa yang menyerang tanaman kita, supaya nanti bisa memperoleh sasaran yang tepat dan bisa menentukan jenis pestisida apa yang akan kita aplikasikan.conotnya apabila hama sasaran adalah jenis serangga, maka penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terik.

      Hapus
  82. Sesuai dengan ketentuan mengenai cara pengendalian OPT,pestisida sebagai perlindungan tanaman terdiri atas brapa bagian pestisida ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sesuai dengan ketentuan mengenai cara pengendalian OPT, pestisida sebagai sarana perlindungan tanaman terdiri atas pestisida kimiawi dan pestisida hayati atau biopestisida.

      Hapus
    2. Berikut adalah beberapa jenis pestisida yg digunakan untuk melakukan perlindungan tanaman dari serangan OPT:
      - Akarisida
      - Algasida
      - Alvisida
      - Bakterisida
      - Fungisida
      - Herbisida
      - Insektisida
      - Molluskisida

      Hapus
  83. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan agen pengendalian hayati serta apa kelebihan dan kekurangannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. agen pengendalian hayati adalah pengelolaan hama yang dilakukan secara sengaja dengan memanfaatkan atau memanipulasikan musuh alami untuk menurunkan atau mengendalikan populasi hama. Proses pengendalian ini dapat berjalan secara alami atau dapat dikatakan proses pengendalian hama yang berjalan secara sendiri tanpa ada campur tangan manusia.
      -Kelebihan agen pengendalain hayati:
      1.Dapat berkembang biak dan menyebar secara alamiah hama tidak menjadi resisten atau terjadi sangat lambat
      2.Pengendalian ini dapat berjalan dengan sendirinya
      3.Tidak ada pengaruh/efek samping yang buruk, seperti pada penggunaan pestisida.
      -kelemahan
      1.Pengendalian berjalan lambat
      2.sulit dan mahal untuk pengembangannya dan penggunaannya

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  84. Bagaimanakah mekanisme penggunaan peptisida yang baik, agar tanaman benar-benar jauh dari OPT?jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Agar tidak terjadi resistensi OPT terhadap pestisida Ada lima cara tepat aplikasi pestisida secara bijaksana (jenis dan mutu, waktu, dosis, cara, dan sasaran):
      1. Tepat jenis dan mutu
      • Menggunakan pestisida yang terdaftar/diijinkan
      • Efektif terhadap jasad sasaran, daya racun rendah, mudah terurai, selektif
      • Wadahnya asli dan masih baik, dengan memperhatikan label yang lengkap
      • Masih berlaku/tidak kadaluarsa
      • Pestisida kontak/racun kontak (lambung) tidak sesuai untuk hama yang berada dalam jaringan tanaman. Untuk hama yang berada dalam jaringan tanaman (penggerek batang padi dapat dikendalikan secara efektif menggunakan jenis insektisida sistemik).
      2. Tepat waktu, ditentukan dengan memperhatikan:
      • Ambang pengendalian yang berlaku. Menunda waktu aplikasi pestisida, sehingga apabila populasi hama sangat tinggi akan kurang efektif, mahal, dan memicu kekebalan hama terhadap pestisida. Musuh alami banyak yang mati, sehingga setelah residu pestisida habis, larva yang baru menetas menjadi berkembang cepat tanpa musuh alami.
      • Stadia pertumbuhan tanaman yang diaplikasi
      • Keadaan cuaca yang memungkinkan. Tidak melakukan aplikasi pestisida pada saat banyak embun masih menempel di tanaman (terlalu pagi, matahari belum terbit). Embun yang menempel di daun akan mengencerkan konsentrasi pestisida yang diaplikasikan sehingga menjadi tidak efektif dan menimbulkan kekebalan hama sasaran terhadap pestisida yang diaplikasikan.
      • Waktu yang tepat untuk mengaplikasikan pestisida adalah ketika hama berada pada stadium rentan. Larva ulat grayak diaplikasi pestisida ketika masih berada dalam stadium/instar 1-2.
      Tepat dosis :
      • Jasad pengganggu tanaman dapat dikendalikan secara baik dengan pestisida pada dosis (konsentrasi dan jumlah volume cairan semprot) yang dianjurkan sesuai alat aplikasi yang akan digunakan. Konsentrasi pestisida dinyatakan dalam volume formulasi pestisida di dalam satu liter air. Tepat dosis, konsentrasi yang tepat sangat berhubungan dengan dosis aplikasinya. Dosis aplikasi dinyatakan dengan banyaknya bahan aktif pestisida yang digunakan pada areal seluas satuan tertentu atau banyaknya cairan semprot per satuan luas tertentu. Dosis yang kurang akan menyebabkan hama yang diaplikasi tidak mati, bahkan akan menjadi kebal karena kemampuannya beradaptasi terhadap pestisida yang kurang efektif tersebut.
      3. Tepat cara, hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah:
      • Menggunakan aplikasi yang tepat sesuai bentuk dan jenis formulasi
      • Memperhatikan keberadaan/tempat jasad sasaran yang dituju
      • Cuaca terutama arah angin, agar keselamatan operator terjamin maka penyemprotan harus dilakukan tidak berlawanan dengan arah angin.
      4. Tepat sasaran, hal yang perlu diperhatikan:
      • Keefektifan pestisida terhadap jenis hama yang akan diaplikasi
      • Gunakan pestisida yang sesuai dengan hama sasaran. Tidak semua pestisida efektif untuk semua


      Hapus
    2. Agar tidak terjadi resistensi OPT terhadap pestisida Ada lima cara tepat aplikasi pestisida secara bijaksana (jenis dan mutu, waktu, dosis, cara, dan sasaran):
      1. Tepat jenis dan mutu
      • Menggunakan pestisida yang terdaftar/diijinkan
      • Efektif terhadap jasad sasaran, daya racun rendah, mudah terurai, selektif
      • Wadahnya asli dan masih baik, dengan memperhatikan label yang lengkap
      • Masih berlaku/tidak kadaluarsa
      • Pestisida kontak/racun kontak (lambung) tidak sesuai untuk hama yang berada dalam jaringan tanaman. Untuk hama yang berada dalam jaringan tanaman (penggerek batang padi dapat dikendalikan secara efektif menggunakan jenis insektisida sistemik).
      2. Tepat waktu, ditentukan dengan memperhatikan:
      • Ambang pengendalian yang berlaku. Menunda waktu aplikasi pestisida, sehingga apabila populasi hama sangat tinggi akan kurang efektif, mahal, dan memicu kekebalan hama terhadap pestisida. Musuh alami banyak yang mati, sehingga setelah residu pestisida habis, larva yang baru menetas menjadi berkembang cepat tanpa musuh alami.
      • Stadia pertumbuhan tanaman yang diaplikasi
      • Keadaan cuaca yang memungkinkan. Tidak melakukan aplikasi pestisida pada saat banyak embun masih menempel di tanaman (terlalu pagi, matahari belum terbit). Embun yang menempel di daun akan mengencerkan konsentrasi pestisida yang diaplikasikan sehingga menjadi tidak efektif dan menimbulkan kekebalan hama sasaran terhadap pestisida yang diaplikasikan.
      • Waktu yang tepat untuk mengaplikasikan pestisida adalah ketika hama berada pada stadium rentan. Larva ulat grayak diaplikasi pestisida ketika masih berada dalam stadium/instar 1-2.
      Tepat dosis :
      • Jasad pengganggu tanaman dapat dikendalikan secara baik dengan pestisida pada dosis (konsentrasi dan jumlah volume cairan semprot) yang dianjurkan sesuai alat aplikasi yang akan digunakan. Konsentrasi pestisida dinyatakan dalam volume formulasi pestisida di dalam satu liter air. Tepat dosis, konsentrasi yang tepat sangat berhubungan dengan dosis aplikasinya. Dosis aplikasi dinyatakan dengan banyaknya bahan aktif pestisida yang digunakan pada areal seluas satuan tertentu atau banyaknya cairan semprot per satuan luas tertentu. Dosis yang kurang akan menyebabkan hama yang diaplikasi tidak mati, bahkan akan menjadi kebal karena kemampuannya beradaptasi terhadap pestisida yang kurang efektif tersebut.
      3. Tepat cara, hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah:
      • Menggunakan aplikasi yang tepat sesuai bentuk dan jenis formulasi
      • Memperhatikan keberadaan/tempat jasad sasaran yang dituju
      • Cuaca terutama arah angin, agar keselamatan operator terjamin maka penyemprotan harus dilakukan tidak berlawanan dengan arah angin.
      4. Tepat sasaran, hal yang perlu diperhatikan:
      • Keefektifan pestisida terhadap jenis hama yang akan diaplikasi
      • Gunakan pestisida yang sesuai dengan hama sasaran. Tidak semua pestisida efektif untuk semua


      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    4. Sy akan coba menjawab pertanyaan dari ahmadi...Pengetahuam mengenai masalah OPT, mencakup pertanyaan: (1) OPT apa yang menjadi masalah dan di mana (untuk menentukan OPT sasaran), (2) fase OPT mana yang paling rentan pestisida (untuk menentukan waktu aplikasi), dan (3) bagaimana pergerakan OPT (untuk menentukan tipe alat semprot (sprayer) dan ukuran butiran semprot (droplet)
      Pengetahuan mengenai pestisida, mencakup pertanyaan: (1) bagaimana cara pestisida meracuni OPT (mode of action, untuk menentukan teknik aplikasi), (2) apakah pestisida dapat meracuni tanaman (untuk menentukan kalibrasi), dan (3) apakah pestisida meracuni hewan (untuk menentukan cara penanganan pestisida)
      Pengetahuan mengenai formulasi pestisida, mencakup pertanyaan: (1) bagaimana solubilitas pestisida (untuk menentukan pengadukan) dan (2) bagaimana pestisida dapat diencerkan dengan air (untuk menentukan wadah pencampuran, peralatan, dan perhitungan dosis)

      Hapus
    5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  85. Balasan
    1. Salah satu mesin pestisida adalah Spayer. Keunggulannya yaitu mengubah suatu larutan atau cairan menjadi doplet( butiran air), sehingga bisa melekat secara merata pada bagian tanaman seperti daun atau buah.

      Hapus
  86. mengapa pengunan benih termodifikasi genetik sampai saat ini sehingga masih menimbulakan banyak kontroversi

    BalasHapus
  87. Dalam pengenddalian OPT dari meteri diatas tentu sangat efektif dan baik jika ditunjang oleh sarana dan prasarana.yang saya tanyakan disini adalah apakah sarana yg berhubungan dengan alat dan mesin pertanian ada dampak negatif bagi keberlangsungan pertumbuhhan dan pekembangan tanaman,coba di jelaskan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya sarana yang digunakan dalam pengendalian OPT bisa berdampak negatif bila dalam pelaksanaanya tidak sesuai dengan prosedur pelaksanaanya.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  88. Apa perbedaan pestisida kimiawi dan pestisida hayati?
    Apakah keunggulan dari kedua pestisida ini? Lalu apa yang terjadi jika setelah melakukan pengaplikasian apa yang terjadi jika tidak ada sara pendukung apakah dapat berakibat fatal atau tanaman bisa rusak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perbedaaan Pestisida Kimiawi dan hayati :
      Kimiawi : Bahan aktifnya direkayasa di labor dan pabrik, dari berbagai bahan kimia
      Hayati : Bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan, hewan dan bahan organik lain

      Segi keunggulan
      -Kimiawi : Keunggulannya karena kuat dan efektif membunuh hama, sehinga produksi terselamatkan dengan segera, serta juga telah banyak dijual di pasaran dengan harga terjangkau.

      -Hayati : Lebih murah dan mudah dibuat oleh petani, aman terhadap lingkungan, tidak menyebabkan keracunan pada tanaman, sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama, kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain, dan menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu kimia.

      -Segi Kerugian/Kerusakan fatal :
      - Kimiawi : Kerugiannya adalah meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan, dan membunuh “musuh alami” hama.
      - Hayati : Tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan, karena mudah terurai.

      Hapus
  89. Apakah dengan cara penyemprotan formulasi pestisida dapat mengendalikan OPT yang menganggu tanaman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. pestisida yang digunakan harus berdasarkan jenis OPT yang menyerang. Sebelum menggunakan pestisida, langkah awal yang harus dilakukan yaitu melakukan pengamatan untuk melihat jenis OPT yang menyerang. Langkah selanjutnya ialah memilih jenis pestisida yang sesuai dengan OPT tersebut. Pada tabel berikut disajikan daftar golongan pestisida berdasarkan OPT sasaran.


      Nama: Agustin Dirgahayu Diaz
      Nim : 1904020241
      Kelas : Agribisnis 1

      Hapus
  90. Jelaskan maksud dari tindakan karantina untuk mencegah OPT.


    NAMA : Agustin Dirgahayu Diaz
    Nim : 1904020241
    Kelas: Agribisnis 1

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Liliosa Raham
      Nim: 1904020057

      Saya ingin menanggapi pertanyaan dari teman dias,Karantina tumbuhan adalah tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri atau ke luarnya dari dalam wilayah negara Republik Indonesia.

      Hapus
  91. Bagaimanakah cara pengendalian yang diambil dalam pengelolaan Hama Terpadu oleh petani?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Liliosa Raham
      Nim:1904020057


      Cara pengendalian yang diambil dalam pengelolaan hama terpadu oleh petanni dapat dilakukan dengan:1.budidaya tanaman sehat
      Budidaya tanaman yang sehat dan kuat menjadi bagian penting dalam program pengendalian hama dan penyakit,dimana tanaman sehat dapat mampu bertahan terhadap serangan hama dan penyakit dan lebih cepat mengatasi kerusakan akibat serangan hama dan penyakit tersebut. 2.pemanfaatan musuh alami
      Dengan adanya musuh alami yang mampu menekan populasi hama,diharapkan dalam agroekosistem terjadi keseimbangan populasi antara hama dengan musuh alaminya, sehingga populasi hama tidak melampaui ambang toleransi tanaman

      Hapus
  92. Apakah sarana perlindungan tanaman sudah ada ditangan petani dan sudah dilakukan dengan baik dan benar sehingga tidak merusak/merugikan lingkungan?
    Terima kasih

    BalasHapus
  93. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  94. Apakah setelah pengaplikasian pestisida lalu tida menggunakan sarana pendukung tanaman bisa rusak??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penggunaan pestisida sudah diambang batas berbahaya. Akibatnya, beberapa hama dan penyakit tanaman justru mengalami resistensi. Karena itu, penggunaan pestisida petani harus terus dipantau.

      Nama: Agustin Dirgahayu Diaz
      Nim : 1904020241
      Kelas : 1904020241

      Hapus
  95. Apa yang dimaksudkan dengan pelaksanaan eradikasi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin menanggapi pertanyaan dari teman.
      Yang dimaksudkan dengan eradikasi disini adalah pemusnahan secara total pada bagian tanaman yang diserang oleh OPT agar kerusakan yang terjadi tidak menyebar luas,terlebih khusus utntuk OPT yang baru ada/muncul di suatu daerah tertentu..
      Terimkasih

      Hapus
  96. Apakah dalam pengaplikasian harus melalui langka2 tertentu dan trik tersendiri?

    BalasHapus
  97. Apa yang akan terjadi jika penyemprotan pestisida dilakukan secara berlebihan dan dampaknya seperti apa pada hama serta apakah dia juga berpengaruh terhadap tumbuhan?

    BalasHapus
  98. Mengapa selain menggunakan sarana juga memerlukan prasarana pendukung? Apakah dengan menggunakan prasarana pendukung ini sangat efektif untuk perlindungan tanaman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA:SIRILUS N GANDUT
      saya akan menjawab pertanyaan dari saudari yuita,sudah di jelasakan dalam materi penteinganya sarana dan prasarana dalam perlindungan tanaman dan hal sangat efektif kalau saudari katakan efektif atau tidakanya jawabanya sudah pasti efektif kerena sarana dan prasana kegunanya hampir sama dalam perlindungan tanaman

      Hapus
  99. Balasan
    1. Pengendalian secara genetik merupakan teknik pengendalian serangga hama dengan menggunakan jenisnya sendiri bukan musuh alaminya. Seperti Penggunaan Serangga Jantan Mandul.

      Hapus
  100. Sebut dan jelaskan teknik pengendalian pestisida hayati!

    BalasHapus
  101. Jelaskan aturan yang di tetapkan dalam Pasal 4 PP No. 6 Tahun 1995 tentang prrlindungan tanaman!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perlindungan tanaman dilaksanakan dengan menggunakan sarana dan
      cara yang tidak mengganggu kesehatan dan atau mengancam keselamatan manusia, menimbulkan gangguan dan kerusakan sumberdaya alam dan atau lingkungan hidup dan Pasal 12 PP yang sama menetapkan bahwa sarana pengendalian OPT dalam rangka perlindungan tanaman berupa: (1) alat dan mesin, (2) musuh alami, dan (3) pestisida.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  102. Penggunaan pestisida untuk mengendalikan OPT perlu diupayakan agar memberikan hasil pengendalian yang efektif. Keefektifan pestisida dalam mengendalikan OPT bergantung pada: (1) kualitas pestisida, (2) ketepatan waktu aplikasi pestisida, dan (3) kualitas cara atau teknik aplikasi pestisida.

    Saya ingin bertanya, coba Ibu atau teman" Menjelaskan yang perlu di lakukan untuk menjamin penggunaan pestisida dalam mengendalikan OPT!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Pengetahuan mengenai masalah OPT, mencakup pertanyaan: (1) OPT apa yang menjadi masalah dan di mana (untuk menentukan OPT sasaran), (2) fase OPT mana yang paling rentan pestisida (untuk menentukan waktu aplikasi), dan (3) bagaimana pergerakan OPT (untuk menentukan tipe alat semprot (sprayer) dan ukuran butiran semprot (droplet)
      Pengetahuan mengenai pestisida, mencakup pertanyaan: (1) bagaimana cara pestisida meracuni OPT (mode of action, untuk menentukan teknik aplikasi), (2) apakah pestisida dapat meracuni tanaman (untuk menentukan kalibrasi), dan (3) apakah pestisida meracuni hewan (untuk menentukan cara penanganan pestisida)
      Pengetahuan mengenai formulasi pestisida, mencakup pertanyaan: (1) bagaimana solubilitas pestisida (untuk menentukan pengadukan) dan (2) bagaimana pestisida dapat diencerkan dengan air (untuk menentukan wadah pencampuran, peralatan, dan perhitungan dosis)

      Hapus
    3. Pengetahuan mengenai masalah OPT, mencakup pertanyaan: (1) OPT apa yang menjadi masalah dan di mana (untuk menentukan OPT sasaran), (2) fase OPT mana yang paling rentan pestisida (untuk menentukan waktu aplikasi), dan (3) bagaimana pergerakan OPT (untuk menentukan tipe alat semprot (sprayer) dan ukuran butiran semprot (droplet)
      Pengetahuan mengenai pestisida, mencakup pertanyaan: (1) bagaimana cara pestisida meracuni OPT (mode of action, untuk menentukan teknik aplikasi), (2) apakah pestisida dapat meracuni tanaman (untuk menentukan kalibrasi), dan (3) apakah pestisida meracuni hewan (untuk menentukan cara penanganan pestisida)
      Pengetahuan mengenai formulasi pestisida, mencakup pertanyaan: (1) bagaimana solubilitas pestisida (untuk menentukan pengadukan) dan (2) bagaimana pestisida dapat diencerkan dengan air (untuk menentukan wadah pencampuran, peralatan, dan perhitungan dosis)

      Hapus
  103. Penggunaan benih termodifikasi genetik sampai kini masih menimbulkan banyak kontroversi. Mengapa demikian coba di jelaskan..?
    TrTerimakas.

    BalasHapus