Kasus 1 digunakan untuk menjawab Pertanyaan 1 sampai Pertanyaan 3 serta Pertanyaan 9 dan Pertanyaan 10
Salah satu OPT golongan hewan yang baru masuk ke Indonesia dari laur negeri dan sangat merusak tanaman jagung di Indonesia, termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur, adalah ulat grayak amerika Spodoptera frugiperda (fall armyworm, FAW). Untuk mempelajari biologi dan kerusakan yang ditimbulkan oleh OPT golongan hewan ini, silahkan baca Spodoptera frugiperda (fall armyworm) pada situs CABI Digital Library. Untuk membedakan jenis Spodoptera ini dengan jenis Spodoptera lainnya, silahkan unduh dan baca PM 7/124 (1) Spodoptera littoralis, Spodoptera litura, Spodoptera frugiperda, Spodoptera eridania. Mengingat FAW merupakan OPT yang sangat merusak pada tanaman jagung dan jagung merupakan tanaman unggulan Provinsi NTT maka mahasiswa Fakultas Pertanian, termasuk mahasiswa Prodi Agribisnis yang mempelajari bisnis pertanian, seharusnya dapat menjawab pertanyaan mengenai hama ini.Kasus 2 digunakan untuk menjawab Pertanyaan 4 sampai Pertanyaan 6 serta Pertanyaan 9 dan Pertanyaan 10
Penyakit darah dan penyakit layu fusarium (penyakit panama) merupakan dua jenis penyakit yang sangat merusak tanaman pisang di Indonesia, termasuk di NTT. Penyakit darah sudah menghancurkan tanaman pisang di Pulau Sumba dan kini sedang menyebar di Pulau Flores, sedangkan penyakit layu fusarium sudah menyebar luas di seluruh wilayah Provinsi NTT, termasuk di Pulau Timor. Untuk memperoleh informasi mengenai penyakit darah, silahkan unduh dan baca artikel Ralstonia syzygii subsp. celebesensis (banana blood disease) dan Geographic Expansion of Banana Blood Disease in Southeast Asia, sedangkan untuk emperoleh informasi mengenai penyakit layu fusarium silahkan unduh dan baca artikel Fusarium Wilt of Banana, The epidemiology of fusarium wilt of banana, dan Fusarium wilt of banana: Current knowledge on epidemiology and research needs toward sustainable disease management. Pemerintah Provinsi NTT dan pemerintah kabupaten di Pulau Sumba dan Pulau Flores menanggapi penyakit darah dengan melakukan eradikasi, tetapi tidak memberikan tanggapan khusus terhadap penyakit layu fusarium.
Penyakit darah dan penyakit layu fusarium (penyakit panama) merupakan dua jenis penyakit yang sangat merusak tanaman pisang di Indonesia, termasuk di NTT. Penyakit darah sudah menghancurkan tanaman pisang di Pulau Sumba dan kini sedang menyebar di Pulau Flores, sedangkan penyakit layu fusarium sudah menyebar luas di seluruh wilayah Provinsi NTT, termasuk di Pulau Timor. Untuk memperoleh informasi mengenai penyakit darah, silahkan unduh dan baca artikel Ralstonia syzygii subsp. celebesensis (banana blood disease) dan Geographic Expansion of Banana Blood Disease in Southeast Asia, sedangkan untuk emperoleh informasi mengenai penyakit layu fusarium silahkan unduh dan baca artikel Fusarium Wilt of Banana, The epidemiology of fusarium wilt of banana, dan Fusarium wilt of banana: Current knowledge on epidemiology and research needs toward sustainable disease management. Pemerintah Provinsi NTT dan pemerintah kabupaten di Pulau Sumba dan Pulau Flores menanggapi penyakit darah dengan melakukan eradikasi, tetapi tidak memberikan tanggapan khusus terhadap penyakit layu fusarium.
Kasus 3 digunakan untuk menjawab Pertanyaan 7 dan Pertanyaan 8 serta Pertanyaan 9 dan Pertanyaan 10
Di antara berbagai jenis gulma yang terdapat di NTT, jenis yang paling menimbulkan pro dan kontra adalah Chromolaena odorata dengan nama umum kirinyu. Jenis gulma asal Amerika Tengah dan Amerika Selatan bgian Utara ini masuk ke Indonesia sudah sejak lama, tetapi menimbulkan permasalahan yang serius pada padang rumput di Provinsi NTT sejak awal 1990-an. Pada satu pihak, pemilik ternak lepas mengeluhkan keberadaan gulma ini sedangkan petani peladang tebas bakar justru menyebarkan bijinya karena menurut mereka, keberadaan gulma ini dapat mengembalikan kesuburan tanah dengan lebih cepat. Untuk memperoleh informasi mengenai jenis gulma ini, silahkan baca artikel Chromolaena odorata (Siam weed), Global spatial distribution of Chromolaena odorata habitat under climate change: random forest modeling of one of the 100 worst invasive alien species, dan Chromolaena odorata in slash-and-burn rice systems of Northern Laos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar